Toyota Corona Mark ii RX60

Toyota Corona Mark ii RX60

Mengikuti kemauan pasar yang saat itu sedang tumbuh pesat, dijaman 80an dulu Toyota menghadirkan banyak sekali varian sedan baik di Jepang maupun di Indonesia. Bagi yang suka nyetir sendiri, Toyota menyediakan Corolla DX, untuk yang ingin lebih nyaman, ada Corona sementara untuk yang kemana-mana disupirin, ada Toyota Crown. Untuk mengisi celah antara Crown dengan Corona, Toyota kemudian menghadirkan Toyota Corona Mark ii yang dibuat untuk mereka yang ingin nyetir sendiri tapi masih pantas disupirin pada tahun 1981. Diluar sana mobil ini lebih dikenal dengan nama Cressida. Walau memakai nama Corona, namun mobil ini berbeda jauh dengan Corona karena awalnya mobil ini berbasis Corona namun seiring perkembangannya Toyota membuat platform baru untuk mobil ini dengan kode X.

Di Jepang, Corona Mark ii ini sudah memasuki generasi keempat dan model ini dibagi menjadi beberapa model lagi seperti Chaser untuk versi sport dan Cresta untuk versi yang lebih mewah lagi. Di Indonesia, Mark ii ini baru pertama kali masuk dan dirakit secara CKD untuk menggantikan posisi Toyota Corona TT yang hanya muncul pada tahun 1981. Versi Indonesia hanya tersedia trim level DX atau yang paling bawah untuk tipe JDM sana dan tidak ada varian Cresta maupun Chaser. Selain itu, hanya ada versi sedan 4 pintu saja untuk pasar Indonesia sementara di Jepang sana juga tersedia varian hardtop 4 pintu dan wagon.


Mengikuti trend era 80an yang serba kotak, desain Mark ii ini juga mengotak keseluruhannya meninggalkan kesan kotak agak membulat digenerasi sebelumnya. Pada model pertamanya, Mark ii memiliki ciri berupa grill depan plastik yang tidak dicat berbentuk garis horisontal sebanyak 5 buah. Lampu depannya berbentuk kotak sempurna dengan lis chrome di sisi rumah lampunya. Untuk bagian belakang, bumper belakangnya tidak penuh menutup sisi kanan dan kirinya. Dibagian interior, ciri khas dari versi prefacelift ada pada stir yang memakai palang 4 horisontal. Untuk pilihan warnanya, Toyota hanya menyediakan warna solid berupa biru gelap, putih, hitam dan merah marun.

Pada tahun 1983, Toyota melakukan facelift pada Corona Mark ii. Perbedaan paling besar terlihat pada bagian depannya dimana lampu depannya menjadi sedikit lebih lebar serta bentuknya tidak kotak sempurna. Bagian grill juga berubah dimana kini ukurannya menyempit dan ditambah ornamen chrome horisontal dibagian tengah dan sisinya serta emblem toyota di sisi kanan bawah grill menggantikan badge Corona ditengah. Untuk lampu seinnya, pada versi facelift terdapat tonjolan yang membuat ukurannya sedikit melebar. Selain itu, bumper yang digunakan memakai bumper US style yang ukurannya lebih besar menyesuaikan peraturan di Amerika sana. Bumper belakangnya selain tambah besar juga menutup sisi kanan dan kiri overhang. Di bagian interior tidak banyak yang berubah selain setir yang kini hanya palang 2 vertikal dibawah yang membuat konsol meter terlihat jelas tanpa halangan.

Mesin yang digunakan mobil ini adalah mesin Toyota 21R yang memiliki konfigurasi 4 silinder segaris SOHC 8 valve berkapasitas 1972cc dengan pasokan bensin dari karburator. Dengan konfigurasi ini, mesin ini sanggup menghasilkan tenaga sebesar 105Hp pada 5200Rpm dan torsi 162Nm pada 3600Rpm. Tidak buruk meski merupakan pilihan mesin yang kecil untuk Mark II yang dirancang bermesin 6 silinder. Untuk menggerakkan roda belakang, tenaga dari mesin ini disalurkan melalui transmisi manual 4 percepatan.

Pada versi sebelum facelift, mobil ini sudah memiliki fitur tilt steering walau belum ada power steering. Untuk keamanan, mobil ini menyediakan sabuk pengaman 3 titik didepan dan 2 titik dibelakang. Semua jok mobil ini memakai material kain yang lembut berwarna beige dipadukan dengan kulit sintetis berwarna merah marun gelap kecoklatan. Pada versi facelift, fitur Mark II ditambah power steering serta central lock. Selain itu, semua fitur Mark II masih sama dengan versi sebelumnya. Fitur-fiturnya antara lain adanya air purifier, jok belakang dengan arm rest, AC, antenna elektrik, jam digital, takometer. Tidak terlalu lengkap karena memang yang hadir di Indonesia adalah tie DX yang merupakan tipe bawah di Jepang.

Kelebihan Toyota Corona Mark ii ada pada kenyamanan yang sangat memadai. Interior mobil ini sangat lega serta posisi duduknya enak bagi penumpang dibelakang. Mungkin karena itulah mobil ini juga sempat dipakai menteri era orde baru selain Volvo 240GL. Desain mobil ini juga menua dengan baik dimana ia terlihat cukup elegan seperti sedan mewah asal Jepang retro lainnya. Tidak perlu banyak modifikasi asal semua serba standar pesona dari mobil ini bisa dilihat dan bertahan sampai puluhan tahun kedepan. Untuk perawatannya, mobil ini sebenarnya tergolong sangat mudah dan murah untuk sedan dikelasnya. 

Kelemahan Toyota Corona Mark ii adalah ukurannya yang cukup panjang yang mengakibatkan mobil ini terasa kurang lincah. Ukurannya yang besar juga mengakibatkan bobotnya cukup berat untuk dibawa mesin 2000ccnya. Tidak heran kalau hal ini berakibat pada tarikannya yang loyo serta konsumsi BBM yang cukup boros. Untuk rute dalam kota, mobil ini hanya mencatatkan rekor 1:6 dengan bensin Premium. Urusan sparepart, part mesin dan kaki-kaki masih lumayan banyak dan murah. Sayangnya, untuk part body cukup sulit didapat.

Spesifikasi Toyota Corona Mark ii RX60 ini adalah sebagai berikut:

Spesifikasi Toyota Corona Mark ii RX60
Jenis Sedan
Tipe RX60
Mesin 21R SOHC 8 valve 2000cc
Bore X Stroke 84.0 X 89.0 mm
Sistem Bahan Bakar Karburator
Transmisi Manual 4 Speed
Wheelbase 2.645 mm
Panjang 4.560 mm
Lebar 1.690 mm
Tinggi 1.425 mm


Comments