Volvo 100 series
Sebelum 1968, mobil-mobil Volvo belum mengenal sistem penamaan 3 digit angka seperti yang kita kenal sekarang sebelum akhirnya berubam pada pertengahan 2000an. Revolusi penamaan mobil-mobil Volvo baru terjadi pada 1968 dengan pengenalan sistem nomenklatur 3 digit angka yang diawali ketika munculnya Volvo seri 100 baik 144 maupun 164 yang menggantikan Volvo Amazon. Selain itu, Volvo seri 100 ini juga punya sejarah sendiri di Indonesia karena inilah kali pertama Volvo dirakit di Indonesia.
Desain Volvo seri 100 ini cukup modern pada masanya. Meninggalkan desain ponton Volvo Amazon yang menjadi pendahulunya, Volvo seri 100 ini menganut desain kotak yang kelak akan membuat Volvo terkenal sebagai mobil batu bata. Desainer mobil ini adalah Jan Wilsgaard yang merupakan chief designer Volvo 1950an sampai 1990 dimana pada saat mendesain mobil ini ia mempercayai bahwa sederhana itu indah (simple is beautiful). Oleh karena itu desain Volvo 100 series ini ia tidak banyak menggunakan elemen desain yang ramai karena dengan kesederhanaan desainnya melambangkan kualitas mobil yang kuat.
Pada Volvo 144, model pertama yang muncul memiliki ciri berupa grill depan model belah tengah dan lampu sein yang berada tepat diatas bumper menjorok kesamping. Model ini muncul antara 1966 hingga 1970. Pada 1971 muncul model facelift dimana cirinya bisa dikenali dimana grillnya berwarna hitam dengan logo Volvo lengkap dengan garis diagonal yang memenuhi grill dimana kelak logo ini akan menjadi ikonik pada mobil Volvo. Cluster lampu belakangnya juga terdapat perbedaan meski bentuk dasarnya masih sama.
Ada 2 varian dari Volvo seri 100. Yang pertama adalah 140 series yang terdiri dari 144 sedan 4 pintu, 142 sedan 2 pintu dan 145 station wagon 5 pintu. Lainnya ada 160 series yang merupakan 164 sedan 4 pintu. Cara membaca kode mobil Volvo jaman ini adalah angka didepan merupakan kode seri mobil, angka ditengah menunjukkan jumlah silinder mesin dan angka dibelakang menunjukkan jumlah pintu. Cara membedakan secara sekilas antara Volvo 144 dengan Volvo 164 bisa dilihat dari lampu depannya dimana Volvo 144 memakai lampu bulat sepasang sementara Volvo 164 memakai lampu depan bulat 4 buah.
Seperti yang disinggung diatas, Volvo 144 memakai mesin 4 silinder dengan mesin Volvo B18A atau B20A dengan konfigurasi OHV 4 silinder segaris berkapasitas 1800cc atau 2000cc. Tenaga yang dihasilkan cukup besar dengan 75 Hp pada B18A dengan kompresi 8,5:1 sementara pada B20A dengan kompresi 8,7:1 mempu menghasilkan tenaga sebesar 82Hp. Kedua mesin ini termasuk sangat tangguh bahkan rekor mobil dengan jarak tempuh terpanjang didunia dipegang oleh Volvo Amazon yang mesinnya masih sama dengan Volvo 144. Sementara itu Volvo 164 memakai mesin Volvo B30 dengan konfigurasi OHV 6 silinder segaris berkapasitas 3000cc. Semua mesin ini masih memakai sebuah karburator untuk memasok bahan bakarnya. Di Indonesia, kebanyakan Volvo 144 memakai mesin B20 dengan transmisi manual 4 percepatan untuk menggerakkan roda belakang.
Volvo seri 100 di Indonesia kebanyakan berasal dari Syah Alam, Malaysia dimana disana terdapat fasilitas perakitan Volvo. Volvo sendiri mulai dipasarkan di Indonesia sejak 1968 oleh grup Salim dan baru pada 1974 pabrik PT ISMAC (Indo Swedish Manufacturing Corporation) yang kelak merakit mobil-mobil Volvo dan beberapa merk dibawah Indomobil macam Nissan dan Mazda berdiri serta keagenan Central Sole Agency dimulai. Volvo 144 rakitan ISMAC baru dilakukan pada akhir masa edarnya pada 1974 dimana 1000 unit Volvo 144 kemudian digunakan untuk kepolisian, TNI sampai beberapa instansi pemerintah Indonesia. Tidak semua unit yang digunakan kepolisian ini merupakan unit baru karena banyak jug yang merupakan mobil bekas karena Swedia mengganti sistem lalu lintasnya menjadi setir kiri. Mobil setir kanan yang tidak terpakai kemudian dihibahkan salah satunya ke Indonesia.
Kini populasi Volvo 144, 145 sampai 164 di Indonesia sudah sangat langka. Memang banyak unit yang dipakai aparatur negara sampai ada yang bilang kalau tidak mampu beli Volvo namun ingin naik mobil Volvo, cukup berbuat kriminal karena nanti akan diberi tumpangan polisi naik Volvo. Volvo 164 juga sempat digunakan pada KTT ASEAN di Bali pada 1976. Meski begitu, unit yang digunakan aparatur negara ini tidak sebanyak Volvo seri 200, 700 maupun 900 yang juga dipakai menteri.
Spesifikasi Volvo 144 ini adalah sebagai berikut:
Spesifikasi Volvo 144 |
||
---|---|---|
Jenis | Sedan | |
Tipe | 100 series |
|
Mesin | B18A OHV 1800cc B20A OHV 2000cc | |
Bore X Stroke | 84.14 X 80.0 mm (B18) 89.00 X 80.0 mm (B20) | |
Sistem Bahan Bakar | Karburator | |
Transmisi | Manual 4 Speed | |
Wheelbase | 2.604 mm | |
Panjang | 4.651 mm | |
Lebar | 1.730 mm | |
Tinggi | 1.440 mm |
Comments
Post a Comment