Proton Saga
Perusahaan Otomobil Nasional atau Proton merupakan perusahaan pembuat mobil yang pertama kali didirikan oleh pemerintah Malaysia pada tahun 1983 setelah idenya sudah dikemukakan oleh Perdana Menteri Malaysia saat itu, Dato Seri Mahatir Mohammad. Sebagai perusahaan baru, mendesain mobil sendiri dari 0 tentunya bukanlah hal yang mudah karena selain teknologi yang belum ada juga dana untuk riset yang diperlukan juga cukup besar. Oleh karena itulah Proton kemudian memakai sebuah Mitsubishi Mirage/Lancer Fiore untuk dijadikan basis mobil produksinya yang bernama Proton Saga.
Secara keseluruhan, rancangan dasar mobil ini adalah Mitsubishi Lancer Fiore era 80an yang diberi kosmetik tambahan ala Proton. Mobil ini pada awalnya hanya tersedia dengan bodi sedan 4 pintu saja. Pada tahun 1988, Proton kemudian mengembangkan platform Lancer ini untuk memproduksi varian hatchback 5 pintunya yang diberi nama Proton Saga Aeroback. Berbeda dengan Lancer Fiore hatchback yang dikenal juga di Indonesia dengan nama Lancer Jackie Chan, Saga Aeroback ini lebih terlihat seperti sedan dengan bagasi yang dipendekkan ditambah dengan pintu belakang hatchback. Sayangnya Saga Aeroback ini tidak hadir di Indonesia karena di Indonesia hanya tersedia varian sedan 4 pintu saja.
Di Indonesia, mobil ini masuk berdasarkan Keppres nomor 74/1995 tentang perlakuan pabean dan perpajakan atas impor atau penyerahan komponen kendaraan bermotor sedan untuk dipergunakan dalam usaha pertaksian. Dalam Keppres tersebut, mobil ini "dibebaskan dari segala pajak" karena akan digunakan sebagai armada taksi Citra yang dimiliki oleh putri presiden Soeharto, Siti Hardijanti Rukmana atau yang lebih dikenal dengan sebutan Mbak Tutut. Dengan keppres ini, Taksi Citra milik Mbak Tutut yang menggunakan mobil Proton Saga mendapat pembebasan pajak pertambahan nilai. Taksi-taksi ini mulai masuk pada awal 1992 sampai sekitar 1998 saja. Konon salah satu alasan mengapa digunakan mobil Proton sebagai armada taksi Citra ini adalah karena pemerintah Malaysia bersedia membeli pesawat CN-235 buatan PT IPTN. Sebagai imbal balik, pemerintah Indonesia kemudian membeli mobil Proton dan mobilnya kemudian dijadikan taksi.
Secara desain, perbedaan utama antara Lancer dengan Saga ada pada fascia depan dimana Saga memakai lampu, bumper dan grill desain Proton. Bagian belakangnya juga terdapat perbedaan pada lampu belakang serta bumper. Pada bagian interiornya, perbedaan paling mencolok ada pada dashboard mobil. Desain mobil ini tidak mengalami perubahan sejak diperkenalkan tahun 1985 sampai akhir masa produksinya di Malaysia pada 2006. Untuk fitur yang tersedia pada mobil ini sama persis deperti sedan-sedan taksi dijaman itu dimana untuk membuka jendela masih engkol, velg kaleng dan jok kain.
Mesin yang diusung mobil ini sebenarnya sama persis dengan mesin Mitsubishi Lancer Fiore. Mesin 4G33 seri Saturn dengan kapasitas mesin 1439cc dan konfigurasi 4 silinder segaris SOHC 8 valve dengan pengabut
bahan bakar karburator ini mampu menghasilkan tenaga sebesar 80Hp pada 6300Rpm dan torsi 122Nm pada
4000Rpm. Mesin yang juga mirip dengan mesin Mitsubishi
Colt L300 bensin keluaran awal ini memiliki sedikit perbedaan karena adanya beberapa penyesuaian oleh Proton. Untuk mengerakkan roda depannya, mobil
ini menggunakan transmisi manual 5
percepatan.
Spesifikasi Proton Saga ini adalah sebagai berikut:
Spesifikasi Proton Saga | |
---|---|
Jenis | Sedan |
Tipe | C21 |
Mesin | 4G33 SOHC 1500cc |
Bore X Stroke | 74.5 X 86.0 mm |
Sistem Bahan Bakar | Karburator |
Transmisi | Manual 5 Speed |
Wheelbase | 2.380 mm |
Panjang | 3.955 mm |
Lebar | 1.635 mm |
Tinggi | 1.290 mm |
Kalau tidak salah katanya taksi Proton Saga ini hasil dari imbal dagang pesawat CN235, bener nggak itu om?
ReplyDeleteya benar, total transaksinya mencapai 100 juta dollar Amerika. Tempo muat beritanya di https://majalah.tempo.co/read/1867/barter-cn-235-sedan-proton tapi kalau mau baca harus register/subscribe dulu
Delete