Mercedes-Benz W123 "Mercy Tiger"

Bicara soal luxury sedan era 70an dan 80an tidak bisa dipisahkan dari Mercedes Benz W123. Mercedes Benz W123 ini lebih dikenal di Indonesia dengan sebutan Mercy Tiger. Mengapa disebut Mercy Tiger? konon dulu mobil ini hanya dipakai oleh warga negara asing atau pejabat kedutaan asing yang bertugas diJakarta. Karena modelnya yang elegan orang akhirnya menyebut mobil ini dengan nama Mercy Macan yang merupakan singkatan dari Mercedes Benz Manis dan Cantik. Beberapa tahun kemudian, ketika warga negara asing ingin pulang ke negara asalnya dan menjual Mercedes W123 miliknya, para pedagang mobil bekas mengganti nama Macan dengan Tiger agar lebih terkesan smart karena penggunaan bahasa Inggris. Sejak saat itulah mobil ini dinamakan Mercy Tiger. Mobil ini dirancang oleh desainer Daimler-Benz, Bruno Sacco dengan mengutamakan desain yang abadi dan harus bisa terlihat tetap elegan puluhan tahun kemudian. Mobil ini masuk ke Indonesia antara tahun 1977 sampai 1985.

Mercedes Benz W123


Mercy ini memiliki kode sasis W123 dalam bentuk sedan 4 pintu. Di Luar sana ada banyak varian W123 dengan model lain seperti C123 untuk coupe, S123 untuk estate atau station wagon, sampai F123 untuk sasis yang nantinya dipakai untuk ambulans atau keperluan lainnya. Selain itu terdapat juga berbagai pilihan mesin mulai dari bensin 2000cc 4 silinder sampai diesel 3000cc. W123 untuk pasar Indonesia sendiri hanya terdapat 4 tipe, yaitu 200, 230, 280 dan 280E. Ada juga tipe 240D walaupun jarang dan menjadi collector item karena bermesin diesel yang langka di Indonesia.

Perbedaan antara tipe Mercedes Benz tersebut ada pada kapasitas mesin dan fitur fiturnya. Pada Mercedes 200 memakai mesin 4 silinder 2000cc karburator dengan 2 pilihan mesin yaitu M115 dan M102. Mesin M115 sama dengan mesin Mercedes Benz Mini dan diproduksi antara tahun 1977 sampai 1981. Mesin M115 ini disebut mesin kuburan karena tonjolan di sekitar sproket camshaft yang berbentuk seperti nisan pada makam. Untuk mesin M102 sama dengan Mercedes Benz Boxer dan diproduksi antara tahun 1981 sampai 1985. Mesin M102 disebut mesin miring untuk membedakan dengan mesin kuburan.

Mercedes Benz 230 memakai mesin 4 silinder 2300cc karburator dengan tipe M115 untuk model sebelum 1981. Selain 230 biasa juga ada 230E dengan fuel injection bermesin M102 2300cc. Sistem injeksi pada Mercy Tiger memakai sistem jetronic pada injectionnya. Jetronic sendiri hanya bisa mengatur ABS dan AC. Jadi apabila Jetronic rusak, maka mesin tetap bisa jalan, hanya idle up AC jadi ngaco dan biasanya mesin akan mati apabila AC dinyalakan. Karenanya banyak yang mengakalinya dengan cara membesarkan idle mesin sehingga pada saat AC hidup RPM akan turun tapi tidak drop. Sistem injeksi Jetronic ini sering juga disebut injeksi banci.

Untuk versi top of the line Mercedes Benz 280 dan 280E memakai mesin 6 silinder 2800cc dengan kode M110. Pada Mercy 280 masih memakai karburator sedangkan untuk Mercy 280E memakai injeksi jetronic. Konon mesin ini adalah mesin DOHC pertama yang hadir di Indonesia. Tipe ini merupakan tipe dengan optional eksterior dan interiornya yang paling lengkap. Terlihat dari wood panel di interior, panel instrumen dll yang jauh lebih lengkap dibanding 200 dan 230. Untuk sistem audio, mobil ini mengandalkan radio tape merk Blaupunkt lengkap dengan equalizer cobra. Speakernya hanya ada 1 namun suara yang dihasilkan sangat mantab. Power window yang digunakan sudah canggih karena memakai air pressure system. Fitur lainnya, sudah ada disc brake dan lampu kabut belakang.

Ada yang bilang konsumsi BBM mobil ini boros jika hanya melihat angka angkanya saja. Untuk Mercedes 200 menjadi yang paling irit untuk pemakaian dalam kota dengan rata rata konsumsinya 1:8 paling baik. Merci 230 dan 280 untuk pemakaian dalam kota boros sekitar 1:6 bahkan sampai 1:4 saja. Berbanding terbalik ketika digunakan untuk jalur luar kota atau jalur dengan banyak tanjakan. Mercedes Benz 230 dan 280 terutama yang berakhiran huruf E yang merupakan kepanjangan dari Einspritzung atau memakai injeksi lebih irit dibanding versi 2000cc nya. Wajar saja karena bobot mobil ini sendiri sudah mencapai 2 ton sehingga membutuhkan tenaga yang lebih untuk membawanya melaju. Di buku manualnya, BBM minimum untuk W123 harus memiliki oktan 90 setara dengan Pertalite walau diberi bensin Premium juga masih bisa dengan sedikit penyesuaian.

Kelebihan Mercedes Benz W123 ini adalah modelnya timeless dengan prestis yang tidak pernah lekang dimakan waktu. Ada yang bilang Mercy tua makin tua makin jadi karena makin kerasa taste Mercedes Benz nya. Perawatan mobil ini tergolong mudah karena masih konvensional. Onderdilnya masih lumayan banyak dan harganya lumayan murah walaupun jangan dibandingkan dengan harga part mobil Jepang kelas ekonomi misalnya.

Kelemahannya ada pada AC yang terkadang sering tercium aroma dari luar kabin. Jika belum terbiasa akan kebingungan menggunakan rem tangan yang ada disebelah kanan setir. Cara pakai rem tangannya adalah ditarik lalu diputar kekanan. Sayangnya rem tangan ini agak berat ketika diputar dan terasa kurang praktis.

Spesifikasi Mercedes-Benz W123 ini adalah sebagai berikut:

Spesifikasi Mercedes-Benz W123
Jenis Sedan
Tipe W123
Mesin M115 1988cc
M102 1997cc
M115 2307cc
M102 2299cc
M110 2746cc
Bore X Stroke 87.0 X 83.6 mm (M115 2000cc)
89.0 X 80.25 mm (M102 2000cc)
93.8 X 83.6 mm (M115 2300cc)
95.5 X 80.25 mm (M102 2300cc)
86.0 X 78.8 mm (M110)
Sistem Bahan Bakar Karburator (200, 230, 280)
Injeksi Jetronic (230E, 280E)
Transmisi Manual 4 Speed
Otomatis
Wheelbase 2.795 mm
Panjang 4.725 mm
Lebar 1.784 mm
Tinggi 1.435 mm


Comments