Mitsubishi Eterna E33
Sebelum Lancer Evolution menjadi legenda di ajang reli dunia, Mitsubishi sebenarnya sudah punya rally machine yang bisa diandalkan. Mobil yang dijadikan andalan Mitsubishi untuk reli Group A ini adalah Mitsubishi Galant generasi ke 6 yang di Indonesia lebih dikenal sebagai Mitsubishi Eterna. Konon mobil ini tidak dinamai Galant karena nama Galant sebelumnya kurang membawa keberuntungan pada urusan penjualan. Yang aneh, di Jepang dan beberapa negara lainnya nama Mitsubishi Eterna dipakai untuk Galant generasi ke 6 yang berbentuk hardtop liftback.
Mitsubishi Eterna dilengkapi dengan 2 pilihan mesin. Keduanya sama sama mesin 4G63 2000cc yang hampir mirip dengan yang dipakai Mitsubishi Lancer Evolution. Bedanya ada versi GTi 16v DOHC yang sanggup menghasilkan tenaga sebesar 145,5 PS pada 6500Rpm dan torsi 17.3 kgm pada 5000 rpm sedangkan untuk mesin SOHC yang menghasilkan tenaga 97PS pada 5000RPM dan torsi 16Kgm pada 3000Rpm. Untuk versi DOHC sudah memakai injeksi sedangkan versi SOHC masih karburator. Karena itu pada brosurnya tertulis BBM minimum versi DOHC adalah Premix (sekarang Pertamax) sedang untuk versi SOHC adalah Premium. Kedua pilihan mesin ini digabungkan dengan pilihan transmisi manual 5 speed atau otomatis 4 speed.
Versi SOHC dan DOHC Mitsubishi Eterna selain berbeda di mesin juga bisa dilihat dari beda kelengkapan aksesorisnya. Pada versi DOHC bagian fog lamp terdapat reflektor bulat sedangkan pada versi SOHC tidak. Versi DOHC juga memiliki strutbar didalam engine bay. Pada speedometernya versi DOHC warnanya bisa diganti antara orange atau hijau. Velg standar untuk versi DOHC memakai model bintang palang 8 sedang untuk SOHC memakai model jari jari. Fitur fitur seperti power window, central lock, electric mirror, power steering, tilt steering dan AC tentunya sudah menjadi piranti wajib Mitsubishi Eterna. Khusus untuk tipe DOHC tahun 1992 keatas sudah dilengkapi dengan electric seat.
Selain itu, ada juga versi limited edition yang dijual dengan nama Mitsubishi Eterna LeMans. Versi limited edition ini hanya ada sebanyak 50 unit saja. salah satu ciri edisi terbatas ini ada pada side mould dan bumper 2 tone dan logo LeMans. Selain itu ciri lainnya adalah pelek palang 5, grill depan serta lampu belakang yang berbeda. Yang spesial dari versi ini adalah penggunaan part kompetisi yang diambil dari Galant VR-4. Beberapa part kompetisi yang terpasang antara lain rem brembo, exhaust kit, engine tune up dan suspension kit racing. Berkat part racing tadi tenaga maksimum versi limited ini diklaim 20% lebih banyak dibanding versi DOHC standarnya. Ini berarti tenaga maksimumnya bisa mencapai 180Hp dengan tampilan luar yang tidak terlalu berbeda yang membuatnya menjadi mobil sleeper sejati. Part part racing kompetisi ini dulu juga dijual oleh KTB selaku ATPM Mitsubishi di Indonesia seharga 14 juta rupiah. Sayangnya part ini kurang laku karena harganya yang lumayan mahal atau sekitar seharga Suzuki Carry. Unit Eterna LeMans sendiri dijual lengkap dengan harga 92,5 juta rupiah .
Walau terdapat versi LeMans yang tenaga maximumnya bisa mencapai 180hp, namun untuk versi VR-4 tidak masuk ke Indonesia. Versi VR4 ini dibekali dengan mesin 4G63T 2000cc dengan turbocharger serta tak lupa sistem penggerak 4wd. Kelak, mesin turbo serta penggerak 4wd ini dicangkok ke sasis Lancer yang lebih ringan dan jadilah Mitsubishi Lancer Evolution. Karena itulah diluar sana orang juga menyebut Galant generasi ke enam ini sebagai Evolution 0 (Zero). Versi VR-4 ini juga sempat di tune oleh AMG bersama dengan Mitsubishi Debonair sebelum akhirnya AMG dibeli oleh Mercedes-Benz. Meski tidak dijual oleh atpm, namun konon ada beberapa unit bekas rally trans sumatra maupun WRC yang tertinggal di Indonesia.
Kelebihan Mitsubishi Eterna adalah performa mesin yang tidak mengecewakan terutama untuk versi DOHC. Nyaman sudah pasti karena dulu yang beli mobil ini adalah para eksekutif muda atau orang kaya. Terbukti dengan adanya anggapan kalau diantar kesekolah pakai mobil ini pasti dianggap orang kaya. Sasis dan bodynya kuat dan didukung oleh suspensi yang mumpuni membuat handling mantab.
Kelemahan Eterna ada pada perawatannya yang agak manja. Kaki kaki walau tidak seringkih Honda, namun perlu diwaspadai bagian ball joint. Bagian mesin yang perlu diwaspadai adalah HLA atau pengatur kerenggangan klep otomatis yang apabila rusak akan muncul suara "tek tek tek" dan jika diganti harganya lumayan mahal. Karena bermesin kencang dari pabriknya, tak sedikit yang menjadi pacuan di ajang balap atau dimodifikasi mesinnya. Konsumsi bensinnya sekitar 1:7 sampai 1:8 untuk dalam kota. Melihat spesifikasinya, versi SOHC harusnya bisa lebih hemat karena torsi maksimum bisa dicapai pada Rpm yang lebih rendah. Walau agak boros namun sebanding dengan tenaga yang dihasilkan.
Spesifikasi Mitsubishi Eterna E33 ini adalah sebagai berikut:
Spesifikasi Mitsubishi Eterna E33 | |
---|---|
Jenis | Sedan |
Tipe | E33 |
Mesin | 4G63 SOHC 1997cc 4G63 DOHC 1997cc |
Bore X Stroke | 74.0 X 78.0 mm |
Sistem Bahan Bakar | Karburator (SOHC) Multi Point Injection (DOHC) |
Transmisi | Manual 5 Speed Otomoatis 4 Speed |
Wheelbase | 2.600 mm |
Panjang | 4.540 mm |
Lebar | 1.695 mm |
Tinggi | 1.435 mm |
Mitsubishi mesinnya syerem syerem
ReplyDeleteMitsubishi mesinnya syerem syerem
ReplyDeleteah belum seberapa itu...
Deleteyang pake turbo + 4wd paling kecil 250an HP lho
dan itu juga masih dibatasi ECU
wah itu mah racun buat swap engine..beli halfcut dari jepang hehe
Delete