Proton Wira C97

proton wira indonesia depan

Setelah berhasil menjual Proton Saga sebagai mobil pertama Proton. Pada tahun 1993 dikenalkan model baru bernama Proton Wira dimana nama Wira sendiri memiliki makna "pahlawan" dalam bahasa Melayu. Meski pada dasarnya merupakan pembaruan dari Mitsubishi Lancer yang juga generasi sebelumnya menjadi rancang dasar Proton Saga, namun Proton Wira ini diposisikan sebagai mobil setingkat diatas Saga yang masih dijual bersamaan dengan Wira.

Desain Proton Wira secara sepintas masih terlihat mirip dengan Mitsubishi Lancer generasi kelima atau yang di Indonesia dikenal juga dengan Lancer le Dan Gan dengan kode sasis CB. Meski begitu, ketika dilihat secara detil akan terlihat fascia depan Proton Wira terlihat lebih membulat dibandingkan Lancer dan lebih mirip Mitsubishi Mirage. Dari kejauhan, siluet Lancer juga terlihat dari samping meskipun bagian belakangnya terlihat lebih panjang. Dari belakang, baru terlihat Proton Saga memiliki bentuk yang berbeda jauh dengan Lancer dimana lampu belakangnya terlihat lebih besar dengan lampu belakang mirip seperti Mitsubishi Galant Hatchback dengan garnish yang berbeda. 

Meskipun hanya Proton Wira sedan 4 pintu saja yang dijual resmi di Indonesia, namun Proton Edar Indonesia juga memasukkan varian pickup ute dari Wira sebagai turunannya dengan nama Proton Arena yang juga dikenal di Australia sebagai Proton Jumbuck. Proton Arena ini tidak dijual resmi dan digunakan sebagai mobil servis lapangan oleh Proton. Ketika Proton di Indonesia tutup pada 2019, Proton Arena ini kemudian dijual bekasnya meskipun jumlahnya tidak banyak.

Proton Wira sedan belakang

Mesin yang tersedia untuk Proton Wira di Indonesia hanyalah mesin Mitsubishi 4G15P yang sama dengan mesin Mistubishi Lancer Dangan GLX dan Lancer LeDangan GLX namun dengan beberapa modifikasi dari Proton yang memberinya tambahan kode P. Mesin dengan konfigurasi 4 silinder segaris SOHC 12 valve berkapasitas 1500cc dan sudah injeksi sanggup menghasilkan tenaga sebesar 89Hp pada 6000Rpm dan torsi 126Nm pada 3000Rpm. Untuk menggerakkan roda depannya digunakan transmisi manual 5 percepatan atau otomatik 3 percepatan.

Untuk kelengkapan yang ditawarkan, Proton Wira di Indonesia baik untuk kebutuhan taksi maupun pribadi memiliki kelengkapan yang sama. Mobil ini sudah dilengkapi dengan AC, Power Steering, dan Radio/Tape. Untuk keselamatan hanya tersedia rem cakram depan dan rem belakang teromol serta sabuk pengaman 3 titik di depan. Sisanya masih serba manual begitu pula dengan aksesorisnya yang cukup minim seperti misalnya hanya tersedia velg kaleng dengan tambahan dop.

Di Indonesia, Proton Wira banyak beredar sebagai taksi dimana tercatat beberapa operator taksi seperti  Puskopau Taxi, Putra Taxi, Intan Pusaka Taxi dan Mersindo Taxi yang menjadi pelanggan dari PT Proton Tracoma Motors yang merakit Proton Wira di Indonesia sejak 2004. Meskipun baru dirakit secara CKD di Indonesia pada 2004, namun pada tahun 2001 Proton bersama dengan PT Ningz Multiusaha membuka ATPM PT Proton Edar Indonesia dan sudah menjual Proton Wira sedan yang dijual berdasarkan mekanisme AFTA (ASEAN Free Trade Area). Kelak meskipun pamor Proton Wira meredup pada tahun 2008, namun Proton Wira masih ada stock yang belum terjual hingga tahun 2010 untuk tahun rakitan 2007.

Meskipun sangat populer di Malaysia, namun ceritanya lain di Indonesia. Proton Wira tidak populer karena dianggap sebagai mobil taksi yang mengakibatkan turunnya nilai prestis bagi sebagian masyarakat Indonesia. Kualitasnya juga dikeluhkan buruk dibandingkan dengan mobil Jepang. Diperparah lagi konflik politik antara Indonesia dan Malaysia mengakibatkan adanya sentimen jelek terhadap mobil Proton di Indonesia. Meski begitu, setidaknya Proton Wira bisa menjadi pilihan mobil bekas dengan harga yang sangat murah sebagai kelebihannnya dimana harga 30an juta rupiah sudah mendapat mobil buatan tahun 2000an.

