Perjalanan Honda Astrea di Indonesia

Perjalanan Honda Astrea di Indonesia

Bila dilihat dari total kendaraan yang diproduksi, kendaraan yang paling banyak diproduksi dan digunakan umat manusia adalah Honda Super Cub. Menurut Honda Motor Co, Ltd, sejak pertama kali dipasarkan pada tahun 1958 sudah ada 100 juta unit Honda Supercub mengaspal diberbagai belahan dunia pada bulan Oktober 2017 silam. Sebuah prestasi yang sangat hebat untuk sepeda motor yang pada awalnya dirancang sebagai kendaraan praktis dan mudah digunakan dengan kopling semi otomatik agar tangan kiri pengendaranya bisa membawa mie soba yang diantarkan kepada pelanggan.

Honda Supercub pertama kali diperkenalkan didunia pada tahun 1958. Ciri khas dari Honda Super cub generasi pertama ini adalah lampu depan berada di bagian tebeng depan, rumah kunci kontak berada di sebelah kiri jok, mesin 1 silinder berkapasitas 50cc, jok single seater, stang melengkung seperti sepeda, lampu rem belakang menempel pada spakbor berukuran kecil, dan shockbreaker belakang pendek. Di Indonesia Honda Supercub generasi pertama ini dikenal dengan nama Honda unyil karena ukurannya yang kecil seperti tokoh boneka pada serial televisi Si Unyil. Ada 3 varian yang dijual oleh importir-importir pra ATPM di Indonesia saat itu yaitu C50, C80 dan C100.

Honda pispot bebek supercub C50

Pada tahun 1966, Honda memperbarui seri Supercub dengan mengenalkan 3 varian yaitu C50, C70 dan C90 yang menggunakan kopling manual. Di Indonsia, generasi kedua dari Supercub ini dikenal dengan sebutan Honda Pispot karena bentuk joknya menyerupai pispot. Ubahan dibagian bodi yang paling terlihat adalah pemindahan lampu depan yang kini menempel pada stang sementara sisanya masih mirip dengan Supercub generasi pertama.

Generasi ketiga dari Honda Supercub muncul pada tahun 1973 dimana generasi ketiga ini dirakit di Indonesia setelah berdirinya PT Federal Motor yang menjadi ATPM Honda pada 1971. Supercub yang dijual sendiri hanya ada Honda C70 yang dikenal dengan sebutan Honda pitung. Lainnya, ada versi sport dari Supercub yang dirakit di Indonesia dengan nama Honda S90Z dimana jumlah produksinya di Indonesia pada tahun pertama selama satu tahun hanya 1500 unit dan melonjak menjadi sekitar 30 ribu unit pada tahun berikutnya.

Nama Baru Sejarah Baru

Motor bebek di Indonesia menjadi semacam transportasi wajib bagi sebagian besar masyarakat Indonesia. Salah satu merk legendaris dan begitu laris di Indonesia adalah Honda dengan Astrea. Sejarah Astrea dimulai pada tahun 1981 ketika Honda mengeluarkan Astrea 700 (Supercub 70) pada tahun 1981 untuk menggantikan C70 atau yang dikenal dengan nama Honda Pitung di Indonesia. Kemudian setelahnya, nama Astrea digunakan untuk Honda Supercub versi Asia Tenggara yang dirakit di Indonesia. Di negara Asia Tenggara lainnya seperti Thailand dan Malaysia, Honda Supercub mendapat nama baru berupa Honda Dream.

Honda Astrea 700 tahun 1981

Spesifikasi motor ini masih mirip dengan C70 hanya saja bentuk bodinya dibuat berbeda dan lebih modern untuk saat itu dengan lampu kotak. Motor ini saat itu dijual dengan harga sekitar 700 ribu rupiah dimana sebagai gambaran perbandingan rupiah saat itu, gaji seorang PNS berdasarkan PP 13 tahun 1980 pangkat paling kecil hanya 12.000 rupiah saja. Image Honda sebagai motor irit mulai dikenal dengan klaim konsumsi BBM yang mencapai 100 km untuk 1 liter pada motor ini. Motor ini tidak mendapat bagasi atau keranjang depan tapi setidaknya ada tempat menaruh barang dibawah plat nomor depan. Warna paling umum Honda Astrea 700 saat itu adalah merah dengan sayap depan putih.

Honda Astrea 800 tahun 1983

Honda Astrea 800

Pada tahun 1983 muncul Honda Astrea 800 menggantikan Astrea 700 dimana sesuai dengan namanya, Astrea 800 menggunakan mesin 80cc dan kini menggunakan pengapian CDI. Desainnya mengalami ubahan dimana lampu kotaknya menjadi lebih besar, lampu sein depan menyesuaikan dengan bentuk rumah lampu yang terletak dibagian stang, sampai lampu belakangnya memakai desain yang menyatu dengan bodi belakangnya. Fitur tempat menaruh barang dibawah plat nomor depan masih dipertahankan. Warna yang populer masih sama dengan Astrea 700 dengan warna merah meskipun warna hitam dengan sayap depan putih mulai menggeser dominasi warna merah pada motor-motor Astrea dijalan.

