Cagiva Mito 125
Setelah impor kendaraan diperbolehkan pada 1999, ada banyak mobil dan motor yang masuk kepasar Indoensia. Selain Cagiva Stella, motor Cagiva lainnya seperti Mito sempat masuk ke Indonesia dan mengacak-acak peta kekuatan balap di indonesia. Nama Mito sendiri merupakan kata dalam bahasa Italia yang berarti mitos.
Cagiva sendiri sudah membuat Mito sejak 1989 sampai sekitar 2011 yang lalu. Dalam rentang 20 tahun tersebut, Mito sudah mengalami berbagai ubahan. Edisi pertama memiliki ciri khas berupa lampu depannya yang berbentuk bulat 2 buah khas 80an dan 90an. Pada tahun 1994, muncul varian Evo I dengan bentuk mirip Ducati 916 dengan ciri khas velg palang 3, buntut polos dan transmisi 7 speed. Evo II muncul sekitar 1998 dengan bentuk masih mirip Evo I namun punya ciri khas velg palang 6, transmisi 6 speed dan buntut berwarna putih. Varian Evo II inilah yang masuk ke Indonesia. Varian terakhir adalah SP525 road bike yang merupakan versi jalan raya dari Cagiva Mito SP525 race dengan ciri khas buntut meruncing dan fairing depan yang berbeda dengan air scoop. SP525 ini dijual mulai 2008 dimana tenaganya turun drastis karena mengikuti aturan Euro 3.
Ada alasannya mengapa bentuk motor ini mirip dengan moge Ducati 916. Ini dikarenakan orang yang mendesain kedua motor ini adalah Massimo Tamburini yang merupakan seorang desainer Cagiva, Ducati dan MV Agusta yang bekerja di Cagiva Research Center. Desain Mito Evo dan 916 ini juga menurut Tamburini mengambil inspirasi dari motor yang sudah ada. Diperkirakan motor yang sudah ada ini adalah Honda NR750 yang terkenal dengan mesin V8 dengan piston berbentuk oval meski memang Massimo Tamburini sendiri tidak mengkonfirmasinya.
Mesin Mito memiliki konfigurasi 2 tak 1 silinder 125cc pendingin air dengan rasio kompresi 7,7:1. Pengaturan katup buluhnya sendiri sudah canggih dengan sistem CTS atau Cagiva Torque System serta sudah dilengkapi dengan karburator dari Dell'Orto. Meski hanya 125cc, namun karena terlahir sebagai motor race replica membuat tenaga yang dihasilkan motor ini cukup besar yaitu 33Hp pada 12.000Rpm untuk motor dengan berat hanya 129Kg. Untuk menyalurkan tenaganya keroda belakang, digunakan transmisi manual 6 percepatan.
Secara fitur, motor ini juga sangat lengkap. Shockbreaker depannya sudah menganut model upside down buatan Marzocchi berukuran 40mm sementara bagian belakang memakai monoshock buatan Sachs. Untuk pengereman, bagian depan memakai cakram 4 piston sementara belakang memakai single piston yang keduanya buatan Brembo. Speedometernya sendiri meski belum digital namun dengan bentuk 4 lingkaran yang diletakkan secara asimetris sudah sangat mudah untuk dibaca dan lengkap dengan speedometer, odometer, tachometer, indikator bbm dibawah dan berbagai indikator lainnya diatas.
Motor yang kini keberadaanya dijalan seperti mitos ini biasanya dijual dengan harga 40 jutaan tergantung pemiliknya. Selain karena langka, motor ini mahal juga karena prestasinya diajang kejurnas kelas 2 tak 150cc tune up pada awal 2001.Cukup dengan ganti ban dan knalpot, setting karburator dan copot perlengkapan lalu lintas maka motor ini sudah jadi motor balap sungguhan yang dengan mudahnya mempermalukan motor-motor 2 tak lokal seperti RX-King atau Ninja 150. Gandhoel Sri Hartanto dari GRM Jogja pernah menurunkan Mito dengan modifikasi cukup berupa porting dan riset knlpot dari Italia yang akhirnya membuat motor ini hanya bisa turun di 2 seri saja karena menuai protes dari peserta lainnya.
Tidak hanya didalam negeri saja, motor yang jadi rival terberat dari Aprilia RS125 ini juga pernah menjadi motor balap Valentino Rossi saat bersama tim Cagiva Sport Productio yang merupakan tim pabrikan dan membalap diajang kejurnas Italia 125cc. Dengan motor inilah Valentino Rossi bisa memenangkan kejuaraan tingkat lokal Italia sampai akhirnya naik ke kejuaraan Eropa lalu ke GP125 bersama Aprilia.
Spesifikasi Cagiva Mito 125 Evo II ini adalah sebagai berikut:
Spesifikasi Cagiva Mito 125 Evo II | |
---|---|
Jenis | Sport |
Tipe | EV125 |
Mesin | 2 tak 1 silinder 124,63cc |
Bore X Stroke | 56.0 X 50.6 mm |
Sistem Bahan Bakar | Karburator |
Transmisi | Manual 6 Speed |
Wheelbase | 1.375 mm |
Panjang | 1.980 mm |
Lebar | 760 mm |
Tinggi | 1.100 mm |
REVIEW COROLLA WAGON BANG
ReplyDeleteIndonesia nggak ada Corolla Wagon/Van yang masuk resmi. Paling banter Corolla minibus, namanya KIJANG
Deletebisa aja nih admin nya
Deletetentang land cruiser seri 80 dong min
ReplyDelete