Minibus Untuk Balap
Minibus atau nama lainnya minivan atau van pada dasarnya dirancang untuk mengangkut orang dan atau barang sebanyak-banyaknya. Rancang dasarnya sama sekali tidak memikirkan aspek performa untuk dijadikan mobil balap. Tapi memang ada-ada saja kelakuan manusia, beberapa minibus ini dipakai untuk balapan meski ada juga yang hanya sekedar showcase seperti mobul konsep seperti pada berikut.
Kijang Monster
Toyota Kijang pada awalnya dirancang sebagai mobil murah yang mudah diproduksi dan terjangkau untuk masyarakat negara-negara berkembang yang membuatnya begitu sederhana baik tampilan maupun teknologi yang diusungnya. Dengan resep seperti ini, sudah tentu kencang bukanlah tujuan utama mobil ini. Namun pada tahun 1995 - 1996, Otomotif pernah memiliki sebuah Toyota Kijang dengan julukan Kijang Monster yang berlaga disirkuit drag race. Bodi mobil ini meski masih ada sedikit bentuk Kijangnya karena atapnya dipotong atau model chop roof, menggunakan material fiberglass dengan kaca jendela plastik akrilik. Mesinnya sendiri masih memakai mesin 7K bawaan dengan modifikasi spek balap yang dikerjakan oleh Usman "Gembleh" Adhi.
Selain Kijang Monster, ada banyak lagi Toyota Kijang yang digunakan untuk balap drag pada jaman dulu. Jaman sekarang, ada cukup banyak orang mengejar Toyota Kijang Innova diesel untuk dijadikan mobil yang kencang untuk menempuh jarak 402 meter secepat-cepatnya. Mesin Turbodiesel 2KD-FTV milik Innova ini statusnya malah mirip seperti mesin 2JZ di Jepang dan Amerika atau mesin Ford Barra turbo yang bisa menghasilkan tenaga besar dengan beberapa tuning "sederhana".
Mitsubishi Delica Dakar (Colt L300)
Mitsubishi Delica atau yang lebih dikenal di Indonesia sebagai Mitsubishi Colt L300 pada dasarnya sudah memiliki beberapa keunggulan untuk dibawa offroad seperti sasis yang relatif pendek dengan pengendalian mudah sampai sistem kaki-kakinya yang mirip-mirip jip jaman dulu. Sayangnya tidka ada varian 4WD pada mobil ini kecuali versi Jepang yang memiliki varian 4WD. Karena hal itu, mobil ini sempat ikut beradu diajang reli Paris Dakar yang mana termasuk balapan merusak mobil berhubung medan yang dilalui cukup keras.
Paris Dakar 1985 adalah salah satu balapan yang diikuti oleh Delica 4WD ini. Meskipun prestasinya kurang terdengar karena Mitsubishi Pajero lebih unggul daripada Delica 4WD, namun Patrick Zaniroli dan navigatornya Jean Da Silva berhasil menjalankan balapan dengan baik dan memberikan kemenangan sempurna bagi tim Mitsubishi. Delica L300 ini tetap menjadi mobil support yang baik bahkan ketika reli Dakar 2006 dan 2007 dimana Delica D:5 yang menjadi mobil support untuk tim.
Renault Espace F1
Diperkenalkan pada Paris Motor Show 1994, Renault Espace F1 menjadi mobil crossover antara minivan dengan mobil F1. Bodi Espace dipendekkan sampai ceper ditambah dengan spoiler wing besar dibelakang, air intake mencurigakan serta warna yang ngejreng membuatnya terlihat aneh dan unik. Bagian dalamnya terdapat sasis carbon fibre tub dengna suspensi model pushroad serta mesin mobil F1 Williams 3500cc V10 yang menghasilkan 800 tenaga kuda. Konsepnya sendiri mirip dengan mobil Alfa Romeo 154 procar dimana bodi mobil umum jalanan dengan sasis dan mesin mobil F1.
Sayangnya, mobil ini hanya dijadikan sebagai mobil pajangan saja karena memang tidak ada kelas balapnya. Mobil ini sekarang berada didalam museum Renault di Perancis dan hanya dikemudikan oleh beberapa pembalap F1 diwaktu tertentu saja. Setidaknya ini bisa menjadi inspirasi bahwa mobil kencang bukan hanya berbentuk sedan saja.
Dajiban
Mobil Amerika di Jepang sangat-sangat tidak populer berbanding terbalik dengan mobil merk Jepang di Amerika yang sejauh mata memandang hanya terlihat Toyota Camry berwarna beige. Ini dikarenakan mobil Amerika bagi orang Jepang adalah mobil yang kebesaran tidak muat dijalanan Jepang yang kecil, mogokan dan boros bahan bakar berbeda dengan mobil Jepang. Karenanya tidak heran kalau sampai Donald Trump sendiri "marah-marah" ketika membahas perdagangan dengan Jepang. Meski begitu, ada satu jenis mobil Amerika yang cukup populer di Jepang berupa Dodge RAM van atau yang biasa disebut Dajiban.
Ceritanya dulu pembalap motor Jepang membutuhkan mobil van untuk mengangkut motor balapnya. Karena van Jepang dirasa tidak muat, jadilah para pembalap ini kemudian membeli van impor yang ukurannya lebih besar daripada van Jepang. Kenapa dipilih van Dodge? karena ukurannya pas. Jetta van kurang panjang 2 inch sehingga kurang pas untuk mengangkut motor. Van Ford terlalu besar sehingga tidak pas untuk jalanan Jepang sementara van Chevrolet (Astro) tidak ada yang bermesin V8. Belum lagi karena banyak yang mengimpor dan ada pabrik sparepartnya di Taiwan membuat Dodge RAM van SWB bisa cukup populer di Jepang.
Ketika para pembalap motor ini "bosan", mereka kemudian membalap menggunakan van yang dijuluki Dajiban ini. Tidak dalam kondisi standar, Dajiban ini mengalami beberapa modifikasi seperti velg JDM yang biasa dipakai mobil-mobil shakotan atau kyusha style, knalpot buang samping ala mobil NASCAR, kap mesin carbon fibre, spoiler dan sebagainya. Sejak saat itulah Dajiban menjadi populer dan menjadi sub kultur sendiri.
Dan begitulah. Apapun mobilnya selama punya nyali maka tidak ada yang tidak mungkin untuk membuat mobil yang dirancang untuk mengangkut banyak orang menjadi mobil balap.
Info tambahan, mengenai Kijang Innova yang diupgrade sektor mesinnya, bbrp ada juga yang ganti mesin baik ke 1KD, bahkan 2JZ
ReplyDelete