Perbedaan Lancer Evolution 1/2/3 dengan Lancer Lokal
Konsep dasar dibalik munculnya Lancer Evolution adalah membuat Galant VR-4 yang saat itu digunakan Mitsubishi untuk kejuaraan reli dunia menjadi jauh lebih kompetitif lagi. Cara paling mudah dan paling sederhana yang terpikirkan pada waktu itu adalah meringankan bobot Galant VR-4. Dari sanalah muncul ide untuk memasangkan mesin 4G63T dan sistem gerak 4 roda atau AWD Galant VR-4 ke sasis Lancer yang lebih kecil dan ringan. Karena pada waktu itu terdapat ketentuan homologasi mobil yang akan diikut sertakan dalam kejuaraan, hadirlah sebuah sedan sport 4 pintu dengan performa yang tidak bisa dipandang sebelah mata dan bisa diajak jalan-jalan keliling kota namun tetap handal digunakan untuk rally.
Nama Mitsubishi Lancer Evolution dalam benak para rally fans tentunya sudah sangat melegenda. Tidak hanya rally fans, penyuka mobil kencang juga kesengsem dengan sedan juara dunia reli tahun 1996 (Evolution 3) ini. Sayang sekali di Indonesia mobil ini tidak pernah dijual resmi oleh ATPM (kecuali Evolution 10) karena pajak bea masuk yang sangat sadis mahalnya karena bentuknya yang sedan dengan turbo dan gerak roda 4. Mitsubishi Indonesia hanya menjual Lancer dengan kode sasis CB. Lancer ini hanya tersedia dalam mesin naturaly aspirated dan penggerak front wheel drive saja yang tentunya sama sekali tidak kompetitif untuk kejuaraan reli dunia sekelas WRC. Namun karena marketing saat itu yang menampilkan gambar Tommi Mäkinen dan Lancer Evolution III nya jauh lebih besar dari Lancer yang dijualnya, orang Indonesia jadi salah kaprah menyebut Lancer CB dengan sebutan Evo 3. Disini mobilmotorlama akan mencoba mengulas perbedaan mendetil antara Lancer Evolution asli dengan Lancer Evolution hasil konversi atau convert dan Lancer lokal dengan kode sasis CB.
Tipe
Lancer lokal dibedakan menjadi beberapa tipe seperti GLX atau CB2, GLXi atau CB4 dan GTi atau CB5. Masing masing memiliki perbedaan berupa pilihan transmisi, mesin dan kelengkapan aksesorisnya. Lancer Evolution hanya tersedia dalam 2 pilihan tipe yaitu GSR atau Gran Sport Racing dan RS atau Rally Sport. Secara umum, tipe GSR dipakai untuk pemakaian dijalan umum karena fiturnya yang lengkap sementara RS khusus dipakai untuk balapan karena tanpa fitur yang umum ditemukan pada mobil yang dipakai untuk jalan raya. Tipe GSR ini dilengkapi dengan power windows, climate control, jok Recaro, alloy wheels dan karpet. Untuk versi RS tidak ada fitur yang terpasang pada versi GSR karenanya berat Evo RS bisa 70Kg lebih ringan dibanding Evo GSR.
Bodi dan Eksterior
Sepintas hampir sama namun jika diperhatikan lebih dekat antara Lancer Evolution 1, 2 dan 3 serta Lancer lokal terdapat banyak perbedaan di bagian eksterior. Lancer Evolution 1 memiliki kode bodi CD9A terdapat kap mesin berlubang dengan sela-selanya menonjol, bumper depan kecil tanpa splitter bawah, tidak ada sideskirt, spoiler ukurannya lebih kecil dan letaknya ditengah seukuran kap bagasi, reflektor belakang dekat plat nomer polos dan terdapat tulisan "GSR Evolution" di pintu belakang dekat fender belakang. Warna asli varian GSR adalah merah, hitam metalik, hijau tua, putih dan silver. Velg standar yang digunakan masih buatan Enkei palang 6 dengan ukuran 15 inch.
