Mercedes-Benz W123 "Mercy Tiger"
Mercedes-Benz dari dulu dikenal sebagai pembuat mobil sedan mewah yang bisa diandalkan karena memang rancangannya yang terkenal overengineered. Namun anggapan tersebut semakin kuat ketika Mercedes-Benz mulai memperkenalkan generasi W123 atau yang di Indonesia dikenal sebagai Mercy Tiger menggantikan generasi W114 dan W115 atau yang di Indonesia lebih dikenal sebagai Mercy Mini.
Mengapa disebut Mercy Tiger? konon dulu mobil ini banyak dipakai oleh warga negara asing atau pejabat kedutaan asing yang bertugas diJakarta. Karena modelnya yang elegan orang akhirnya menyebut mobil ini dengan nama Mercy Macan yang merupakan singkatan dari Mercedes Benz Manis dan Cantik. Beberapa tahun kemudian, ketika warga negara asing ingin pulang ke negara asalnya dan menjual Mercedes W123 miliknya, para pedagang mobil bekas mengganti nama Macan dengan Tiger agar lebih terkesan smart karena penggunaan bahasa Inggris. Sejak saat itulah mobil ini dinamakan Mercy Tiger.
Mercy Tiger ini sebenarnya punya banyak varian yang bisa ditandai dari kode sasisnya. W123 menandakan bahwa mobil ini merupakan sedan 4 pintu, C123 menandakan bodi coupe 2 pintu, V123 menunjukkan bahwa ini adalah mobil limousine, S123 berarti merupakan varian station wagon, dan F123 adalah varian sasis yang kemudian dikaroserikan seperti karoseri Binz yang biasa membuat Mercedes-Benz ambulans atau mobil jenazah. Di Indonesia sendiri, Mercedes-Benz hanya menawarkan mobil ini dalam bentuk sedan 4 pintu saja atau W123 secara resmi.
Varian Mercy Tiger di Indonesia
Secara garis besar, ada 5 pilihan mesin bensin yang tersedia untuk Mercy Tiger di Indonesia. Tipe paling bawah adalah Mercedes-Benz 200 yang memakai mesin M115. Mesin M115 sama dengan mesin Mercedes Benz Mini dan diproduksi antara tahun 1977 sampai 1981. Mesin M115 ini populer disebut mesin kuburan karena tonjolan di sekitar sproket camshaft yang berbentuk seperti nisan pada makam. Mesin ini memiliki konfigurasi 4 silinder SOHC berkapasitas 2000cc dengan pemasok bahan bakar karburator.
Pada tahun 1981, mesin M115 dipensiunkan dan diganti oleh mesin M102 dimana mesin ini terus dipakai sampai akhir masa produksi W123 di Indonesia. Mesin yang persis dengan mesin Mercy Boxer 200 ini biasa disebut dengan julukan mesin miring untuk membedakannya dengan mesin kuburan sebelumnya. Konfigurasinya masih sama termasuk pemasok bahan bakar karburator. Untuk menggerakkan roda belakang, tipe 200 ini semuanya memakai transmisi manual 5 percepatan.
Untuk tipe tengah, tersedia Mercedes-Benz 230 yang hadir antara 1976 sampai 1981. Mesin yang digunakan masih M115 dari generasi W115 hanya saja ukurannya bertambah menjadi 2300cc. Mesin ini memiliki konfigurasi 4 silinder SOHC berkapasitas 2300cc dengan pemasok bahan bakar karburator. Untuk transmisinya masih hanya ada manual 5 percepatan saja.
Pada tahun 1982, tipe tengah mendapat pembaruan dengan munculnya Mercedes-Benz 230E. Mesinnya berubah menjadi M102 dengan konfigurasi 4 silinder SOHC berkapasitas 2300cc dengan injeksi Bosch Jectronic. 230E dipasarkan antara 1982 sampai 1984 saja dimana kebanyakan di Indonesia memakai transmisi otomatik 4 percepatan. Meski begitu, ada juga varian transmisi manual 5 percepatan.
Tipe tertinggi dari generasi W123 adalah 280 dimana sesuai dengan namanya, mobil ini menggunakan mesin M110 dengan konfigurasi 6 silinder segaris DOHC berkapasitas 2800cc dan memakai sistem pemasok bahan bakar karburator. Sekitar tahun 1980, mesin M110 ini mendapat pembaruan dengan sistem injeksi Jetronic dan namanya berubah menjadi 280E. Untuk menggerakkan roda belakang, digunakan transmisi manual 5 percepatan atau pilihan otomatik 4 percepatan.
Untuk kelengkapannya, Mercedes-Benz 200 serba kosongan dengan interior vinyl, buka jendela masih diengkol, dan tidak ada panel kayu. Untuk 230 pada awalnya belum power window tapi ketika 230E muncul sudah memakai power window. Interiornya sendiri memakai bahan kain dipadu dengan vinyl. Untuk kenyamanan dan keselamatan sudah ada AC dan ABS. Kemudian untuk 280 dan 280E sudah mendapat rem cakram belakang dan lampu kabut belakang.
