Vector M12, Jet Fighter Roda 4 Dengan Nyawa Lamborghini

Vector M12

Vector Aeromotive adalah perusahaan otomotif asal Amerika Serikat yang berfokus membuat supercar dengan desain ala pesawat jet tempur. Nama Vector mungkin masih sangat asing ditelinga orang Indonesia dibanding nama besar pembuat supercar lain asal Eropa seperti Ferrari dan Lamborghini. Biar begitu, percaya tidak percaya salah satu produk Vector yang muncul sekitar tahun 1995 yang bernama Vector M12 terdapat campur tangan orang Indonesia didalamnya.


Sejenak kita pakai mesin waktu kembali ke era 60an. Lamborgini yang sebelumnya merupakan perusahaan pembuat traktor mulai membuat grand touring Lamborghini 350GT setelah bos Lamborghini, Ferruccio Lamborghini merasa "dilecehkan" oleh bos Ferrari, Enzo Ferrari. Lamborghini kemudian berkembang sangat pesat sebagai pembuat mobil sport terutama setelah kemunculan Lamborghini Miura yang membuka mata dunia akan eksistensi Lamborghini sebagai pembuat mobil kencang. Sayang kesuksesan Lamborghini ini tidak bertahan lama karena pada tahun 1973, terjadi krisis moneter akibat dunia barat mengalami krisis minyak karena embargo yang dilakukan negara-negara Arab atas protes mereka terhadap campur tangan Amerika Serikat dalam perang Yom Kippur dimana terjadi konflik antara negara-negara Arab dan Israel. Ferruccio Lamborghini akhirnya menjual perusahaanya kepada Georges-Henri Rossetti dan RenĂ© Leimer dan setelah itu pensiun pada tahun 1974.

Berganti kepemilikan ternyata tidak begitu saja membuat Lamborghini bangkit dari keterpurukan. Pada tahun 1978, Lamborghini menyatakan bankrut dan kemilikannya diganti oleh Jean-Claude dan Patrick Mimran pada tahun 1980. Lamborghini kemudian dibeli oleh Mimran pada tahun 1984 dan mulai melakukan ekspansi besar-besaran. Salah satu hasil ekspansi Lamborghini dalam naungan Mimran ini adalah munculnya Lamborghini LM002 yang merupakan SUV. Sayangnya Mimran kemudian menjual Lamborghini kepada Chrysler pada tahun 1987. Kegagalan Lamborghini terus berlanjut sampai tahun 1994, akhirnya Chrysler menyerah.

Cukup dengan Lamborghini, sekarang kita ganti topik. Amerika walau termasuk negara adi daya, nyatanya sampai era 80an belum ada supercar dengan mesin besar dan layout mid engine RWD seperti supercar yang kita kenal pada umumnya. Mobil berperforma tinggi asal Amerika Serikat hanya bisa didapat sensasinya dari muscle car dengan mesin V8 nya. Impian akan supercar Amerika ini kemudian diwujudkan oleh Gerald Wiegert dengan mendirikan Vector Motor Corporation. Buah tangan Gerald Wiegert yang juga merupakan engineer otomotif dan aerospace ini adalah prototype Vector W2. Penggabungan ide akan otomotif dan aerospace ini kemudian membentuk Vector sebagai pembuat mobil dengan styling yang menyerupai pesawat jet tempur yang begitu keren. Berbekal mesin Donovan V8 membuat W2 menjadi jawaban akan supercar Eropa seperti Ferrari dan Lamborghini.

Jalan Vector dan Lamborghini bertemu setelah tahun 1994, Lamborghini dibeli oleh Hutama Mandala Putra atau yang lebih dikenal sebagai Tommy Soeharto. Putra bungsu presiden Soeharto ini membeli Lamborghini secara patungan dengan Mycom Setdco, kolongmerat asal Malaysia dan membentuk Megatech. Megatech ini dimanajeri oleh Setiawan Djodi dan Tommy Soeharto. Djody, yang mempunyai saham sebesar 35% American supercar manufacturer Vector Motors, berfikir supaya Vector dan Lamborghini bisa berkolaborasi untuk keuntungan bersama. Megatech merupakan perusahaan yang men develop supercar yang bermarkas di Indonesia tapi terdaftar sebagai peruhaan di Bermuda, akhirnya sekitar pertengahan 90an mengakuisisi Vector. Vector yang saat itu sedang mengembangkan Wiegert Vector W8 menjadi Avtech WX3 sempat bersitegang dengan Megatech karena paten dan inovasi dari Vector yang di takeover oleh Megatech karena akuisisi Vector. Setelah kedua pihak "damai", Vector akhirnya meluncurkan Vector M12.