Honda Astrea Star tahun 1985

Honda Astrea Star

Tahun 1985 Astrea 800 digantikan oleh Honda Astrea Star. Berbeda dengan Astrea 800 yang memiliki bentuk serba kotak, Astrea Star memiliki model yang dinamis dijamannya. Lampu sein depannya sekarang berbagi tempat dengan lampu senja. Dibagian belakang, terdapat lampu belakang yang terpasang rapi mengikuti bodi belakang dengan lampu rem dan lampu sein saling berbagi rumah lampu. Dibagian mesin, sepintas tidak ada perbedaan dengan Astrea 800. Meskipun Astrea Prima diperkenalkan pada tahun 1988, namun Astrea Star masih dilanjutkan penjualannya sebagai opsi yang lebih murah dari jajaran produk Astrea sampai sekitar 1995 yang menjadikannya generasi Astrea paling panjang umur.

Honda Astrea Prima tahun 1988

Honda Astrea Prima

Pada tahun 1988, Federal Motor sebagai ATPM sepeda motor Honda memperkenalkan generasi terbaru dari Astrea dengan Honda Astrea Prima. Secara bentuk, Astrea Prima masih memiliki bentuk yang sama dengan Astrea Star hanya saja mesin yang digunakna membesar dengan mesin C100 berkapasitas 100cc pendingin udara dan transmisi semi otomatis 4 percepatan meninggalkan mesin seri C80. Konon katanya mesin Astrea Prima ini memakai material dan rancangan asli Jepang sehingga kualitasnya jauh mengalahkan Astrea Grand yang notabene menjadi penerus Astrea Prima. Ciri khasnya ada pada warna mesin yang berwarna silver dengan tulisan made in Japan dibawah tulisan Honda. Pembaruan lainnya ada pada suspensi depan yang kini menggunakan model teleskoptik.

Honda Astrea Grand tahun 1991

Honda Astrea Grand

Pengganti dari Prima adalah Honda Astrea Grand yang memulai debutnya pada tahun 1991. Dengan model seba baru, Astrea Grand ini menjadi motor bebek favorit diera 90an. Secara mesin motor ini masih sama saja dengan Astrea Prima dengan mesin C100 berkapasitas 100cc. Bedanya warna blok mesin dan cover mesin Grand berwarna hitam. Konon ini juga untuk membedakan antara mesin yang sudah buatan Indonesia dengan mesin buatan Jepang rakitan Indonesia. Secara fitur, motor ini masih sama saja dengan Astrea Prima. 

Desainnya mengalami ubahan dimana kini sudut-sudut bodinya membulat termasuk lampu belakangnya yang kini tidak berkurva lagi. Astrea Grand dengan bentuk belakang seperti ini populer juga disebut sebagai Astra Bulus. Pada tahun 1994 muncul facelift dimana bagian belakang Astrea Grand diberi semacam lampu tambahan dan warna body single tone. Striping yang sebelumnya berupa garis lurus berubah menjadi garis tribal dinamis yang kebanyakan berwarna hijau. Bila sebelumnya Astrea Grand memiliki sayap depan berwarna putih, untuk versi berwarna hitam tersedia sayap depan sewarna.

Honda Astrea Impressa tahun 1997

Honda Astrea Impresa

Masih mengandalkan strategi 2 produk, adalah Astrea Impressa yang dijual sebagai motor bebek kelas pemula menggantikan Honda Astrea Star yang sudah sangat tua saat itu. Astrea Impressa sendiri diluncurkan selang beberapa bulan saja dengan Honda Astrea Supra. Desain sampai mesin dari Astrea Impressa ini masih sama persis dengan Astrea Grand facelift terakhir hanya saja striping yang digunakan dibuat lebih sederhana serta lettering Astrea Impressa tentunya.

Honda Astrea Supra tahun 1997

Pada tahun 1997, Astrea mendapat pembaruan total dengan kemunculan Astrea Supra. Desain Supra ini berubah jauh meninggalkan desain Honda Super cub yang sudah diterapkan motor bebek Honda sejak dulu. Rangkaya sendiri sudah tidak lagi menganut model monocoque dan mulai mengaplikasikan rangka tube frame yang baru. Secara mesin, Honda Supra ini masih sama persis dengan Honda Astrea Grand dengan mesin C100 OHC 97cc. Supra kemudian menjadi sangat populer dibantu karena setelah krismon masyarakat membutuhkan transportasi murah namun tidak sanggup membeli mobil. Hal ini membuat Supra dijual dalam berbagai varian seperti Honda Astrea Supra, Supra X yang merupakan facelift dari Astra Supra, Supra XX yang memakai kopling manual dan rem cakram dan Supra V yang memakai transmisi manual dengan rem teromol.

