Toyota Corona Mark ii RX60

toyota corona mark ii pre facelift depan

Untuk mengisi kelas diantara Toyota Corona dengan Toyota Crown, Toyota kemudian membuat Toyota Corona Mark II pada tahun 1968 dimana pada dasarnya mobil ini adalah Toyota Corona T60 yang dibuat lebih mewah dengan ukuran lebih besar. Pada tahun 1981, PT Astra Toyota Motor di Indonesia akhirnya menjual Toyota Corona Mark II secara resmi di Indonesia untuk mengisi celah pasar antara Toyota Corona T130 dengan Toyota Crown S110.

Generasi keempat dari Toyota Corona Mark II muncul di Jepang pada oktober 1980. Untuk pertama kalinya, Toyota tidak membuat varian coupe dari Corona Mark II karena sebagai gantinya sudah ada Toyota Soarer. Generasi ke 4 dari Corona Mark II ini hanya tersedia dalam bentuk sedan 4 pintu, hardtop 4 pintu dan station wagon 5 pintu. Sayangnya di Indonesia hanya varian sedan 4 pintu saja yang hadir. Meskipun dirancang untuk mengisi celah antara Corona dengan Crown, namun pada generasi ini Toyota Corona Mark II ukurannya membesar menjadi mirip dengan Toyota Crown.

Dibeberapa negara, Toyota Corona Mark II dijual sebagai Toyota Cressida. Nama Cressida berasal dari nama tokoh perempuan asal Tojan dari kisah "Tragedi Troilus dan Cressida" karya William Shakesphere. Digunakan nama Cressida karena Ford sudah lebih dahulu memakai nama Mark untuk Lincoln Continental Mark series. Belum lagi di negara seperti Inggris, istilah mark biasa dipakai untuk menunjukkan nama generasi seperti misalnya Ford Cortina Mk 4 dimana Mk merupakan singkatan dari Mark dan 4 yang berarti generasi keempat. Nama Corona Mark II dikhawatirkan dapat membingungkan publik Inggris karena dianggap generasi kedua dari Toyota Corona bukannya model tersendiri.

Pada generasi ini, Toyota memperkenalkan model pendamping dengan Toyota Chaser yang sudah diperkenalkan sejak generasi ketiga dari Corona Mark II dan Toyota Cresta. Perbedaan antara Toyota Chaser dengan Cresta adalah kelengkapannya dimana Toyota Chaser pada dasarnya adalah Toyota Corona Mark II yang dibuat lebih sporty dengan suspensi, trim interior dan mesin yang condong ke kesenangan berkendara sementara Cresta lebih condong untuk kenyamanan dan kemewahan. Toyota memposisikan Chaser untuk bersaing melawan Nissan Skyline sementara Cresta bersaing dengan Nissan Leopard.

Toyota Corona Mark II di Indonesia

Di Indonesia, Toyota hanya memperkenalkan Corona Mark II generasi keempat dalam 1 trim level saja yaitu DX yang menjadi tipe paling bawah untuk Corona Mark II atau Cressida di beberapa negara. Secara bentuk, mobil ini memakai wajah campuran dimana lampu depannya memakai versi Jepang yang memakai lampu depan kaca berbentuk kotak namun bumper yang dipakai memakai model Amerika yang terbuat dari karet berukuran besar dan lebih dower daripada versi Jepang.

toyota corona mark ii pre facelift belakang

Mark ii memiliki ciri berupa grill depan plastik yang tidak dicat berbentuk garis horisontal sebanyak 5 buah. Lampu depannya berbentuk kotak sempurna dengan lis chrome di sisi rumah lampunya. Kap mesinnya memiliki tonjolan berbentuk kotak ditengahnya. Untuk bagian belakang, bumper belakangnya tidak penuh menutup sisi kanan dan kirinya. Dibagian interior, ciri khas dari versi prefacelift ada pada stir yang memakai palang 4 horisontal. Untuk pilihan warnanya, Toyota hanya menyediakan warna solid berupa biru gelap, putih, hitam dan merah marun.

