Honda C70 Pitung

Honda pitung C70

Mendengar nama pitung, mungkin kebanyakan orang terutama masyarakat Betawi akan membayangkan sesosok pendekar betawi yang berasal dari kampung Rawabelong Jakarta Barat. Lain bagi biker tanah air, mendengar nama Pitung, akan terbayang sosok motor bebek era 70an keluaran Honda. Motor ini konon diberi julukan pitung (pitung puluh) yang dalam Bahasa Jawa berarti 70 karena kapasitas mesinnya yang hanya 70cc.


Motor bebek ini sebenarnya sudah mulai muncul sejak era 50an dimana saat itu yang hadir ke Indonesia adalah Honda C50 yang masuk secara CBU. Tahun 1971, ketika Federal motor (ATPM Honda, sekarang Astra Honda Motor) berdiri Honda C70 merupakan salah satu sepeda motor pertama yang dirakit oleh Federal Motor selain S90Z dan CB100. Honda C70 yang masih terlihat dijalanan ini sebenarnya sudah merupakan generasi ke 3 yang diperkenalkan di Jepang tahun 1969. Generasi sebelumnya bisa dikenali dengan letak lampu utama yang berada dibawah stang. Motor ini dipanggil motor bebek mungkin karena bentuk frame tengah yang menyerupai leher bebek dan spakbor depan yang bentuknya agak berbeda dibanding motor lain seangkatannya dan terlihat mirip dengan paruh bebek. Motor ini awalnya di peruntukkan untuk transportasi jarak pendek di dalam kota yang pada saat itu juga membidik pasar untuk kaum wanita. Karena bisa dipakai oleh wanita, maka iklan motor ini di Indonesia disebutkan motor keluarga.

Mesin yang digunakan motor keluarga ini hanyalah mesin bensin 1 silinder OHC 2 valve berkapasitas 71,8cc dengan pendingin udara. Tenaga maksimum yang bisa dihasilkan hanyalah 6Hp pada 9000Rpm dan torsi 5,2Nm pada 7000Rpm. Dengan pengabut bahan bakar karburator dan rasio kompresi 8,8:1 serta transmisi semi otomatis 3 speed rasanya tenaga sebesar itu sudah lebih dari cukup untuk menggerakkan seonggok rangka monokok seberat 72Kg walau terlihat sangat kecil. Toh karena tujuan awal motor ini sebagai motor komuter dalam kota, tenaga mesin tidak menjadi masalah sama sekali.

Fungsi utama motor ini untuk jaman sekarang lebih kearah motor fashion. Desainnya yang sangat klasik dan unik (gabungan antara skuter dengan sepeda motor) yang kala itu revolusioner terlihat cocok dipakai semua kalangan. Kelebihan motor ini ada pada konsumsi bahan bakarnya yang sangat irit. Walaupun tangkinya hanya mampu menampung sekitar 3 liter bahan bakar, namun jika sudah diisi penuh sudah bisa berputar mengelilingi kota di sore hari dengan sisa bensin yang banyak ketika pulang kerumah. Belum lagi karena partnya masih buatan Jepang asli, tidak akan ditemukan gejala getar diarea stang seperti pada generasi penerusnya seperti Honda Astrea Supra.

Kini mencari Honda C70 dalam keadaan standard sudah ibarat mencari jarum didalam tumpukan jerami. Harga jualnya sendiri juga semakin lama semakin tidak jelas. Mungkin 15 tahun yang lalu, motor ini terjual 400ribu rupiah saja sudah syukur. Namun semenjak munculnya film-film lokal yang memakai Honda C70 sebagai salah satu propertinya membuat nilai jualnya meroket. Kebanyakan jika kondisinya tidak berantakan, motor ini sering dicustom street cub lengkap dengan velg monoblock. Sayang sparepart terutama part body seperti cover depan, spakbor depan dan lampu-lampu sudah semakin sulit dicari.

Spesifikasi Honda Pitung C70 ini adalah sebagai berikut:

Spesifikasi Honda Pitung C70
Jenis Cub
Tipe C70
Mesin 1 silinder OHC 70cc
Bore X Stroke 47.0 X 41.4 mm
Sistem Bahan Bakar Karburator
Transmisi Manual 3 Speed
Wheelbase 1.180 mm
Panjang 1.800 mm
Lebar 640 mm
Tinggi 760 mm


Comments

Post a Comment