Mercedes-Benz 240D Mercy Tiger Diesel
Selain varian mesin bensin seperti yang sudah dijelaskan, Mercedes-Benz W123 di Indonesia juga punya varian mesin diesel. Varian diesel ini adalah tipe 240D dimana varian diesel ini muncul sejak tahun 1979 dan dijual sampai 1983 saja. Model ini dulunya tidak laku karena stigma mobil diesel hanyalah truk bukannya mobil sedan. Selain itu konon Mercedes-Benz W123 diesel ini niatnya untuk dijual sebagai fleet taksi namun akhirnya tidak jadi.
Mesin yang digunakan W123 240D ini adalah Mercedes-Benz OM616 yang konstruksinya masih mirip dengan mesin yang dipakai W115 240D yang juga sempat dijual di Indonesia tahun 1976 sebagai tes pasar. Mesin diesel dengan konfigurasi 4 silinder OHC berkapasitas 2400cc lengkap dengan sistem pemasok bahan bakar indirect injection. Untuk transmisinya, hanya ada transmisi manual 5 percepatan saja yang ditawarkan.
Sebagai mobil yang niatnya akan digunakan sebagai taksi, seara fitur dan kelengkapan 240D ini mirip dengan 200. Interiornya sederhana tanpa aksen panel kayu. Bahan joknya vinyl berwarna hitam polos tanpa tambahan apa-apa. Tidak ada power window karena masih menggunakan pembuka model engkol.
Modifikasi Mercy Tiger
Mercy Tiger W123 menjadi salah satu Mercedes-Benz klasik yang sering dimodifikasi di Indonesia. Ini karena bentuknya yang cukup klasik dengan garis body yang membentang dari depan kebelakang yang masih ada namun mobilnya sudah agak modern. Salah satu aliran modifikasi yang populer untuk W123 adalah US style.
Ciri khas dari gaya modifikasi US style atau biasa disebut USDM oleh beberapa orang ini adalah penggunaan lampu depan berbentuk bulat 4 biji dimana 2 biji yang diletakkan disisi luar lebih besar daripada lampu yang diletakkan di sisi dalam. Meski disebut US style, namun model lampu bulat ini tidak melulu hanya ada di W123 gaya Amerika saja namun juga ada lampu bulat gaya euro atau Eropa.
Perbedaan mencolok antara lampu depan gaya US dan Euro untuk Mercy Tiger W123 ini adalah untuk gaya US lampu depannya memakai bulatan dari lampu sealed beam berukuran 7 inch yang bisa diakses dari luar karena peraturan lampu mobil di Amerika jaman dulu harus berukuran standar dan tidak boleh memiliki penghalang bahkan termasuk cover lampu depan. Sementara itu model Euro yang dipasang pada W123 tipe bawah di Eropa sana memiliki tambahan cover agar permukaannya rata seperti model lampu kotak standar W123 di Indonesia. Lainnya standar dengan melengkapi aksesoris yang ada seperti misal bila memakai lampu depan model Amerika maka dipasang juga bumper 5mph yang lebih besar.
Kelebihan Mercedes Benz W123 ini adalah modelnya timeless dengan prestis yang tidak pernah lekang dimakan waktu. Ada yang bilang Mercy tua makin tua makin jadi karena makin kerasa taste Mercedes Benz nya. Perawatan mobil ini tergolong mudah karena masih konvensional. Onderdilnya masih lumayan banyak dan harganya lumayan murah walaupun jangan dibandingkan dengan harga part mobil Jepang kelas ekonomi misalnya.
Kelemahannya ada pada AC yang terkadang sering tercium aroma dari luar kabin. Jika belum terbiasa akan kebingungan menggunakan rem tangan yang ada disebelah kanan setir. Cara pakai rem tangannya adalah ditarik lalu diputar kekanan. Sayangnya rem tangan ini agak berat ketika diputar dan terasa kurang praktis.
Spesifikasi Mercedes-Benz W123 ini adalah sebagai berikut:
| Spesifikasi Mercedes-Benz W123 | |
|---|---|
| Jenis | Sedan |
| Tipe | W123 |
| Mesin | M115 1988cc M102 1997cc M115 2307cc M102 2299cc M110 2746cc OM616 2404cc |
| Bore X Stroke | 87.0 X 83.6 mm (M115 2000cc) 89.0 X 80.25 mm (M102 2000cc) 93.8 X 83.6 mm (M115 2300cc) 95.5 X 80.25 mm (M102 2300cc) 86.0 X 78.8 mm (M110) 91.0 X 92.4 mm (OM616) |
| Sistem Bahan Bakar | Karburator (200, 230, 280) Injeksi Jetronic (230E, 280E) Direct Injection (240D) |
| Transmisi | Manual 5 Speed Otomatis 4 Speed |
| Wheelbase | 2.795 mm |
| Panjang | 4.725 mm |
| Lebar | 1.784 mm |
| Tinggi | 1.435 mm |




Comments
Post a Comment