Mesin yang digunakan mobil ini adalah mesin Toyota 21R yang memiliki konfigurasi 4 silinder segaris SOHC 8 valve berkapasitas 1972cc dengan pasokan bensin dari karburator. Dengan konfigurasi ini, mesin ini sanggup menghasilkan tenaga sebesar 105Hp pada 5200Rpm dan torsi 162Nm pada 3600Rpm. Tidak buruk meski merupakan pilihan mesin yang kecil untuk Mark II yang dirancang bermesin 6 silinder. Untuk menggerakkan roda belakang, tenaga dari mesin ini disalurkan melalui transmisi manual 4 percepatan.

Facelift 1983

toyota corona mark ii facelift depan

Pada tahun 1983, Toyota melakukan facelift pada Corona Mark II. Perbedaan paling besar terlihat pada bagian depannya dimana lampu depannya menjadi sedikit lebih lebar serta bentuknya tidak kotak sempurna. Bagian grill juga berubah dimana kini ukurannya menyempit dan ditambah ornamen chrome horisontal dibagian tengah dan sisinya serta emblem bertuliskan Toyota di sisi kanan bawah grill menggantikan badge Corona ditengah. Kap mesinnya juga berubah dengan garis yang bermula dari depan kebawah kaca depan. Untuk lampu seinnya, pada versi facelift terdapat tonjolan yang membuat ukurannya sedikit melebar.

Bumper belakangnya selain tambah besar juga menutup sisi kanan dan kiri overhang. Untuk lampu belakangnya berubah posisi dimana bila sebelumnya lampu sein dan mundur berada diatas lampu berhenti, kini posisinya dibalik menjadi dibawah lampu berhenti. Bentuk lampu belakangnya juga berubah dimana lampu berhenti menjadi lebih besar dan tetap punya sirip untuk cluster dibagian bawah. Di bagian interior tidak banyak yang berubah selain setir yang kini hanya palang 2 vertikal dibawah yang membuat konsol meter terlihat jelas tanpa halangan.

toyota corona mark ii facelift belakang

Pada versi sebelum facelift, mobil ini sudah memiliki fitur tilt steering walau belum ada power steering. Untuk keamanan, mobil ini menyediakan sabuk pengaman 3 titik didepan dan 2 titik dibelakang. Semua jok mobil ini memakai material kain yang lembut berwarna beige dipadukan dengan kulit sintetis berwarna merah marun gelap kecoklatan. Pada versi facelift, fitur Mark II ditambah power steering serta central lock. Selain itu, semua fitur Mark II masih sama dengan versi sebelumnya. Fitur-fiturnya antara lain adanya air purifier, jok belakang dengan arm rest, AC, antenna elektrik, jam digital, takometer.

Kelebihan Toyota Corona Mark ii ada pada kenyamanan yang sangat memadai. Interior mobil ini sangat lega serta posisi duduknya enak bagi penumpang dibelakang. Mungkin karena itulah mobil ini juga sempat dipakai menteri era orde baru selain Volvo 240GL. Desain mobil ini juga menua dengan baik dimana ia terlihat cukup elegan seperti sedan mewah asal Jepang retro lainnya. Tidak perlu banyak modifikasi asal semua serba standar pesona dari mobil ini bisa dilihat dan bertahan sampai puluhan tahun kedepan. Untuk perawatannya, mobil ini sebenarnya tergolong sangat mudah dan murah untuk sedan dikelasnya. 

Kelemahan Toyota Corona Mark ii adalah ukurannya yang cukup panjang yang mengakibatkan mobil ini terasa kurang lincah. Ukurannya yang besar juga mengakibatkan bobotnya cukup berat untuk dibawa mesin 2000ccnya. Tidak heran kalau hal ini berakibat pada tarikannya yang loyo serta konsumsi BBM yang cukup boros. Untuk rute dalam kota, mobil ini hanya mencatatkan rekor 1:6 dengan bensin Premium. Urusan sparepart, part mesin dan kaki-kaki masih lumayan banyak dan murah. Sayangnya, untuk part body cukup sulit didapat.

Spesifikasi Toyota Corona Mark ii RX60 ini adalah sebagai berikut:

Spesifikasi Toyota Corona Mark II RX60
Jenis Sedan
Tipe RX60
Mesin 21R SOHC 8 valve 2000cc
Bore X Stroke 84.0 X 89.0 mm
Sistem Bahan Bakar Karburator
Transmisi Manual 4 Speed
Wheelbase 2.645 mm
Panjang 4.560 mm
Lebar 1.690 mm
Tinggi 1.425 mm


Comments