Mobil SRI dan MITAX, Calon Mobil Murah Indonesia

Mobil SRI bersama Nazaruddin Aziz

Adalah sebuah kebanggaan bagi bangsa Indonesia untuk bisa membuat kendaraan sendiri. Konsep yang sudah digaungkan sejak jaman orde lama ketika presiden Soekarno berkuasa namun hingga 1990an ide membuat mobil merk sendiri dengan tangan sendiri masih belum juga terlaksana. Meski begitu, ada banyak pihak yang mulai membangun sendiri mobil mereka masing-masing. Salah satunya adalah mobil Sri dan Mitak yang berasal dari tanah Sulawesi.

Ceritanya pada tahun 1990, Halim Kalla yang merupakan adik dari Jusuf Kalla menggagas usaha membangun mobil Indonesia yang murah sehingga mampu dibeli oleh rakyat Indonesia. Untuk mewujudkan ide ini, bersama dengan Nazaruddin Aziz yang merupakan lulusan rekayasa otomotif The State University of New York, Amerika Serikat akhirnya berhasil membuat purwarupa dari mobil yang kemudian diberi nama SRI ini. SRI sendiri merupakan singkatan dari Sedan Rakyat Indonesia.

Mobil SRI samping
Secara bentuk, mobil ini dirancang seperti supermini Eropa segmen A yang murah macam Fiat Uno, Opel Corsa atau Nissan Micra dijamannya. Bentuknya juga mirip-mirip dengan model mengotak dengan bagian belakang ala kammback. Bedanya, mobil ini berukuran kecil kurang lebih sekecil mobil Kei di Jepang atau kasarannya seukuran dengan Daihatsu Ceria. Bedanya dengan kebanyakan mobil yang beredar di Indonesia, SRI memakai model 3 pintu hatchback yang sebenarnya kurang diminati di Indonesia saat itu karena akses penumpang baris keduanya sulit.

Mesin yang digunakan mobil ini tidak dibuat di Indonesia melainkan merupakan mesin impor dari Italia. Wajar saja karena pada saat itu SRI masih berupa purwarupa dan membuat mesin merupakan komponen yang cukup sulit dibuat. Lombardini sebagai produsen mesin bakar ditunjuk sebagai penyuplai purwarupa mesin mobil ini. Mesin Lombardini dengan konfigurasi OHC 502cc 4 tak 2 silinder dengan karburator side draft dari Dell'Orto ini menurut Lombardini mampu menghasilkan tenaga sekitar 30Hp saja. Dirancang sebagai sedan perkotaan dengan pangsa pasar wanita, mobil SRI ini sudah dilengkapi dengan transmisi otomatis CVT dengan tuas yang hanya menunjukkan maju, netral dan mundur.

Selain sedan SRI, dibengkel milik NV. Hadji Kalla juga dibangun purwarupa dari Mitak yang kurang lebih merupakan SRI versi minibus. Secara rancang bangun keduanya masih sama hanya saja bentuk bodi yang berbeda. Nama Mitak sendiri berasal dari singkatan MIni iriT AKsi. Dengan bentuk mirip minibus macam Daihatsu Hijet atau Mitsubishi Jetstar dijamannya Mitak ini sepertinya juga memakai sasis yang sama dengan SRI dengan panjang wheelbase yang sama. Meski begitu, sama seperti SRI seluruh komponennya dibuat dan dikembangkan didalam negeri kecuali mesin dan transmisi yang buatan Lombardini.

Kedua mobil baik SRI maupun Mitak melakukan debutnya pada 8 Februari 1990 atau bertepatan dengan hari pers nasional 1990 di kota Makasar atau yang saat itu disebut Ujung Pandang. Lanjut pada acara pameran Riset dan Teknologi di Jakarta pada 1992 kembali kedua mobil ini dipamerkan kehadapan publik. Konon kabarnya setelah pameran mobil yang masih prototype ini dibeli oleh keluarga Cendana sebanyak 10 unit yang kemudian digunakan untuk keperluan transportasi Taman Mini Indonesia Indah.

Dengan harga yang cukup ambisius yaitu 10 juta rupiah pada 1992 atau setara 107 juta rupiah dihitung dengan inflasi saat 2020, tentunya mobil SRI menjadi mobil yang cukup menggiurkan apalagi pesaing terdekatnya seperti Daihatsu Charade CX saat itu dijual seharga 18 juta rupiah sementara pickup macam Zebra dijual seharga 13 juta rupiah. Namun sayangnya, poyek SRI dan Mitak batal dilaksanakan karena tidak adanya modal. Belum lagi pemerintah orde baru saat itu lebih memilih membangun industri mobil Timor.

Referensi :

  • Majalah Mobil & Motor no : 04/XXII/ 25 Mei - 7 Juni 1992
  • metrotimur.com/mobil-nasional-pertama-era-presiden-soeharto-karya-anak-makassar, diakses 27 September 2020


Comments