Mercedes-Benz W201 190E Baby Benz
Mercedes-Benz selalu dikenal sebagai pabrikan mobil mewah dengan cita rasa dan kualitas terbaik yang tentunya harganya mahal. Oleh karena itu, Mercedes-Benz tidak pernah membuat mobil kecil dengan harga yang terjangkau sampai tahun 80an. Seakan menjawab akan tantangan akan mobil kompak BMW seri 3, Mercedes-Benz akhirnya membuat Mercedes-Benz 190E dengan kode bodi W201 atau yang oleh orang Indonesia dikenal juga dengan julukan "baby benz" pada tahun 1982. Desain mobil ini dibuat oleh Peter Pfeiffer dan Bruno Sacco pada tahun 1979.
Mobil ini merupakan pengembangan platform baru dengan tidak mengambil rancangan dari mobil Mercedes-Benz lain yang lebih besar seperti W124 atau W126 misalnya. Dikatakan Mercedes-Benz menghabiskan sampai 600 juta Euro untuk mengembangkan mobil ini dari nol sehingga ada yang mengatakan kalau mobil ini termasuk sangat over-engineered. Sedikit keluar dari kebiasaan, semua seri Mercedes ini disebut 190E karena badge yang tertulis dibelakangnya. Untuk membedakan antar tipenya, terdapat tambahan emblem kecil di sebelah belakang kanan untuk memberitahukan mesin yang dipakai. Sebenarnya ada 3 varian mesin yang tersedia yaitu 190 untuk W201 bermesin bensin dengan karburator, 190E dengan E untuk Einspritzung atau untuk W201 bermesin bensin dengan injeksi serta 190D untuk W201 bermesin diesel. Untuk pasar Indonesia, sepertinya hanya varian bensin injeksi yang masuk.
Seperti Mercedes-Benz dan juga mobil Eropa kebanyakan, walau memakai bodi yang sama namun terdapat beragam pilihan mesin yang tersedia. Untuk varian bensin seperti yang umum masuk ke Indonesia tersedia mesin 2000cc, 2300cc, 2600cc, 2300cc 16V dan 2500cc 16V. Semua mesin ini merupakan mesin yang dikembangkan sendiri oleh Mercedes-Benz kecuali untuk tipe 16V yang dikembangkan dengan bantuan dari Cosworth. Mesin 2000ccnya memakai mesin 4 silinder M102.962 yang menghasilkan 122Hp. Mesin 2300cc memakai mesin 4 silinder M102.985 yang menghasilkan 136Hp. Mesin 2600cc memakai mesin 6 silinder M103.940 yang menghasilkan tenaga maksimum 160Hp. Untuk tipe 16 valve, memakai M102.983 untuk 2300cc dan M102.990 untuk 2500cc dengan cylinder head dari Cosworth. Pilihan transmisinya untuk pasar Indonesia kebanyakan memakai otomatis 4 percepatan. Untuk pilihan transmisi manual 5 percepatan ada namun jarang.
Pada awalnya, Mercedes-Benz mengembangkan W201 ini untuk mengikuti kejuaraan reli dunia. Namun karena berbagai pertimbangan termasuk salah satunya karena munculnya Audi dengan Audi Quattro yang begitu mendominasi reli seperti reli grup B membuat Mercedes-Benz banting setir dengan mengikut sertakan W201 ini diajang DTM (Deutsche Tourenwagen Masters). W201 versi DTM ini dimodifikasi dengan LSD (Limited-Slip Differential), bodykit khusus untuk mengurangi drag coefficient ke angka 0,32, dan mesin 2300cc 4 silinder 16valve dari M102 yang dimodifikasi oleh Cosworth yang menghasilkan 170Hp dipadukan tengan transmisi Getrag 5 percepatan dengan pattern racing yang unik yang diberi nama Dog-Leg. Setelah sukses dengan mesin 2300ccnya, Mercedes-Benz mengupdate mesinnya dengan mesin 2500cc 4 silinder 16 valve yang menghasilkan tenaga sampai 204Hp pada tahun 1988. Pada tahun 1984 ketika pembukaan layout baru sirkuit Nürburgring di Jerman, Ayrton Sena yang saat itu statusnya masih rookie berhasil memenangkan balap mobil dengan W201 2.3-16 mengalahkan rivalnya di F1 seperti Alain Prost sampai seniornya seperti Niki Lauda.
