Yamaha Crypton T105

Yamaha Crypton T105

Memasuki milenia ketiga, emisi gas buang 2 tak menjadi semakin sulit untuk dapat memenuhi standar minimal polusi udara yang ditetapkan pemerintah. Sepeda motor 4 tak menjadi keharusan bahkan bagi pemain yang biasanya membuat motor-motor 2 tak seperti Yamaha ketika pemerintah Indonesia menandatangani konferensi Langit Biru di Rio de Jenairo pada 1992. Yamaha Indonesia kemudian mulai memproduksi motor bermesin 4 tak di Indonesia dengan nama Yamaha Crypton pada akhir tahun 1996.

Sepintas, desain Yamaha Crypton sangat mirip dengan bebek Yamaha pada jaman itu seperti Sigma dan Force 1. Perbedaannya cukup tipis dimana Yamaha Crypton memiliki bentuk tebeng depan yang sedikit lebih meruncing dibandingkan Force 1, lampu belakang lebih rata dibandingkan Sigma dan mirip dengan lampu belakang Force 1. Untuk melihat perbedaan antara ketiganya, bisa dilihat pada bak mesinnya dimana Crypton memiliki ciri berupa tutup pengisian oli didepan tutup magnet selain juga bentuk knalpotnya. Pada tahun 1998, Yamaha melakukan sedikit penyegaran pada Crypton dimana Yamaha Crypton diberikan rem depan cakram piston ganda serta desain stripping baru. Sisanya masih sama persis dengan Crypton sebelum facelift dimana ia masih menggunakan velg jari-jari 17 inch.

Seperti yang dijelaskan diatas, Yamaha Crypton dibekali dengan mesin 4 tak dengan konfigurasi 1 silinder 2 valve pendingin udara berkapasitas 105cc dengan pemasok bahan bakar karburator Mikuni VM16. Dengan rasio kompresi 9:1 membuat motor ini mampu menghasilkan tenaga sebesar 8,2Hp pada 8000Rpm dan torsi 8,65Nm pada 6500Rpm. Transmisi yang digunakan sendiri hanya tersedia transmisi manual kopling otomatis 4 perepatan seperti umumnya motor bebek.

Sebagai motor yang cukup revolusioner bagi Yamaha Indonesia, motor ini memiliki beberapa fitur andalan sebagai sepeda motor keluarga era 90an akhir. Fitur standar yang sudah tersedia pada bebek Yamaha lain seperti starter elektrik, indikator bensin, pengapian CDI, gear sistem rotari sampai rem depan cakram untuk varian setelah 1998. Sisanya, motor ini masih tetap standar khas motor tahun 90an. Meski begitu, setidaknya mesin Yamaha Crypton sudah dilengkapi dengan balancer yang membuatnya halus.

Riwayat Yamaha Crypton di Indonesia memang cukup sebentar karena pada tahun 1999, Yamaha kemudian memperkenalkan Yamaha Vega yang lebih modern meskipun bersasis, bermesin dan berbodi mirip. Yamaha Crypton meskipun tidak memiliki keluhan, namun onderdil motor ini dikatakan sedikit lebih mahal daripada milik Yamaha Vega maupun Jupiter. Bodyparts Yamaha Crypton juga sudah mulai langka dipasaran yang menjadikannya satu-satunya kelemahan yang dimilikinya.

Spesifikasi Yamaha Crypton T105 ini adalah sebagai berikut:

Spesifikasi Yamaha Crypton T105
Jenis Underbone
Tipe T105
Mesin 1 silinder SOHC 105cc
Bore X Stroke 49.0 X 54.0 mm
Sistem Bahan Bakar Karburator
Transmisi Manual 4 Speed
Wheelbase 1.190 mm
Panjang 1.870 mm
Lebar 655 mm
Tinggi 1.050 mm


Comments

  1. keingatb masa kecil, sering bonceng om pakai motor ini, kenceng banget rasanya jika dibanding kompetitor utamanya (honda supra gen 1) hehehe

    ReplyDelete
    Replies
    1. Motor bebek Honda jaman itu saking tidak kencangnya membuat Crypton jadi sangat kencang ya...

      Delete

Post a Comment