Peugeot 504

Peugeot 504

Peugeot 504 adalah sedan mewah yang diproduksi antara tahun 1968 sampai 1981 di Perancis namun baru masuk ke Indonesia antara tahun 1970 sampai sekitar 1983. Diberbagai negara dengan lisensi dari Peugeot, mobil masih diproduksi selama lebih dari 30 tahun lamanya. Bahkan di Nigeria mobil ini masih dijual kondisi barunya sampai tahun 2006. Karenanya tidak heran kalau mobil ini mendapat julukan sebagai "King of the African road". Desain mobil ini dirancang oleh Aldo Brovarone yang bekerja untuk rumah desain Pininfarina. Mobil yang memulai debutnya pada Geneva International Motor Show 1968 ini meraih penghargaan European Car of the Year Award pada tahun 1969.


Varian mobil ini lumayan banyak variasinya. Ada sedan 4 pintu, station wagon 5 pintu, pikap, coupe 2 pintu, sampai cabriolet alias atap terbuka. Untuk di Indonesia varian sedan 4 pintulah yang paling mendominasi dan paling umum beredar walaupun ada beberapa varian lain seperti pikap dan station wagon yang jarang ditemui. Di Indonesia sendiri, mobil ini masuk secara CBU dengan importir Multi France. Tidak lama kemudian, mobil ini masuk ke Indonesia melalui Astra. Ada sedikit perbedaan dimana 504 import oleh Multi France sudah memakai rem cakram di keempat rodanya sementara 504 import oleh Astra rem depan cakram sedangkan belakangnya teromol.

Di Indonesia versi sedan mobil ini sepertinya hanya tipe GL saja yang hadir. Di luar sana ada beberapa tipe seperti L Commercial, GL/Family/Break, TI, LD/Commercial, GLD/Family, coupe dan convertible. GL sendiri di Perancis sana merupakan tipe medium atau menengah, namun di Indonesia karena pajak impor yang besar membuat tipe menengah saja sudah seperti tipe paling mewah secara harga. Sebagai mobil mewah yang dijual dimasa orang Indonesia belum memiliki daya beli setinggi sekarang, Peugeot merupakan pesaing berat dari Mercedes-Benz karena sebelum era 90an, banyak orang Indonesia melihat mobil mewah hanya ada pada merk Mercedes Benz dan Peugeot saja. Untuk penjualannya, mobil Peugeot lebih banyak dibanding Mercedes-Benz pada kelas yang sama saat itu karena harga Peugeot lebih murah.

Mesin yang digunakan Peugeot 504 ini adalah Peugeot XN1. Mesin Peugeot XN1 ini adalah mesin 4 silinder berkapasitas 1971cc dengan desain valvetrain OHV 2 katup persilindernya (8 valve). Untuk keperluan pasokan bahan bakarnya digunakan karburator walaupun diluar sana ada versi injeksi mekanik dari Kugelfischer. Tenaga maksimum dari mesin yang nantinya juga akan dipakai oleh Peugeot 505 GR ini adalah sekitar 93Hp saja. Tenaga dari mesin disalurkan ke roda belakang melalui transmisi manual 4 percepatan yang menjadi standar pada masa itu.

Walaupun terlihat seperti mobil berukuran besar biasa, namun kenyataanya mobil ini pernah menjuarai berbagai kejuaraan reli dunia. Tercatat, Peugeot 504 pernah memenangi 23rd Safari Rally pada tahun 1975 dengan driver Ove Andersson dan co driver Arne Hertz asal Swedia. Masih di tahun 1975, Peugeot 504 memenangi 18ème Rallye du Maroc dan setahun kemudian di kejuaraan 19ème Rallye du Maroc lewat Jean-Pierre Nicolas dan Michel Gamet yang berkebangsaan Perancis. Selain reli dunia, di Eropa sana mobil ini juga termasuk salah satu jagoan reli era 70an terutama untuk versu V6 coupe.

Kini populasi Peugeot 504 sudah semakin sedikit dijalanan. Ini dikarenakan banyak yang salah penanganan sehingga harus berakhir di kampakan dan dijual kiloan oleh pemiliknya. Padahal jika dibandingkan dengan penerusnya, Peugeot 504 ini temasuk mobil yang minim perawatan dan lebih tahan kerusakan. Bisa dilihat dari kepopuleran mobil ini di negara-negara Afrika. Ini agak kontradiktif dengan pandangan orang luar di negara maju dimana merk ini terkenal tidak awet dan gampang rusak. Belum lagi kenyamanannya yang luar biasa ala sedan mewah dan dipadukan dengan desain cantik ala Pininfarina membuat keseluruhan mobil cantik (kecuali bagian belakangnya yang terasa agak aneh menurut saya) ini rasanya sangat sayang jika hanya berakhir menjadi besi tua.

Spesifikasi Peugeot 504 ini adalah sebagai berikut:

Spesifikasi Peugeot 504
Jenis Sedan
Tipe 504
Mesin XN1 2000cc
Bore X Stroke 88.0 X 81.0 mm
Sistem Bahan Bakar Karburator
Transmisi Manual 4 Speed
Wheelbase 2.740 mm
Panjang 4.486,3 mm
Lebar 1.690 mm
Tinggi 1.460 mm


Comments

  1. Ini yang disebut paus bukan ya..atau itu 505?
    Versi yang masih lampu bulet cakep lho..

    ReplyDelete
    Replies
    1. bukan, paus itu yang 505. artikelnya ada setelah post 504 ini...
      ah, setuju. lampu bulat American style emang nggak ada matinya

      Delete
  2. Gan udah ada artikel Opel Blazer belom? Rekues dong kalo belom ada..

    Sama fitur archive/search berdasar tag udah gak ada ya skg?

    ReplyDelete
    Replies
    1. opel blazer belom ada... yang lagi ditulis dibalik layar malah chevrolet blazer k5 kayak yang dipake otomotif. ditunggu aja ya.
      buat search berdasar tag belom sempat bikin lagi semenjak ganti tema... maklum pengetahuan html sama css nya masih level gurem.

      Delete
  3. Ortu beli baru mobil ini thn 1974 dgn harga 4,5 jt. Mobil ini sangat hebat dan nyaman. Kenikmatan sbg driver maupun sbg penumpang sungguh luar biasa. Bisa dikatakan mobil mewah jaman sekarang dgn teknologi kaki2x terkini saya rasa masih belum bisa menyamai 100%. Sayang sekali mobil dgn kondisi ori luar dalam terpaksa saya jual dgn harga 9 jt pada thn 1994 dan kilometernya pun baru mencapai sekitar 55 ribuan!

    ReplyDelete
    Replies
    1. yup, setuju
      504 biar bentuknya tidak terlalu favorit, tpi kenyamanannya bisa setara s class atau seri 7

      Delete
  4. klo xn1 bahan mesinnya alumunium ato besi cor ya? ato bahan lain?

    ReplyDelete
    Replies
    1. saya baca-baca aluminum alloy dipakai di piston sama cyl headnya sementara cast iron dipakai di cyl block.

      Delete
  5. This comment has been removed by the author.

    ReplyDelete
    Replies
    1. tergantung kaki sama mobilnya juga sih.. tapi rata-rata 1:7 atau 8 pake premium. kalo sparepart sih so-so. kalau di Jakarta, bisa ke atrium senen lt5 nama tokonya new apollo

      Delete
  6. Peugeot 504 menurut saya mobil legenda...

    ReplyDelete

Post a Comment