Steyr Puch Haflinger 700AP
Kecil tidak selalu berarti inferior dibanding yang besar. Salah satu bukti nyatanya adalah Steyr Puch Haflinger tipe 700AP ini misalnya. Mobil kecil dengan kemampuan off road yang cukup handal ini bahkan pernah dipakai oleh TNI untuk melakukan operasi Trikora pada era 60an dulu. Mobil dengan berat sekitar 600kg dan daya angkut 500kg ini juga terkenal handal di medan tempur dan oleh karena itu tidak heran banyak negara memakainya sebagai kendaraan taktis.
Sejarah mobil ini dimulai sekitar pertengahan 1950an dimana pada saat itu militer Austria merasa jip Willys MB dan Ford GPZ yang merupakan sisa perang dunia kedua di Eropa sudah terlalu tua dan kurang sesuai dengan perkembangan saat itu. Militer Austria kemudian menginginkan sebuah kendaraan sejenis yang harus didesain sendiri oleh Austria. Steyr Puch yang merupakan perusahaan otomotif asal Austria kemudian menunjuk Erich Ledwinka yang merupakan anak dari pendiri Tatra dan pembuat desain asli VW Beetle (VW Kodok) dengan nama Tatra V570, Hans Ledwinka untuk merancang kendaraan yang kelak diberi nama Haflinger yang berasal dari nama jenis kuda.
Mobil ini diimpor oleh NV Udatin yang kelak menjadi ATPM Holden Indonesia sekitar tahun 1960. Indonesia termasuk salah satu negara yang memesan mobil ini dalam jumlah yang banyak untuk digunakan sebagai kendaraan militer selain Austria, Swiss dan Australia dengan 1500 unit. Sekitar 1000 unit dipesan dan masuk ke Indonesia pada November 1962. Selain itu, TNI (pemerintah Indonesia) juga memesan sekitar 500 unit Haflinger dalam bentuk spare part unassembled. Mungkin karena pesanan yang cukup banyak ditambah presiden Soekarno sendiri datang ke Austria untuk melakukan inspeksi akhir Haflinger membuat Steyr Puch kemudian memasang indikator sampai stiker penggunaan Bahasa Indonesia. Alasan mengapa pemerintah Indonesia mengimpor mobil ini adalah karena mobil ini akan digunakan sebagai kendaraan tempur saat operasi Trikora dan ada lobby dari seorang Gerhard Ortner yang merupakan bankir asal Austria.
Bentuk Haflinger ini cukup unik dengan model cabover dan mesin yang diletakkan dibelakang. Ukurannya sengaja dibuat kecil selain menyesuaikan mesinnya juga agar lebih mudah keluar masuk hutan belantara yang belum terjamah manusia. Bagian depannya sengaja dibuat miring seperti kapal agar mobil tidak terjebak saat melewati jalan menurun. Ciri khas dari Haflinger Indonesia adalah penggunaan tropical air intake di bagian depan yang berbentuk seperti tabung serta semuanya setir kanan. Ada 4 varian Haflinger yang dipesan oleh TNI dan semuanya memakai sasis pendek (short wheel base). Varian pertama adalah Haflinger type C dengan ciri 4 pintu dan atap kanvas. Varian kedua adalah Haflinger type CCC dengan ciri mirip type C hanya saja memakai mesin compressed ignition system. Varian ketiga adalah type B dengan ciri atap kanvas pendek dan bagian sampingnya memanjang utuh kebelakang. Varian terakhir yang merupakan varian langka di dunia adalah Haflinger type MML (Mosquito Missile Launcher) dengan ciri atap kanvas pendek dan bak panjang dibelakangnya untuk mengangkut peluncur ATGM 'Mosquito' buatan Italia serta panjang jarak sumbu roda yang diperpanjang dari 1500mm menjadi 1800mm.
Mesin yang dipakai mobil ini tergolong sederhana dengan konfigurasi mesin bensin 2 silinder horizontal boxer OHV 4 valve dengan pendingin udara berkapasitas 643cc yang diletakkan dibelakang. Mesin ini sanggup menghasilkan tenaga sebesar 30Hp pada 4800Rpm serta torsi 45Nm pada 3500Rpm. Walau tidak canggih, namun mesin dengan konfigurasi seperti ini sudah terbukti membantu pasukan Nazi Jerman memenangkan pertempuran di Sahara. Untuk transmisinya, digunakan transmisi manual 4 percepatan dengan kemampuan 4WD.
Populasi mobil ini sekarang sudah cukup langka di Indonesia. Tidak heran kalau harga bekasnya sudah bisa mengalahkan mahalnya mobil baru. Salah satu penyebab kelangkaan mobil ini selain karena unitnya yang hadir di Indonesia dulu sedikit adalah kelangkaan sparepart. Tidak jarang kemudian pemilik Haflinger yang melakukan berbagai modifikasi agar Haflingernya tetap hidup seperti misalnya mesinnya sudah diganti dengan mesin VW Kodok yang memiliki konfigurasi mirip.
Spesifikasi Steyr Puch Haflinger 700AP ini adalah sebagai berikut:
Spesifikasi Steyr Puch Haflinger 700AP | |
---|---|
Jenis | Jip |
Tipe | AP700 |
Mesin | 2 cyl boxer OHV 650cc |
Bore X Stroke | 80.0 X 64.0 mm |
Sistem Bahan Bakar | Karburator |
Transmisi | Manual 4 Speed |
Wheelbase | 1.500 mm |
Panjang | 2.850 mm |
Lebar | 1.400 mm |
Tinggi | 1.740 mm |
Kebanyakan udah ganti mesin kijang..
ReplyDeletemesin sejuta umat... ga peduli apapun merknya, k seriesnya toyota (kijang) mesinnya...
Deletepunya saya juga pake mesin 4k
DeleteIni jip apa panser ya??
ReplyDeletepanser kawin sama jip hasilnya begini mungkin... hehehe
DeleteTemennya bapak saya, pernah pny, diganti sama mesin vw 2000cc. Setelah ganti mesin, mlh gak pernah dipake, karna takut gak bisa berhenti
ReplyDeleteupgrade remnya dulu lah... msak remnya pake sendal... wkwkwk
DeleteJJS pakai ini Eye catching, cuma VW safari saingannya... 😛
ReplyDelete