Peugeot Bhama 103 MVI&SPI

Peugeot Bhama 103

Jika anda mengira Yamaha Mio adalah pelopor motor matik di Indonesia maka anda salah karena sebelum mio ada Yamaha Nouvo tahun 2002. Yamaha Nouvo sendiri belum bisa disebut pionir skuter matik di Indonesia karena pada tahun 1990an pabrikan motor asal Taiwan sudah mengenalkan Kymco Trend dengan konfigurasi yang mirip dengan motor matic yang beredar di Indonesia. Meskipun Kymco dianggap sebagai pionir motor matic di Indonesia, namun ternyata sepeda bermotor bensin dengan transmisi otomatis sudah pernah dikenalkan ke masyarakat Indonesia dengan hadirnya Peugeot Bhama pada tahun 1984.

Di Indonesia, kendaraan yang diproduksi oleh PT Putera Adhi Mulia ini dipasarkan dengan merk Bhama dan Peugeot dimana Bhama merupakan merk lokal yang menggandeng Peugeot asal Perancis. Sepeda motor produksinya yang dijual di tanah air ini adalah moped (motor pedal) Peugeot 103 series. Motor ini pada awalnya mulai diproduksi di negara asalnya sejak tahun 1972 namun baru masuk ke Indonesia pada 1984. Motor ini dipasarkan sebagai transportasi ibu ibu yang mau ke pasar atau bapak bapak kantoran yang malas jalan kaki atau bersepeda di kota.

Saat peluncurannya di Indonesia, motor ini tersedia dalam 2 pilihan bodi yaitu 103 MVI dan 103 SPI. Perbedaan antara keduanya adalah desainnya dimana 103 MVI memiliki bentuk seperti motor bebek dengan sayap depan dan lampu kotak tanpa cover lampu sementara 103 SPI memiliki bentuk seperti motor bebek trail tanpa sayap dan memiliki lampu bulat lengkap dengan cover dan pelindung angin. Yang unik, pada 103 MVI ornamen-ornamennya memakai model bulat yang klasik seperti pada spion, lampu sein, dan lampu belakangnya sementara 103 SPI memakai model kotak yang lebih modern pada masanya. Meski begitu, keduanya sudah dilengkapi dengan velg racing (cast wheel) yang tergolong aksesori mewah karena jarang pabrikan sepeda motor jaman itu yang menawarkan opsi velg racing.

Sesuai dengan namanya, kendaraan ini dilengkapi dengan pedal yang persis dengan yang dimiliki sepeda pada umumnya. Pedal ini berfungsi sebagai starter dan penggerak ketika bensin di dalam tangki moped ini sudah habis. Selain pedal sepeda, moped ini juga dibekali dengan mesin 2 tak berkapasitas 50cc yang dapat menghasilkan kecepatan maksimal 45km/jam. Karena kecepatan maksimalnya tidak terlalu besar, 2 buah rem teromol yang terpasang pada roda depan dan belakangnya masih sanggup menghentikan moped ini meski ukurannya kecil.

Brosur Motor Peugeot Bhama moped 103 MVI 103 SPI

Penjualan motor ini bisa dibilang kurang laris dibandingkan 4 besar pabrikan Jepang (Honda, Suzuki, Yamaha dan Binter/Kawasaki). Hal ini membuat produksi motor beserta merk Bhama Peugeot harus terhenti kiprahnya pada tahun 1986. Saat ini moped ini menjadi incaran para kolektor karena bentuknya yang cukup aneh untuk orang awam maupun pehobi sepeda motor karena pedal sepedanya.

Comments