Mercedes-Benz 190E Baby Benz W201

Mercedes-Benz 190 W201 Indonesia

Mercedes-Benz selalu dikenal sebagai pabrikan mobil mewah dengan cita rasa dan kualitas terbaik yang tentunya harganya mahal. Oleh karena itu, Mercedes-Benz tidak pernah membuat mobil kecil mungkin kecuali mobil seperti W23 dan W28 yang hadir pada tahun 1930an. Pada tahun 80an seakan menjawab akan tantangan akan mobil mewah kompak dari BMW dengan seri 3, Mercedes-Benz akhirnya membuat Mercedes-Benz 190E dengan kode bodi W201 atau yang oleh orang Indonesia dikenal juga dengan julukan "baby benz" pada tahun 1982. 

Lahir sebelum sistem penamaan "Class" yang pertama kali diluncurkan tahun 1994, nama mobil ini menjadi sedikit diluar kebiasaan dengan nama Mercedes-Benz 190. Bila melihat kebiasaan penamaan Mercedes saat itu, ini berarti 190 adalah mobil dengan mesin 1900cc padahal mobil yang dimaksud memakai mesin 2300cc. Untuk arian mesin injeksi, diberi nama Mercedes-Benz 190E dimana E merupakan singkatan dari einspritzung yang berarti mesin injeksi dalam bahasa Jerman. Untuk varian mesin diesel, diberi nama Mercedes-Benz 190D tidak peduli meskipun mesin yang digunakan bukan 1900cc. 

Desain mobil ini dibuat oleh Peter Pfeiffer dan Bruno Sacco pada tahun 1979. Sepintas dari depan baik 190E dengan Mercy Boxer dan Mercy Eagle terlihat mirip hanya saja berbeda ukuran dan detil kecil seperti misal pada Mercy Boxer spionnya berbeda ukuran antara kanan dan kiri yang tidak demikian pada Baby Benz maupun Mercy Eagle. Tidak heran bisa mirip begitu karena Bruno Sacco saat itu menjabat sebagai kepala desain Mercedes-Benz yang menjadi pemegang kekuasaan akan desain mobil Mercedes-Benz yang akan diproduksi saat itu.

Baby Benz

Mobil ini merupakan pengembangan platform baru dengan tidak mengambil rancangan dari mobil Mercedes-Benz lain yang lebih besar seperti W124 yang menjadi cikal bakal E-Class atau S-Class W126 misalnya. Dikatakan dari media Inggris, Mercedes-Benz menghabiskan sampai 600 juta poundsterling saat itu yang jika dihitung dengan inflasi sekarang kurang lebih setara dengan 1,3 milyar dollar Amerika untuk mengembangkan mobil ini dari nol. Tidak heran kalau sampai ada yang mengatakan kalau mobil ini termasuk sangat over-engineered sesuai slogan perusahaan "the best or nothing".

Karena ukurannya yang kecil dibandingkan mobil-mobil Mercedes-Benz lainnya, di Indonesia Mercedes-Benz 190 akhirnya biasa disebut dengan julukan Baby Benz. Meskipun punya nama unik yang khusus di Indonesia, namun Baby Benz sama sekali tidak pernah dijual resmi di Indonesia. Kebanyakan Baby Benz yang hadir di Indonesia masuk melalui kedutaan asing yang ingin bertugas menggunakan Mercedes-Benz 190, misi asing seperti lembaga NGO dan mungkin juga hibah pemerintah. Maklum saja, antara 1973 sampai 1999 pemerintah Indonesia melarang impor mobil secara CBU sehingga mobil yang beredar minimal harus dirakit di Indonesia dimana Mercedes-Benz 190 tidak pernah dirakit di Indonesia seperti W124.

Mercedes-Benz 190 W201 Indonesia belakang

Karena tidak masuk secara resmi yang berarti spesifikasi yang beredar juga berbeda-beda karena tidak ada standar yang ditetapkan di Indonesia, ada berbagai macam varian dari Mercedes-Benz 190 ini. Mercedes-Benz sendiri membuat 190 tersedia untuk memenuhi berbagai kebutuhan mulai dari menjadi taksi bahkan mobil balap. Karenanya mesin yang ditawarkan juga sangat beragam.