Spesifikasi Proton Wira C97 ini adalah sebagai berikut:

Spesifikasi Proton Wira C97
Jenis Sedan
Tipe C97
Mesin 4G15P SOHC 12 valve 1500cc
Bore X Stroke 74.0 X 78.0 mm
Sistem Bahan Bakar Multip Point Injection
Transmisi Manual 5 Speed
Otomatik 3 Speed
Wheelbase 2.500 mm
Panjang 4.270 mm
Lebar 1.680 mm
Tinggi 1.385 mm


Comments

  1. CKD hanya berlangsung selama 1 tahun di 2007?

    ReplyDelete
    Replies
    1. Maaf, sepertinya saya salah tulis seharusnya 2004 karena PT Proton Tracoma Motor sebagai yang merakit berdiri sejak 2004.

      Delete
  2. bahas proton arena nya dong min😁

    ReplyDelete
    Replies
    1. Boleh, kalau sudah pernah lihat langsung mobilnya (yang entah kapan) ya.

      Delete
    2. Siap om, mobilnya langka kaya nya bakal lama😁

      Delete
  3. Dulu waktu saya masih SD pernah nggak sengaja naikin ini mobil gegara dulu pernah iseng nyoba taksi Mersindo, beberapa tahun kemudian barulah saya sadar kalo mobil taxi pernah saya tumpangin itu ternyata Proton Wira (padahal sebelumnya sudah pernah naikin waktu liburan di Malaysia haha...)

    ReplyDelete
  4. Kayaknya Wira tidak pernah dijual ke umum dan hanya buat fleet saja. Belum pernah ketemu kayak hasil review, brosur, iklan dll. Tapi juga saya belum yakin soal ini.

    Kebetulan Paman saya pernah beli satu eks taksi tak terpakai (NOS). Jadi ada satu dealer mobkas ditunjuk untuk melikuidasi Wira ini. Dulu iklan barisnya ada di Kompas.

    Satu lagi ada cerita menarik tentang Wira. Kala itu Pindad sedang ikut tender pengadaan APC (Armored Personnel Carrier). Mereka menyiapkan versi Anoa untuk Malaysia namanya Rimau (karena Anoa pakai mesin Renault dimana Renault ikut tender juga, akhirnya versi Malaysia pakai mesin Mercedes-Benz).

    Konon Rimau difavoritkan dan salah satu pembayarannya adalah menggunakan sedan Wira yang katanya dibutuhkan buat taksi. Menariknya ketika isu ini beredar PT PEI sebagai APM Proton mengaku belum tahu menahu. Akhirnya sendiri tender ini dibatalkan dan gantinya ada tender baru tapi APC 8x8, Pindad tidak ikut karena tidak punya produk kelas itu. Akhirnya dimenangkan perusahaan Turki FNSS Pars yang dilisensi menjadi DefTech AV8 Gempita.

    Sama satu lagi, PT PEI sendiri masih ada, kantornya di Cinere dan saat ini belum mengimpor mobil. Mereka masih jual mobil tetapi hanya Iriz NOS lama.

    ReplyDelete
    Replies
    1. Terimakasih tambahan informasinya.

      Memang membingungkan karena saya juga nemu versi transmisi otomatiknya yang sepertinya nggak bakalan dipakai taksi.

      Soal APC, saya bukan penggemar kendaraan tempur sih tapi menarik juga andaikata jadi. Dulu pesawat bayarnya pakai mobil Proton Saga lanjut APC bayarnya Proton Wira. Mungkin besok-besok Proton menjadi mata uang yang sah antar 2 negara...

      Delete
    2. Nah mungkin transmisi matik sisa awal 2000an yang memang Proton sempat mau jualan bawa Wira, Satria (belum Neo). Tapi akhirnya tidak jadi dan baru masuk pertengahan tahun 2000an.

      Sebetulnya barter Proton bukan hal baru. Dulu Malaysia membeli pesawat CN 235 dari IPTN (sekarang PT DI) juga dibayar offset dengan Proton Saga yang kemudian dipakai taksi salah satu anggota keluarga cendana. Kalau dulu Thailand barternya pakai beras.

      Delete

Post a Comment