Mengenal Apa itu JDM, USDM, EUDM, dll

Datsun Mercedes JDM

Istilah JDM pertama kali dicetuskan oleh para pemerhati otomotif asal Amerika dimana terdapat perbedaan yang cukup besar antara mobil merk Jepang yang dijual di Jepang dengan yang dijual di Amerika. JDM ini sendiri sebenarnya tidak melulu untuk barang otomotif namun juga bisa berupa barang elektronik seperti ponsel atau laptop sampai buku. Namun istilah JDM lebih melekat pada otomotif karena awalnya juga diperuntukkan untuk menjelaskan perbedaan mobil utamanya dibagian mesin.

Sejak tahun 70-an, setiap mobil jepang yang dipasarkan di Amerika hampir pasti mengalami spec down di baigan mesin agar mobil yang dijual memenuhi batas emisi gas buang. Hal ini terjadi karena pemerintah Amerika menetapkan batas emisi yang ketat bagi kendaraan yang akan dipasarkan di negerinya dan standar emisi gas buang ini jauh lebih ketat dibandingkan peraturan yang ditetapkan pemerintah Jepang sendiri. Ditambah lagi terdapat perbedaan kualitas bensin antar kedua negara. Karenanya sebuah Toyota Corolla GT-S dengan mesin 4A-GE di Amerika hanya menghasilkan tenaga 112Hp saja sementara di Jepang Toyota Corolla Levin dengan mesin 4A-GE yang sama bisa menghasilkan tenaga hingga 130Hp.

Lama kelamaan, istilah JDM ikut merambah berbagai fitur yang terdapat pada mobil mulai dari interior, eksterior, audio, velg dan lain-lain. Ini terjadi karena perbedaan regulasi dan spesifikasi antar negara yang membuat mobil dengan tipe yang sama bisa memiliki berbagai aksesori yang berbeda-beda. Misal di Jepang tidak mempermasalahkan lampu mobil bentuknya trapesium sementara di Amerika sebelum tahun 1985 semua lampu depan bentuknya harus sama antara bulat atau kotak sealed beam. Ditambah lagi perbedaan budaya dan cara pandang masyarakatnya. Di Jepang fender pole membantu mempermudah untuk parkir sementara di Amerika bila memasang fender pole mungkin bisa diledek tidak becus mengemudi.

Tommy Kaira M19

Merk Jepang bukan berarti JDM dan merk non Jepang bisa jadi JDM. Toyota Kijang meskipun merknya Toyota yang asalnya dari Jepang, namun Kijang tidak pernah dijual di Jepang sama sekali. Bahkan pengembangannya dilakukan sepenuhnya di Asia Tenggara termasuk Indonesia. Karenanya Kijang tidak bisa dibilang mobil JDM. Pada gambar di atas, terlihat sebuah Mercedes-Benz W201 alias 190E dimana mobil ini adalah Mercedes-Benz dengan setir kiri dan awalnya dibuat di Bremen, Jerman. Namun mobil ini adalah mobil JDM karena dimodifikasi ulang sedemikian rupa hingga dianggap sebagai mobil baru bernama Tommy Kaira M19 dan hanya dijual di Jepang saja.

USDM dan EUDM

Lantas apakah ada kebalikannya untuk mobil-mobil Eropa dan Amerika yang memiliki spesifikasi yang berbeda? tentu saja ada. Karenanya tercipta istilah USDM (United States Domestic Market) dan EUDM (European Union Domestic Market). Sama seperti JDM, hal ini terjadi karena perbedaan budaya sampai peraturan yang ditetapkan pemerintah setempat.

Mercedes W123 lampu bumper USDM

Misalnya di Amerika sampai tahun 1984 lampu mobil wajib memakai model sealed beam terserah mau bulat atau kotak dengan standar ukuran tersendiri. Ditambah lagi sejak 1972 terdapat aturan di Amerika bahwa bumper mobil harus bisa tidak rusak ketika ditabrakkan dalam kecepatan rendah sekitar 5 mil per jam karenanya bumper mobil-mobil di Amerika ukurannya besar dibandingkan mobil yang sama tapi dijual di Asia atau Eropa. Termasuk juga aksesori dan estetika dimana misalnya mobil-mobil Amerika banyak yang lampu belakangnya hanya merah saja dimana lampu sein menyatu dengan lampu rem sementara dibelahan dunia yang lain cluster lampunya terbagi warna merah untuk rem dan oranye untuk sein.

Untuk EUDM sendiri, agak sulit sebenarnya karena daratan Eropa terdiri dari berbagai negara yang berbeda-beda aturannya tidak seperti Amerika yang luasnya mirip namun hanya 1 negara saja. Misalnya saja di negara-negara Skandinavia, penggunaan wiper atau washer pada lampu depan adalah hal yang lumrah bahkan wajib karena salju disana tebal dan bisa menghalangi lampu depan yang berpengaruh pada keselamatan jalan yang dijunjung tinggi disana. Namun di negara seperti Perancis, Italia atau Spanyol, wiper maupun washer lampu depan jarang dipakai karena disana termasuk negara Meditteranian lainnya tidak turun salju. 

Modifikasi JDM

Seiring berjalannya waktu, JDM kemudian berubah menjadi aliran modifikasi. Dengan mengadopsi parts JDM, kendaraan berada pada “kasta” yang lebih tinggi. Namun karena sulit dan mahalnya memperoleh parts JDM, muncul berbagai aliran JDM terutama di Indonesia. Diantaranya adalah pure JDM, OEM JDM, dan JDM style.

Pure JDM yaitu modifikasi dengan mengaplikasikan semua produk buatan Jepang asli (bukan tiruan atau replika), baik OEM maupun buatan tuner (aftermarket). Tidak ada benda terpasang yang tidak berasal dari Jepang. Namun tentunya mobil yang dimodifikasi adalah mobil yang juga dijual modelnya di Jepang. Misalnya Toyota Vios generasi kedua di Indonesia memiliki ciri grill depannya memiliki ornamen berbentuk huruf V. Grill ini kemudian diganti dengan grill depan Toyota Belta yang merupakan Vios generasi kedua di Jepang. Belum termasuk aksesori lainnya seperti bumper, head unit yang memakai interface bahasa Jepang tulisan kanji, dan lainnya seperti velg buatan tuner Jepang seperti Tom's yang hanya dijual di Jepang.

Lexus LS400 VIP Style Stance JDM

JDM style yaitu memodifikasi ala Pure JDM namun menggunakan parts replika atau bukan original. Bisa juga diartikan modifikasi yang membuat mobil mirip dengan apa yang dilakukan di Jepang sana pada umumnya. Biasanya diaplikasikan oleh kendaraan yang tidak dirilis di Jepang atau bukan kendaraan bermerk Jepang. Contoh, Toyota Kijang, Avanza, Timor, Hyundai, Peugeot, BMW, dsb. Bisa juga diartikan untuk memodifikasi mobil yang tidak dirilis di Jepang dengan gaya modifikasi yang berasal dari Jepang. Misalnya Bippu, Shakotan, Kyuusha, dan lain sebagainya. Contoh seperti pada gambar diatas dimana Lexus LS400 bergaya ala bippu padahal Lexus sampai tahun 2005 tidak pernah dijual di Jepang.



Comments