Renault Megane II
Pada tahun 1999, Renault di Indonesia berhenti beroperasi setelah berpindahnya keagenan Renault dari Astra ke Indomobil. Namun tidak lama kemudian pada tahun 2000an awal, Renault melalui PT Auto Euro Indonesia mulai berekspansi menjual mobil-mobil Renault secara full spec meski secara CBU ke Indonesia. Salah satu mobil yang dijualnya saat itu ada Renault Megane yang memasuki generasi kedua yang diluncurkan di Indonesia pada tahun 2004.
Desain Renault Megane generasi kedua ini dirancang oleh Patrick Le Quement yang desainnya sendiri mengambil dari Renault Avantime utamanya dibagian belakang yang sedikit keluar tidak rata seperti hatchback lainnya. Pun begitu dengan pillar C nya yang menjorok kedalam yang mana mengingatkan akan desain belakang Citroen Ami 6 maupun Mazda Carrol. Mengingat citra warga Perancis utamanya di kota besar seperti Paris yang cara parkirnya serampangan, bumper mobil ini diberi list plastik hitam besar disekelilingnya yang membuatnya seakan-akan mendapat tambahan bumper.
Desain nyentrik dari Megane tidak hanya dari luarnya saja. Di bagian interiornya, mobil ini juga menawarkan desain nyentrik dan unik. Contoh saja tuas rem tangannya memakai model tuas seperti yoke pesawat terbang bukan sekedar tuas saja. Ruang penyimpanan tersembunyi di lantai bawah jok depan. Instrumen di konsol tengah dan konsol meter yang serba membulat khas mobil era 2000an awal dipadukan dengan kombinasi warna hitam dan silver. Selain itu kuncinya sendiri juga unik dengan model seperti kartu yang dimasukkan kedalam slot di konsol tengah dashboard didepan tuas verneling.
Meskipun di Eropa utamanya Perancis sebagai negara asalnya Megane mendapatkan banyak pilihan mesin, di Indonesia hanya tersedia pilihan mesin Renault K4M. Mesin ini memiliki konfigurasi 4 silinder segaris 16 valve SOHC berkapasitas 1600cc dengan VVT. Mesin ini menggunakan sistem multi point injection untuk pemasok bahan bakarnya dan dilengkapi dengan EGR untuk penekan emisi gas buangnya. Tenaga yang dihasilkan cukup besar dengan 133Hp pada 6000Rpm dan torsi 152Nm pada 4300Rpm. Untuk menggerakkan kedua roda depannya, digunakan transmisi manual 5 percepatan atau pilihan otomatik 4 percepatan dengan pilihan mode manual.
Selain varian hatchback, Renault Megane di Indonesia juga dijual dalam bentuk station wagon yang diberi tajuk Grand Tour. Berbeda dengan versi hatchback, Megane Grand Tour dibekali dengan mesin 4 silinder 2000cc. Mesin Renault F4R dengan kofigurasi 4 silinder DOHC 16 valve berkapasitas 2000cc. Tenaga mesin yang dihasilkan mencapai 163Hp. Untuk menggerakkan roda depannya digunakan transmisi manual 5 percepatan dan juga terdapat pilihan transmisi otomatik 4 percepatan dengan pilihan mode manual.
Fitur keselamatannya juga sangat lengkap dan banyak sekali. Sistem ABS, kontrol traksi dan electronic brake assist sudah tersedia. Setiap joknya sudah dilengkapi dengan pengait ISOFIX baik depan maupun belakang untuk keselamatan anak kecil dengan jok khusus anak kecil. Terdapat SRS airbag dibagian depan untuk frontal, dada, curtain dan samping kepala dibagian depan dan airbag depan untuk penumpang bisa dimatikan namun sayangnya bagian belakang tidak ada sama sekali. Tidak heran kalau kemudian Renault Megane ini menjadi mobil pertama di kelasnya yang mampu lolos uji EURO NCAP 5 bintang.
Meskipun Renault hadir di Indonesia dengan iklan yang cukup menarik dengan memanfaatkan kedigdayaan Renault F1 serta fakta bahwasannya Renault Megane yang menjadi mobil kecil pertama yang berhasil lolos uji keselamatan EURO NCAP dengan skor bintang 5. Namun sayangnya, Renault Megane hadir di Indonesia saat itu dalam bentuk impor CBU yang membuatnya lebih mahal dibandingkan mobil lain sekelasnya karena pajak impor. Ditambah lagi, pada jaman itu masyarakat Indonesia masih belum melek tentang teknologi, fitur, dan keselamatan akan sebuah mobil seperti warna Eropa yang membuat sedikit Megane yang terjual dan wira-wiri dijalanan Indonesia.
Kelebihan Renault Megane II adalah kenyamanannya yang sangat baik khas mobil Perancis. Memang sistem kaki-kakinya tidak terlalu sophiscated dengan mac pherson strut independen di depan dan semi dependent twist beam dibelakang. Untuk tenaga mesinnya juga cukup besar meski putaran bawahnya terasa kurang bagi beberapa orang. Selain itu didesain ketika MPV sedang trend membuat Renault berusaha membuat mobil sekecil Megane ini lapang bagian kabinnya.
Kelemahan Renault Megane II adalah masih dibangun dengan sedikit campur tangan Nissan karena pengembangannya dilakukan jauh sebelum aliansi Renault dan Nissan terbentuk tidak seperti generasi selanjutnya yang membuat banyak persamaan sparepart Renault dengan Nissan. Ditambah lagi populasinya tidak terlalu banyak karena mobil ini dulunya CBU yang diberikan pajak impor yang tinggi sehingga harganya mahal namun bukan karena bukan mobil mewah makanya banyak yang memandang remeh seperti misalnya joknya memakai bahan kain bukannya kulit. Karenanya mencari bengkel spesialis Renault tidak semudah bengkel spesialis Peugeot yang merupakan merk sejawat dari Perancis.
Spesifikasi Renault Megane II ini adalah sebagai berikut:
Spesifikasi Renault Megane II | ||
---|---|---|
Jenis | Hatchback Station Wagon |
|
Tipe | Megane II |
|
Mesin | K4M DOHC VVT 1598cc F4R DOHC VVT 1998cc |
|
Bore X Stroke | 79.5 X 70.0 mm (K4M) 82.7 X 93.0 mm (F4R) | |
Sistem Bahan Bakar | Multi Point Injection |
|
Transmisi | Manual 5 Speed Otomatik 4 Speed mode manumatik |
|
Wheelbase | 2.625 mm (hatchback) 2.686 mm (station wagon) |
|
Panjang | 4.209 mm (hatchback) 4.498 mm (station wagon) |
|
Lebar | 1.777 mm | |
Tinggi | 1.457 mm (hatchback) 1.514 mm (station wagon) |
Comments
Post a Comment