Timori Sepeda Motor Nasional dari Timor

Blueprint Timori Cagiva Roadster 521

Selain proyek mobil nasional, Timor Putra Nasional juga sebenarnya sempat membuat proyek sepeda motor nasional. Motor ini sedianya akan diproduksi oleh PT. Timor Putra Bangsa yang menjadi anak perusahaan dari Timor Putra Nasional. Sedianya motor nasional ini kelak akan diberi merk Timori yang entah dari mana asalnya maupun apa kepanjangannya. Proyek ini sudah dimulai sejak sekitar 1996 namun harus berhenti beberapa saat setelah kerusuhan Mei 1998 yang mengakibatkan gagalnya motor ini dijual ke masyarakat Indonesia.


Sejarahnya, masih sama seperti PT. Timor Putra Nasional, PT. Timor Putra Bangsa didirikan dengan misi yang sama dengan Timor namun dengan cara yang sedikit beda dengan Timor. Cara yang ditempuh Timor adalah dengan membeli Cagiva Sp.a yang saat itu sudah hampir bangkrut dan dijual murah. Salah satu alasan mengapa ada acara membeli perusahaan bangkrut adalah agar paten teknologi yang berharga yang dimiliki oleh Cagiva bisa dengan legal diambil alih. Motor yang kemudian diambil menjadi basis dari motor pertama Timori adalah Cagiva Roadster 521 yang menjadi motor 125cc dengan akselerasi terkencang di Eropa. Alasan mengapa diambil motor ini mungkin karena Cagiva Mito masih terlalu canggih serta Cagiva Raptor terlalu besar karena masuk kedalam kategori motor gede.

Cagiva Roadster memiliki bentuk berupa motor cruiser untuk pemula. Posisi duduknya rendah sementara stangnya cukup tinggi sehingga menjanjikan kenyamanan berkendara untuk jarak jauh. Motor ini di Italia sana sebenarnya dijual dalam 2 varian yaitu Cagiva Roadster 521 dan Roadster 200. Perbedaan antara keduanya ada pada penggunaan mesin dimana Roadster 521 memakai mesin 2 tak sementara Roadster 200 memakai mesin 4 tak.

Berbeda jauh dengan mobil Timor yang statusnya 100% CBU Korea Selatan, motor Timori ini dirancang untuk sepenuhnya dibuat di Indonesia. Hampir seluruh komponennya sudah dibuat didalam negeri mulai dari tangki, body, jok, ban sampai knalpot. Komponen yang masih diimpor pada motor ini hanya pada karburator serta mesinnya yang masih asli Cagiva. Walau banyak komponen lokalnya, secara bentuk Timori hampir 100% mirip dengan Cagiva Roadster. Perbedaan paling mencolok hanya ada pada emboss di blok mesin yang tertulis Timori serta stripping.

Mesin yang dipakai motor ini masih mirip dengan motor aslinya dengan konigurasi 1 silinder 2 tak berkapasitas 125cc dan pendingin udara. Sebagai motor dengan roh Italia, motor ini punya tenaga yang cukup besar dengan 15,5Hp pada 7500Rpm dan torsi 18Nm pada 9000Rpm berkat rasio kompresinya yang mencapai 7,1:1. Mungkin karena spesifikasinya terlalu canggih untuk Indonesia sekaligus karena motor ini masih dalam proses perancangan, ada yang bilang kalau motor ini akan memakai mesin 4 tak 1 silinder 200cc dan ada yang bilang kalau tetap 125cc 2 tak namun memakai teknologi dari perusahaan Orbit asal Australia yang sempat membuatkan prototype mesin untuk mobil Maleo.

Akhir perjalanan Timori berakhir karena kerusuhan Mei 1998. Prototype dari Timori ini belum sempat masuk kedalam proses produksi yang otomatis berarti bisnis merk Timori juga belum beroperasi. Masih sama seperti nasib Lamborghini yang sempat dibeli oleh Timor, Cagiva juga akhirnya dijual lagi kepihak asing. Cagiva kemudian berada dibawah kendali MV Agusta yang lucunya, beberapa tahun sebelumnya MV Agusta berada dibawah kendali Cagiva bersama dengan Husqvarna.

Comments