Honda Supra XX kopling

Selanjutnya, pada tahun 2001 PT Federal Motor dan beberapa anak perusahaannya melakukan merger menjadi satu dengan nama PT Astra Honda Motor. Anak perusahaan tersebut antara lain PT Honda Federal (berdiri 1974)   yang memproduksi komponen-komponen dasar sepeda motor seperti kerangka, PT Showa Manufacturing Indonesia (berdiri 1979) yang memproduksi shockbreaker, PT Honda Astra Engine Manufacturing (berdiri 1984) yang  memproduksi mesin sepeda motor serta PT Federal Izumi Mfg. (berdiri 1990) yang khusus memproduksi piston. Komposisi kepemilikan saham PT Astra Honda Motor menjadi 50% milik PT Astra International Tbk dan 50% milik Honda Motor Co. Japan.

Bersamaan dengan itu, generasi Astrea di Indonesia tamat dan digantikan oleh Supra. Honda Supra sendiri kemudian berkembang pesat menjadi berbagai varian seperti Honda Supra Fit yang dirancang sebagai motor murah untuk melawan pasar motor Cina yang saat itu membanjiri pasaran sepeda motor Indonesia, Supra X 125 yang bermesin 125cc sampai Supra X 125 Fi yang memakai mesin injeksi.

Warisan Desain

Meskipun sudah ada Supra yang jauh modern, PT Astra Honda Motor masih tetap menjual beberapa model motor bebek dengan bentuk yang mirip Astrea series yang mewarisi desain Honda Supercub klasik. Menurut pemakainya saat itu, motor-motor ini menawarkan posisi berkendara yang nyaman bahkan untuk pemboncengnya karena jok yang tebal serta lurus tidak menungging seperti halnya Astrea Supra. Hanya saja memang penjualannya tidak sebaik Astrea Supra karena terkesan ketinggalan jaman. Beberapa motor tersebut diantaranya adalah :

Honda Astrea Legenda tahun 2001

Pengganti dari Astrea Impressa ini adalah Astrea Legenda baik Legenda 1 yang merupakan versi pre facelift dan Astrea Legenda 2 untuk versi faceliftnya. Legenda 1 ini muncul sekitar tahun 2001 dengan bentuk yang sama persis dengan Astrea Grand facelift dan Astrea Impressa. Ciri khas pada motor ini adalah warna sayap depan yang dibuat putih dan warna lampu sein menjadi bening tanpa tambahan reflektor mata kucing dibagian spakbor depan samping. Fitur tempat menaruh barang didepan dihilangkan sebagaimana maksudnya sebagai motor bebek kelas pemula.

Honda Astrea Legenda 2 tahun 2002

Pada tahun 2002, Astrea Legenda mendapatkan pembaruan dengan diperkenalkannya Honda Astrea Legenda 2. Perbedaannya dengan Astrea Legenda terlihat sangat minim dengan beda hanya ada pada strippingnya saja. Harganya saat itu termasuk sangat murah untuk bersaing dengan kehadiran motor asal Tiongkok serta membantu penjualan Honda Supra Fit.

Honda Kirana 125 tahun 2002

Honda Kirana 125

Honda terus melakukan inovasi tidak hanya membiarkan produk-produknya sekedar ganti baju saja. Pada tahun 2002, muncul model ala Honda Supercub dengan mesin baru 125cc pendingin udara yang mirip dengan mesi Honda Karisma 125 dengan nama Honda Kirana. Sepeda motor ini sendiri sebenarnya sudah muncul terlebih dahulu di Thailand sebagai Honda Dream 125. Desainnya masih ala Honda Supercub dengan bodi belakang yang besar berhubung tidak lagi menggunakan sasis monokok, lampu belakangnya besar dan lebar, model lampu depan baru dengan reflektr ala diamond cut yang sedang populer saat itu, desain knalpot baru yang lebih besar serta mesin baru tentunya. Honda Kirana sendiri dijual sampai sekitar 2005 saja karena minat masyarakat Indonesia terhadap motor dengan desain ala Honda Supercub kurang dan dianggap sudah ketinggalan jaman.

Terlahir Kembali

Bila 20 tahun yang lalu desain ala Honda Supercub dianggap kuno dan ketinggalan jaman, kini desain ini kembali diminati lagi dengan adanya trend klasik. Memang meskipun trend sepeda motor bebek mulai berkurang di Indonesia tidak menyurutkan niat PT Astra Honda Motor untuk kembali memperkenalkan Honda Supercub C125 baru yang diimpor utuh dari Thailand pada tahun 2018. Honda Supercub baru ini hanya bisa dibeli pada jaringan dealer Honda Wing dan Big Wing. Harga perkenalannya saat itu hanya 55 juta rupiah saja sementara kini sepeda motor ini dijual dengan harga 75 juta baru.

Honda Supercub C125

Secara desain, Supercub C125 mengambil desain dari Honda Supercub klasik generasi pertama dengan ciri khas lampu depan yang berada dibagian tebeng depan. Mesinnya sendiri mengalami ubahan menyesuaikan zaman dengan mesin 125cc. Secara fitur, ada banyak sekali fitur modern yang terpasang pada mtoor ini. Sebut saja velg cast wheel model palang tipis, ABS, sampai ukuran rangka yang lebih besar.



Comments

  1. C70 disebut honda Pitung krn dari kata pitungpuluh alias tujuhpuluh

    ReplyDelete

Post a Comment