Untuk varian bensin seperti yang umum masuk ke Indonesia tersedia mesin 2000cc, 2300cc, 2600cc, 2300cc 16V dan 2500cc 16V. Semua mesin ini merupakan mesin yang dikembangkan sendiri oleh Mercedes-Benz kecuali untuk tipe 16V yang dikembangkan dengan bantuan dari Cosworth. Mesin 2000ccnya memakai mesin 4 silinder M102.962 yang menghasilkan 122Hp. Mesin 2300cc memakai mesin 4 silinder M102.985 yang menghasilkan 136Hp. Mesin 2600cc memakai mesin 6 silinder M103.940 yang menghasilkan tenaga maksimum 160Hp. Untuk tipe 16 valve, memakai M102.983 untuk 2300cc dan M102.990 untuk 2500cc dengan cylinder head dari Cosworth. Pilihan transmisinya untuk pasar Indonesia kebanyakan memakai otomatis 4 percepatan. Untuk pilihan transmisi manual 5 percepatan ada namun jarang di Indonesia.

Mobil Eksekutif Kompak Jagoan Balap

Pada awalnya, Mercedes-Benz mengembangkan W201 ini untuk mengikuti kejuaraan reli dunia. Namun karena berbagai pertimbangan termasuk salah satunya karena munculnya Audi dengan Audi Quattro yang memiliki sistem gerak 4 roda yang begitu mendominasi reli seperti reli grup B sampai-sampai sejak 1983 tidak ada mobil WRC yang memakai sistem gerak 2WD membuat Mercedes-Benz banting setir dengan mengikut sertakan W201 ini diajang balap sirkuit seperti DTM (Deutsche Tourenwagen Masters).

Mercedes-Benz W201 versi DTM ini dimodifikasi dengan LSD (Limited-Slip Differential), bodykit khusus untuk mengurangi drag coefficient ke angka 0,32, dan mesin 2300cc 4 silinder 16valve dari M102 yang dimodifikasi oleh Cosworth yang menghasilkan 170Hp dipadukan tengan transmisi Getrag 5 percepatan dengan pattern racing yang unik yang diberi nama dog leg. Setelah sukses dengan mesin 2300cc nya, Mercedes-Benz mengupdate mesinnya dengan mesin 2500cc 4 silinder 16 valve yang menghasilkan tenaga sampai 204Hp pada tahun 1988. Pada tahun 1984 ketika pembukaan layout baru sirkuit Nürburgring di Jerman, Ayrton Sena yang saat itu statusnya masih rookie berhasil memenangkan balap mobil dengan W201 2.3-16 mengalahkan rivalnya di F1 seperti Alain Prost sampai seniornya seperti Niki Lauda.

Beberapa saat setelah kemunculan BMW M3 Sport Evolution, Mercedes-Benz merasa tertantang dan berniat mengembangkan W201 2.5-16v lebih jauh lagi untuk keperluan balap DTM. Jawaban dari Mercedes ini adalah 190E Evolution 1 dan Evolution 2 yang diperkenalkan pada gelaran Geneva Auto Show yang diselenggarakan Maret 1989. Model Evolution ini memiliki perbedaan berupa spoiler belakang dan lengkungan roda yang lebih besar dibanding W201 biasa dibagian eksterior. Untuk bagian lainnya, ada suspensi full SLS untuk menaikturunkan ketinggian suspensi dari dalam kabin, stroke yang lebih pendek dengan bore yang lebih besar membuat mesin mobil ini mampu dipacu sampai RPM tinggi dan sebagainya.

Pada 1990, muncul versi update dari Evolution 1 dengan nama Evolution 2 dengan ubahan terbesar ada pada bodi kit nya yang dirancang oleh Prof. Richard Eppler dari University of Stuttgart yang mempu menurunkan coefficient of drag sampai 0,29. Ubahan eksterior lain seperti adjustable rear wing, rear window spoiler, dan velg Evolution II berukuran 17 inch juga tersedia. Total produksi versi Evolution ini mencapai 502 unit untuk Evolution 1 dan 502 unit untuk Evolution 2 sesuai dengan aturan homologasi DTM.

