Kisah Mercedes-Benz 300SL Gullwing Milik B.J. Habibie

Mercedes-Benz 300SL B.J. Habibie

Apa salah satu Mercedes-Benz paling ikonik sepanjang masa? kalau Anda menjawab Mercedes-Benz 300SL alias Gullwing dengan kode sasis W198 maka Anda tidak salah. Nama resmi mobil ini adalah Mercedes-Benz 300SL dengan julukan Gullwing yang berasal dari bukaan pintunya yang kalau dibuka keduanya terlihat seperti sayap burung camar (gull wing). Kode SL sendiri memiliki arti Sport Leich yang berarti ringan dalam bahasa Jerman berhubung pada mulanya 300SL merupakan mobil balap W194 yang memakai sasis tubular yang juga dipakai pada versi produksi massalnya yang ringan.

Pertama kali diperkenalkan pada gelaran New York Auto Show 1954, mobil ini langsung menjadi primadona di Amerika sana. Hal ini tidak lepas dari prediksi sukses dan usaha seorang importir Mercedes di Amerika pada saat itu, Max Hoffman yang mengusulkan untuk membuat mobil ini dimana ia melihat adanya peluang bisnis untuk menjual mobil balap tapi dilengkapi dengan hal-hal yang membuatnya bisa dipakai harian seperti atap dan bagasi. Pada debutnya, alasan 300SL dipamerkan di Amerika bukannya di Eropa agar pembeli Amerika bisa mendapat mobilnya lebih awal daripada pembeli Eropa.

Pada tahun 1951, Daimler-Benz yang hendak mengikuti balapan membangun sebuah Mercedes-Benz W194 dengan sasis tubular yang dipasangi mesin Mercedes terbesar saat itu yang sama persis dengan mesin Mercedes-Benz 300 "Adenauer" W186. Mesin ini kemudian dimodifikasi kembali sehingga sanggup menghasilkan tenaga hingga 175Hp dengan 3 buah karburator Solex. Pada 300SL, mesin ini dimodifikasi kembali agar memenuhi standar jalan raya meskipun tidak meninggalkan ruh mesin mobil balap seperti penggunaan injeksi mekanis dari BOSCH dan sistem oli dry sump. Tidak heran kalau kemudian tenaga yang dihasilkan mencapai 212 Hp pada 5800Rpm dan torsi 275 Nm pada 4600Rpm untuk disalurkan keroda belakang melalui transmisi manual 5 percepatan.

Sebagai mobil yang ikonik, sudah tentu ada banyak tokoh dunia yang memiliki Mercedes-Benz 300SL. Beberapa tokoh tersebut antara lain sebut saja Muhammad Reza Pahlevi, Paul Newman, Pablo Picasso, Juan Manuel Fangio, sampai raja Jordania, Abdullah II. Di Indonesia, salah satu tokoh terkenal yang memiliki Mercedes-Benz 300SL adalah mantan presiden Indonesia ketiga, B.J. Habibie. Yang unik, unit milik alm. B.J. Habibie dengan plat nomor B 300 SL ini memiliki kisahnya sendiri yang menjadikannya salah satu urban legend otomotif Indonesia.

B 300 SL B.J. Habibie

Konon alkisah seorang mahasiswa ITB sedang melakukan program pengabdian kepada masyarakat (KKN) dipermukiman suku Kubu disebuah hutan dikawasan provinsi Jambi. Mahasiswa ITB tersebut kemudian menemukan sebuah rongsokan mobil yang dipergunakan sebagai sarana peletakan sesaji diatas pohon. Karena tertarik, rongsokan mobil yang ternyata adalah Mercedes-Benz 300SL Gullwing tersebut dibawa dan sebagai gantinya diberikan rongsokan mobil lainnya untuk latar pemujaan dan sesaji suku Kubu.

Belakang B 300 SL B.J. Habibie

Rongsokan 300SL Gullwing ini kemudian dibawa ke Bandung untuk dicoba bangunkan kembali. Lantas suatu hari pada satu kesempatan, bapak B.J. Habibie yang saat itu menjabat sebagai Menristek memberi ceramah dan kuliah umum di ITB. Disaat yang bersamaan, rongsokan 300SL Gullwing tadi ditawarkan kepada beliau dan beliau setuju berhubung beliau adalah seorang penggemar Mercedes-Benz.

Mesin B 300 SL B.J. Habibie

Ditangan seorang B.J. Habibie, mobil ini kemudian dibangun ulang lewat bantuan Dipo Service jalan Jenderal Ahmad Yani Jakarta Timur. Namun karena beliau tidak mau repot mengurusi mobil tua, jadilah 300SL ini dimodifikasi menggunakan mesin, kaki-kaki sampai berbagai komponen interior dari Mercedes-Benz 300CE C124 baru pada waktu itu. Oleh karena itu, bentuk 300SL ini terlihat mencurigakan karena mesin bawaan 300CE yang lebih tinggi daripada mesin bawaan 300SL sehingga bagian moncong depannya harus ditinggikan misalnya.

Mercedes-Benz 300SL Gullwing

Setelah proses restorasi dan modifikasinya sukses, sesekali alm. B.J. Habibie mengemudikan Mercedes-Benz 300SL miliknya untuk berkantor seperti yang sering dilakukannya ketika masih menjabat sebagai Menristek yang akhirnya membuat 300SL ini sering terlihat parkir didepan lobi gebung BPPT saat itu. Karena dipakai harian, tidak heran kalau 300SL ini pernah sempat mengalami kecelakaan berupa serempetan. Ketika itu 300SL ini diserempet kendaraan umum berupa Bajaj disekitar stasiun Gambir. Wajah supir Bajaj langsung pucat pasi begitu tahu yang mengemudikannya adalah B.J. Habibie.

Tidak hanya itu saja urban legend mobil ini. Ada alasan mengapa mobil yang begitu spesial ini bisa berakhir dipedalaman hutan di Sumatera. Pada tahun 1957, pemerintah Indonesia menetapkan UU no 1 tahun 1957 tentang pemerintah daerah yang membuat para raja ditanah air kehilangan kekuasaanya. Kekuasaan para raja ini digantikan oleh pejabat daerah seperti gubernur atau bupati sehingga asset milik pada raja menjadi asset negara termasuk mobil dan istana pemerintahan. Untuk menghindari asset raja dirampas pemerintah republik, raja sekaligus pengikut setia para raja ini banyak yang menyembunyikan asset-asset kedalam hutan agar tidak mudah ditelusuri.

referensi & foto :
  • Otomotif Edisi 19 XXIX 19 - 25 September 2019
  • MOTOR No 20/VI 08-21 Juni 1996


Comments