Lancer Evolution 2 memiliki kode bodi CE9A dengan VIN angka diatas 0008500. Dibagian eksterior terdapat perubahan dibandingkan Evo 1 seperti lubang hawa di kap mesin masih sama, bumper masih sama dengan Evo 1 hanya saja ada tambahan lips yang terbuat dari karet dan berwarna hitam, spoiler belakang lebih tinggi karena terdapat dudukan dengan tulisan Evolution II yang tercetak emboss kedalam, tulisan "GSR Evolution II" dibagian pintu belakang dan terdapat rear foglamp disebelah tempat plat nomer belakang. Warna asli varian GSR Evo 2 adalah merah, hitam metalik, biru tua, putih dan silver. Velg standar yang dipakai Evo 2 berganti menjadi OZ Racing Chrono 5 spoke yang sangat ringan karena terbuat dari alumunium dan berwarna putih dengan label OZ berwarna merah.
Lancer Evo paling keren menurut saya dibanding Evo sebelumnya adalah Lancer Evolution 3. Evo 3 ini memiliki kode bodi yang sama dengan Evo 2, yaitu CE9A. Hanya saja pada Evo 3 VIN angkanya mulai dari 01000001 dan seterusnya. Perbedaanya dengan Evo 2 antara lain kap mesin depan masih sama, bumper depan lebih lebar dengan air scoop disampingnya lebih besar dan terkesan aggresif, terdapat spliter bawah di bumper depan, side skirt dengan tulisan "Evolution III" tercetak emboss kedalam, rear wing lebih lebar dengan third stop lamp berada dibagian bawah, serta lampu sein depan berubah menjadi berwarna orange dari sebelumnya yang bening. Velg standar yang dipakai masih sama dengan Evolution 2.
Versi Lancer Evolution RS memiliki sedikit perbedaan dari Lancer Evolution GSR. Secara tampilan visual, keduanya sama persis pada masing-masing generasinya. Paling ketara ada pada velg yang digunakan karena Evo RS memakai velg kaleng. Semua Lancer Evo RS hanya tersedia dalam warna putih. Khusus untuk Evo 1 juga tersedia warna silver. Untuk Lancer le dangan atau Lancer CB2, CB3 dan CB5 sudah pernah saya tulis di Mitsubishi Lancer le dangan. Silahkan baca lebih lanjut melalui link dibawah ini.
Mitsubishi Lancer le dangan
Mesin dan Transmisi
Dari sini makin terlihat perbedaan laksana bumi dan langit antara Lancer Evolution dengan Lancer lokal. Lancer lokal memakai mesin 4G15 1500cc (CB2 atau GLX), 4G92 1600cc (CB4 atau GLXi) dan 4G93 1800cc (CB5 atau GTi) sementara Lancer Evolution series memakai mesin 4G63 DOHC berkapasitas 2000cc. Tak hanya itu, Mitsubishi juga membenamkan turbocharger dari Garret yang membuat tenaga maksimum Lancer Evolution ini bisa mencapai 266Hp pada Evo 3. Untuk sistem pendinginan mesin, digunakan intercooler dan oil cooler besar untuk mendinginkan panas yang dihasilkan mesin force induction ini.
Tenaga yang dihasilkan Lancer Evolution berbeda ditiap generasinya. Lancer Evo 1 sanggup menghasilkan tenaga 246Hp pada 6000Rpm. Evo 2 menghasilkan tenaga 256Hp pada 6000Rpm. Untuk Lancer Evo 3 menghasilkan 266Hp pada 6250Rpm. Torsi maksimum ketiganya sama yaitu 309Nm pada 3000Rpm. Tenaga yang besar ini menimbulkan konsekuensi berupa konsumsi bahan bakar yang sudah pasti boros. Belum lagi, bahan bakar yang digunakan harus berupa oktan tinggi sekelas Shell Super atau Pertamax Turbo.
Karena ide awalnya terlahir sebagai mobil balap, transmisi yang digunakan untuk menggerakkan keempat rodanya hanya tersedia manual 5 percepatan. Yang unik disini adalah gearbox manual 5 percepatannya memiliki rasio gigi yang rapat pada gigi 1 dan 2 untuk akselerasi yang lebih baik. Untuk gigi 3 dan 4, digunakan model double cone synchro agar tenaga yang tersalurkan bisa lebih optimal lagi.