Beberapa saat setelah kemunculan BMW M3 Sport Evolution, Mercedes-Benz merasa tertantang dan berniat mengembangkan W201 2.5-16v lebih jauh lagi untuk keperluan balap DTM. Jawaban dari Mercedes ini adalah 190E Evolution 1 dan Evolution 2 yang diperkenalkan dievent Geneva Auto Show pada Maret 1989. Model Evolution ini memiliki perbedaan berupa spoiler belakang dan lengkungan roda yang lebih besar dibanding W201 biasa dibagian eksterior. Untuk bagian lainnya, ada suspensi full SLS untuk menaikturunkan ketinggian suspensi dari dalam kabin, stroke yang lebih pendek dengan bore yang lebih besar membuat mesin mobil ini mampu dipacu sampai RPM tinggi dan sebagainya. Pada 1990, muncul versi update dari Evolution 1 dengan nama Evolution 2 dengan ubahan terbesar ada pada bodi kit nya yang dirancang oleh Prof. Richard Eppler dari University of Stuttgart yang mempu menurunkan coefficient of drag sampai 0,29. Ubahan eksterior lain seperti adjustable rear wing, rear window spoiler, dan velg Evolution II berukuran 17 inch juga tersedia. Total produksi versi Evolution ini mencapai 502 unit untuk Evolution 1 dan 502 unit untuk Evolution 2 sesuai dengan aturan homologasi DTM.
Produksi mobil ini berakhir pada 13 April 1993 dengan total produksi mencapai 1,8 juta unit. Mobil ini sangat laris di Eropa sementara di Amerika Serikat, penjualannya kurang bagus karena selera pasar disana yang lebih menyukai mobil yang lebih besar. Bisa dibilang, Mercedes-Benz W201 ini menjadi cikal bakal C-Klasse atau C Class karena ukurannya yang kompak. Di Indonesia, mobil ini lumayan jarang dan oleh karena itu harga bekasnya menjadi lumayan gelap. Kualitas yang terjaga serta performa yang baik membuat mobil ini mendapat tempat khusus di hati penggemarnya. Kelebihan Mercedes-Benz seperti fitur dan kualitas yang lengkap dan baik masih ada pada mobil yang over engineered ini. Kelemahan mobil ini mungkin hanya ada pada ruang kabin yang sempit sehingga kurang terasa seperti mobil Mercedes-Benz mengingat mobil ini berada dikelas compact executive car.
Spesifikasi Mercedes-Benz W201 190E | ||
---|---|---|
Jenis | Sedan | |
Tipe | W201 | |
Mesin | M102.962 8 valve 1997cc M102.985 8 valve 2299cc M103.940 8 valve 2597cc M102.985 16 valve 2299cc M102.990 16 valve 2498cc | |
Bore X Stroke | 89.0 X 80.25 mm (2000cc) 95.5 X 80.25 mm (2300cc) 82.9 X 80.2 mm (2600cc) | |
Sistem Bahan Bakar | Injeksi Bosch KE-Jetronic | |
Transmisi | Manual 5 Speed Otomatis 4 Speed | |
Wheelbase | 2.665 mm | |
Panjang | 4.420 mm (1982-1988) 4.448 mm (1988-1993) | |
Lebar |
| |
Tinggi |
|
Jarang banget, ada juga harganya bisa 200 jutaan skg
ReplyDeleteyup, mahal karena jarang
Deletew201 atau 190 series tdk msk resmi di Indonesia,tetapi banyak msk melalui jalur kedutaan besar negara sahabat yg ada di Jkt atau masuk melalui importir umum (diluar ATPM saat itu yaitu PT.Star Motor),hal itulah yg membuat populasi mobil ini menjadi sgt langka,sedangkan penerusnya yaitu W202 atau C class barulah dimasukkan secara resmi oleh ATPM
ReplyDeleteyup, makanya harganya masih mahal betul...
Deletebeda sama bmw e30 (ya walau harganya juga perlahan mulai naik), beberapa tahun kemarin tetangga jual 3000 per kilo...
yup..setuju bro..w201 mmg punya banyak keunikan dan sejarah yg menarik..dan di indo harganya kuat bgt mirip sodara2nya kaya G-clsss ama 300CE..T O P B G T
DeleteJadi keinget , dulu kenalan pernah dapat mobil baby benz (w201) lelang dari kedutaan, dan memang benar, W201 termasuk langka di indo
ReplyDeleteya, salah satu mercy 80an collectible item di indo
DeleteThis comment has been removed by the author.
ReplyDeleteTerima kasih utk artikelnya, buat saya MB 190E W201 cuma idaman, entah kapan bisa memiliki
ReplyDeleteSebagai tambahan, pada tahun 1990 Michael Schumacher (7x juara dunia F1) sebelum debutnya di ajang F1 pernah ambil bagian dlm beberapa balap DTM dg Mercedes-Benz 190E Evo II of the AMG Motorenbau GmbH team