Citroën FAF

Citroen FAF indonesia

Citroën dikenal sebagai pembuat mobil yang sangat sederhana dan membumi sehingga dapat dijangkau oleh semua orang. Salah satu mobil membumi dari Citroen ini adalah 2CV yang menjadi ikon mobil Perancis seperti halnya Mini yang menjadi ikon mobil Inggris. 2CV ini dikembangkan oleh Citroen sedemikian rupa agar sesuai dengan berbagai kebutuhan. Salah satu hasil pengembangan dari Citroen 2CV ini adalah Citroën FAF yang dikembangkan untuk mengangkut orang banyak dimedan yang agak sulit.


Nama FAF merupakan singkatan dari kalimat bahasa Perancis Facile à Fabriquer dan Facile à Financer yang artinya mudah diproduksi dan mudah di keuangan. Kalau dilihat dari bentuknya, mobil ini termasuk BUV (basic utility vehicle) dimana styling tidak penting dan bodi hanya dipakai untuk melindungi bagian dalamnya. Lekukan yang terdapat pada mobil ini sangat sederhana sehingga produksinya mudah. Karena mudah dengan minimnya perangkat serta bentuk yang serba sederhana, tentunya ongkos produksinya murah. Logis jika nama mobil ini FAF.

Pada awalnya, Citroën FAF ini memiliki bentuk berupa open top dengan atap kanvas. Di Indonesia, Citroën FAF memiliki bentuk berupa minibus dengan 5 buah pintu. Bentuknya serba kotak dan sederhana mirip kotak bekal makan siang malah. Walau begitu, pintu belakang mobil ini sudah menganut model hatchback yang membuka keatas seperti mobil modern. Sepintas, FAF memiliki bentuk yang mirip dengan Citroën Mehari yang merupakan off roader Perancis era 60an. Bedanya dengan Mehari, Citroën FAF memakai bahan baku plat besi untuk bodinya sementara Mehari memakai plastik.

Karena berbasis 2CV, mesin yang digunakan FAF ini juga sama seperti 2CV. Mesin yang digunakan FAF versi Indonesia adalah 2CV6 yang memiliki konfigurasi 2 silinder horisontal seperti motor BMW. Mesin 2 silinder ringkas berkapasitas 602cc ini masih memakai pendingin udara dan sebuah karburator kecil untuk suplai bahan bakarnya. Mesin 600cc ini sanggup menghasilkan tenaga sebesar 29Hp pada 5750Rpm yang dirasa sudah cukup untuk menggerakkan mobil ini. Mobil ini memakai sistem gerak roda depan dengan transmisi manual 4 percepatan.

Di Indonesia, mobil ini sempat masuk antara tahun 1979 sampai 1980 saja. Citroën FAF ini masuk melalui ATPM Citroën saat itu, PT Alun dengan harga sekitar 3,5 juta rupiah. Saat itu harga 3,5 juta untuk mobil sudah termasuk sangat murah karena Toyota Kijang yang sama-sama BUV dan masuk kedalam kategori KBNS (Kendaraan Bermotor Niaga Sederhana) hanya dijual 1,5 juta rupiah. Sayangnya penjualan Citroën FAF ini bernasib sama seperti penjualan versi internasionalnya yang kurang begitu laku. Tercatat ada 60 unit Citroën FAF yang terjual pada tahun 1979 dan 540 unit Citroën FAF yang terjual ditahun 1980.

Spesifikasi Citroën FAF3 ini adalah sebagai berikut:

Spesifikasi Citroën FAF
Jenis Minibus
Tipe FAF
Mesin 2CV6 H2 602cc
Bore X Stroke 74.0 X 70.0 mm
Sistem Bahan Bakar Karburator
Transmisi Manual 4 Speed
Wheelbase N/A
Panjang N/A
Lebar N/A
Tinggi N/A


Comments

  1. walah, antik banget, kagak pernah ketemu..

    ReplyDelete
    Replies
    1. kalau punya 1 aja udah bisa dibilang punya harta karun tuh

      Delete
  2. Tapi bukannya harga Citroen lawas nggak terlalu naik Kang harganya? Maksudnya nggak terlalu jadi collector item gitu deh?

    ReplyDelete
    Replies
    1. Secara harga memang nggak terlalu naik dibanding merk eropa yg lebih terkenal. tapi secara kepuasan batin, ada semacam rasa senang aja punya beginian. Mobil langka, nggak banyak yang tau, bentuknya juga unik sederhana banget macam mainan mobil-mobilan jaman bocah dulu...

      Delete
    2. Saya dulu punya, beli dari jakarta .... karena mulai banyak yg kropos, mau saya perbaiki banyak biaya.
      Akhirnya saya tinggal di bengkel citroen, mas Maryadi, Sleman, Jogja ....

      Delete
  3. dulu pernah punya th 82 nyicil langsung ke pt alun jl soepomo. pakai sampai 10 tahun. full tank 1 minggu ga habis habis.

    ReplyDelete
  4. dulu pernah pake thn 85an. buat operasional buka hutan di subang. tambak udang jg, track gravel jos terus. sekarang ga tau di mana rimbanya

    ReplyDelete

Post a Comment