Vector M12 ini boleh dibilang merupakan Lamborghini Diablo yang ganti bodi dan diganti merknya menjadi merk Amerika. Berbeda jauh dengan Vector lain seperti W2 atau W8 yang masih memiliki rasa Amerika dengan mesin V8, Vector M12 memakai mesin V12 Lamborhini. Secara bentuk, Vector M12 tidak terlihat mengotak dan menonjolkan kesan jet tempur. Bentuk keseluruhan M12 lebih membulat aerodinamis mirip mobil konsep era 90an. Yang unik, bodi supercar ini tidak terbuat dari material plat baja ataupun serat karbon seperti supercar pada umumnya. M12 justru lebih memilih menggunakan Fiberglass untuk bodinya. Dibanding Vector W8 serta Avtech WX3, M12 yang merupakan Avtech WX3 produksi massal dengan berbagai perubahan ini lebih maju kokpitnya serta memiliki buntut yang lebih panjang serta bonet yang lebih pendek.

Total ada 14 unit Vector M12 yang diproduksi dari tahun 1995 sampai dengan tahun 1999. Harga baru supercar ini adalah 184.000 US Dollar. Sayang penjualannya sangat lesu serta mismanagement yang terjadi di internal perusahaan membuat M12 semakin tidak laku. Padahal secara spesifikasi, M12 ini sudah menggunakan mesin V12 Lamborghini 5707cc yang menghasilkan 492Hp dan torsi 576Nm yang sejajar dengan supercar lain.

Riwayat Vector akhirnya tamat menjelang milenia baru. Tepatnya pada tahun 1999, Vector sudah tidak mampu membayar ke Lamborghini (sebagai supplyer mesin M12) dan akhirnya "memberikan" sebuah Vector W8 sebagai pembayaran. Vector mencoba kembali peruntungannya dengan memodifikasi sebuah Vector M12 dan menjadikannya Vector SRV8 namun tetap saja Vector tidak mampu bertahan. Megatech sendiri sudah bubar ketika krisis moneter mendera negara-negara Asia termasuk Indonesia pada tahun 1998. Lamborghini akhirnya dijual oleh Tommy Soeharto kepada Audi (VW group) dengan harga £80 Juta atau $117 Juta. Megatech Vector M12 mendapat award dari majalah AutoWeek sebagai mobil paling buruk yang pernah di tes sepanjang sejarah AutoWeek.

Comments

  1. Ebuset lamborghini dunia pernah dibeli tommy? Gile..

    ReplyDelete
    Replies
    1. sayang udah dijual lagi ke audi dan sampai sekarang masih awet

      Delete
  2. Sayang mobil ini lebih dikenal karena keburukannya. Jeremy Clarkson pernah bilah M12 ini mobil terburuk didunia.

    Btw admin mau tanya ada informasi soal keberadaan Vector atau Lamborghini lama di Indonesia? Mengingat Tommy dan Djody pernah memiliki brand tersebut.

    Saran juga admin untuk artikel selanjutnya bisa membahas proyek Timor Borneo. Yang katanya merupakan reskin LM 002 yang rencananya mau diproduksi di Indonesia sebelum krismon. Sepertinya agak aneh ya kalau brand yang harusnya bikin mobnas juga jual SUV mewah yang lebih mahal dari Range Rover jamannya.

    Bravo mobilmotorlama. Saya senang sekali baca artikel disini

    ReplyDelete
    Replies
    1. lamborghini dulu pernah buka stand pameran di jakarta fair awal 70an jualan Lamborghini Miura. Masih hidup atau nggak tidak tau karena bangkainya saja belum pernah lihat. yang agak mudaan seperti countach dan diablo juga ada termasuk vector M12 (atau W8 ya) dimiliki Setiawan Djodi ada cuma katanya sudah diekspor lagi keluar negeri.
      soal SUV lambo alias timor borneo masih dalam proses riset, stay tune ya. terimakasih sudah membaca

      Delete
  3. Now you can repair and buy high performance Lamborghini parts to improve their aggressive capabilities to the next level. From Lamborghini exhausts to the air filters, you will buy precision made performance parts in order to turn your Lamborghini into a true beast of a machine.carshows

    ReplyDelete
  4. By this time, he'd also developed a love for race cars and had owned and driven several of the top performance cars including the Ferrari. He decided it was time for him to make his own car and that, as they say, is history.
    vancouver car shipping

    ReplyDelete

Post a Comment