Mercedes-Benz 190E W201 samping

Produksi mobil ini berakhir pada 13 April 1993 dengan total produksi mencapai 1,8 juta unit. Mobil ini sangat laris di Eropa sementara di Amerika Serikat, penjualannya kurang bagus karena selera pasar disana yang lebih menyukai mobil yang lebih besar. Bisa dibilang, Mercedes-Benz W201 ini menjadi cikal bakal C-Klasse atau C Class karena ukurannya yang kompak. Di Indonesia, mobil ini lumayan jarang dan oleh karena itu harga bekasnya menjadi lumayan gelap. Kualitas yang terjaga serta performa yang baik membuat mobil ini mendapat tempat khusus di hati penggemarnya. Kelebihan Mercedes-Benz seperti fitur dan kualitas yang lengkap dan baik masih ada pada mobil yang over engineered ini. Kelemahan mobil ini mungkin hanya ada pada ruang kabin yang sempit sehingga kurang terasa seperti mobil Mercedes-Benz yang biasa dikenal orang-orang.

Spesifikasi Mercedes-Benz W201 190E ini adalah sebagai berikut:

Spesifikasi Mercedes-Benz W201 190E
Jenis Sedan
Tipe W201
Mesin M102.962 8 valve 1997cc
M102.985 8 valve 2299cc
M103.940 8 valve 2597cc
M102.985 16 valve 2299cc
M102.990 16 valve 2498cc
Bore X Stroke 89.0 X 80.25 mm (2000cc)
95.5 X 80.25 mm (2300cc)
82.9 X 80.2 mm (2600cc)
Sistem Bahan Bakar Injeksi Bosch KE-Jetronic
Transmisi Manual 5 Speed
Otomatis 4 Speed
Wheelbase 2.665 mm
Panjang 4.420 mm (1982-1988)
4.448 mm (1988-1993)
Lebar
1.678 mm (1982-1988)
1.690 mm (1988-1993)
Tinggi
1.390 mm (1982-1988)
1.375 mm (1988-1993)


Comments

  1. Jarang banget, ada juga harganya bisa 200 jutaan skg

    ReplyDelete
  2. w201 atau 190 series tdk msk resmi di Indonesia,tetapi banyak msk melalui jalur kedutaan besar negara sahabat yg ada di Jkt atau masuk melalui importir umum (diluar ATPM saat itu yaitu PT.Star Motor),hal itulah yg membuat populasi mobil ini menjadi sgt langka,sedangkan penerusnya yaitu W202 atau C class barulah dimasukkan secara resmi oleh ATPM

    ReplyDelete
    Replies
    1. yup, makanya harganya masih mahal betul...
      beda sama bmw e30 (ya walau harganya juga perlahan mulai naik), beberapa tahun kemarin tetangga jual 3000 per kilo...

      Delete
    2. yup..setuju bro..w201 mmg punya banyak keunikan dan sejarah yg menarik..dan di indo harganya kuat bgt mirip sodara2nya kaya G-clsss ama 300CE..T O P B G T

      Delete
  3. Jadi keinget , dulu kenalan pernah dapat mobil baby benz (w201) lelang dari kedutaan, dan memang benar, W201 termasuk langka di indo

    ReplyDelete
    Replies
    1. ya, salah satu mercy 80an collectible item di indo

      Delete
  4. This comment has been removed by the author.

    ReplyDelete
  5. Terima kasih utk artikelnya, buat saya MB 190E W201 cuma idaman, entah kapan bisa memiliki

    Sebagai tambahan, pada tahun 1990 Michael Schumacher (7x juara dunia F1) sebelum debutnya di ajang F1 pernah ambil bagian dlm beberapa balap DTM dg Mercedes-Benz 190E Evo II of the AMG Motorenbau GmbH team

    ReplyDelete

Post a Comment