Sasis dan Kaki-kaki
Secara umum Lancer Evolution menggunakan sasis yang sama dengan Lancer biasa. Bahkan apabila semua panel bodi keduanya dilepas, tidak akan terlihat perbedaanya. Namun karena Lancer Evo dibuat sebagai ultimate rally machine, tentunya ada perbedaan karena rally tidak selalu melewati jalanan mulus. Suspensi yang dipakai masih double wishbone independen, namun pada Lancer Evolution sedah terdapat 2 stabilizer, 2 anti-roll bar serta LSD (Limited Slip Difference) belakang untuk meningkatkan kemampuan cornering.
Interior
Dibagian interior akan terlihat perbedaan antara Lancer Evolution series dengan Lancer lokal. Lancer Evolution 1 memakai sepasang jok Recaro LXD dibagian depan. Pada Lancer Evolution 2, jok depan berubah menjadi sepasang jok Recaro SR2. Pada Lancer Evolution 3, jok depan masih tetap mengandalkan Recaro SR2. Hanya saja pada bagian warnanya ada sedikit perubahan. Jok penumpang belakang masih tetap sama dan menyesuaikan warna jok bagian depan.
Dibagian dashboard depan, diantara ketiga Lancer Evolution pertama ini terlihat bentuknya sama. Yang membedakan antara Lancer Evo GSR dengan RS ada pada kelengkapan instrumen dan tombol-tombolnya. Pada Evo GSR sudah tersedia climate control, head unit single din, dan tombol-tombol untuk mengatur fitur elektronik. Untuk Lancer RS, sama sekali tidak ada fitur bahkan tombol AC saja tidak ada karena memang tidak dilengkapi dengan AC. Setir yang dipakai Lancer Evolution dibuat oleh Momo dengan bentuk palang 3. Bedanya pada Evo 1 dan 2 bagian tengahnya datar dan polos. Pada Evo 3 bentuknya sedikit berubah menjadi lebih cembung dengan tambahan hiasan lingkaran dengan logo Momo ditengahnya.
Harga
Lancer Evolution merupakan mobil homologasi yang jumlahnya tentu sangat terbatas. Lancer Evolution 1 hanya diproduksi antara September 1992 sampai Desember 1993 dengan total produksi 5000 unit baik versi GSR maupun RS. Lancer Evolution 2 diproduksi antara Desember 1993 sampai Januari 1995 dengan total produksi 5000 unit. Untuk Lancer Evolution 3 diproduksi antara Januari 1995 sampai Agustus 1996 dengan total produksi 5000 unit juga. Semua 3 Lancer Evolution awal ini hanya dipasarkan di Jepang yang menjadikannya JDM only. Mobil ini tidak masuk ke Indonesia secara resmi, namun tidak menutup kemungkinan adanya Lancer Evo asli "terdampar" ke Indonesia. Harga Evo asli ini menjadi sangat gelap karena rata-rata berkisar antara 250 sampai 300 juta rupiah atau lebih karena langka itu tadi. Untuk Lancer lokal convert ke Evolution harganya tergantung dari kelengkapan, kemiripan dan kerapian hasil konversinya. Biasanya berkisar mulai dari puluhan juta sampai 200 jutaan. Berbeda jauh dengan Lancer lokal yang hanya berkisar antara 40 sampai 70 juta bukan.
Itu tadi beberapa perbedaan antara Lancer lokal dengan kode sasis CB dengan Lancer Evolution asli. Mungkin ada beberapa yang miss karena selama ini mobilmotorlama hanya pernah melihat Evolution 1 dan Evolution TME asli sementara yang lainnya hanya Lancer hasil konversi ke Evolution. Apabila ada salah atau ingin menambahkan, silahkan berikan masukan ke kolom komentar. Semoga juga bisa menjadi acuan untuk melakukan convert ke Lancer Evolution dan modifikasi Lancer anda semua.
Mantap.. Lengkap banget.. Thx gan ulasannya.. Sekarang jadi lebih paham..
ReplyDelete