AC Cobra dan Shelby Cobra
Mobil sport tahun 60an memang banyak yang hadir dengan nama mentereng seperti Chevrolet Corvette, Lotus Elan, Porsche 911 classic, belum termasuk sub genre baru seperti supercar dengan Lamborghini Miura, Muscle car dengan Ford Mustang, bahkan grand tourer cantik juga mulai muncul pada dekade ini dengan Jaguar E-type atau Toyota 2000GT misalnya. Namun begitu, salah satu mobil dengan pesona yang tidak lekang oleh waktu juga lahir pada dekade ini dengan AC Cobra atau yang juga dikenal sebagai Shelby Cobra di Amerika.
Sebelum membahas AC Cobra, mari kita bahas terlebih dahulu AC Cars. AC Cars adalah perusahaan pembuat mobil asal Thames Ditton, Inggris. Mobil yang dibuat oleh AC Cars ini adalah mobil seperti AC 2 litre yang merupakan sedan besar mewah yang diperkenalkan pada tahun 1947. Namun jauh sebelum itu, AC Cars sendiri sudah hadir sejak 1901 dan meski beberapa ganti nama namun akhirnya kembali menjadi AC Cars sampai sekarang dan menjadi pabrikan otomotif tertua di Inggris yang masih aktif sampai sekarang.
Reputasi AC Motor sendiri kurang menggairahkan sampai akhirnya pada tahun 1953, AC Cars mengeluarkan mobil sport roadster mereka dimana resepnya berupa mobil sport tradisional dari Inggris dengan bentuk roadster 2 pintu dan model open top. Mobil sport ini diberi nama AC Ace dengan mesin dari AC 2 litre. Sasisnya terbuat dari pipa besi dengna konstruksi ladder frame tubular, suspensi independen model per daun transversal dan bodi yang konon dibuat terinspirasi Ferrari 166 MM Barchetta dengan teknik produksi menggunakan english wheel.
Didesain oleh Johan Tojeiro, AC Ace ini punya beberapa varian. Varian standar adalah AC Ace dengan bodi roadster atap terbuka seperti yang sudah dijelaskan. Selain itu ada juga AC Aceca yang merupakan AC Ace hanya saja punya atap hardtop dan membuatnya masuk sebagai mobil coupe dengan 2 penumpang. Kemudian ada juga AC Greyhound yang mirip seperi AC Aceca hanya saja kini konfigurasinya 2+2. Untuk bagian mesinnya, AC Ace kemudian juga dilengapi dengan mesin yang lebih buas tidak hanya sekedar 2000cc 6 silinder 100Hp. Yang pertama ada pilihan mesin Bristol 6 silinder 2000cc bertenaga 120Hp dan terakhir 2600cc 6 silinder bertenaga 170Hp dari Ford yang mana mesin ini juga dipasang di Ford Zephyr yang cukup populer di Inggris pada waktu itu.
AC Cobra
Pada tahun 1961, Bristol merasa mesin buatannya sudah terlalu tua mengingat mesin ini aslinya adalah desain BMW yang dibuat sebelum perang dunia kedua. Apalagi Bristol juga dilebur menjadi Bristol Aircraft Coorporation juga sudah tidak lagi memproduksi mesin mobil. AC Cars kemudian mencari vendor baru untuk memasok mesin mobil-mobil mereka. Beruntung karena sebelumnya sudah punya kontak dengan Ford, akhirnya AC Cars bekerja sama dengan Ford untuk memakai mesin Ford pada mobil-mobil mereka termasuk untuk Cobra yang dikembangkan lebih lanjut. Cobra kemudian lahir sebagai varian AC Ace dengan mesin yang lebih besar dan bertenaga lagi.
AC Cars juga kemudian memodifikasi Cobra agar tetap kompeten dengan mesin yang lebih besar dan bertenaga. Awalnya AC Cars memasang mesin Ford Small Block V8 seri Windsor berkapasitas 4300cc dimana Cobra yang dipasang mesin ini memiliki kode sasis CSX2000. Hanya sebanyak 75 unit Cobra generasi pertama atau MK I yang memakai mesin 4300cc sementara selanjutnya dipasangi mesin Ford V8 yang masih keluarga Windsor hanya saja kapasitasnya mencapai 4700cc. Total ada 51 mobil yang memakai mesin 4700cc. Namun ketika varian mesin 4700cc muncul, AC Cars menawarkan upgrade untuk pemilik Cobra dengan mesin 4300cc dan kebanyakan mau yang membuat Cobra MK I dengan mesin 4300cc langka.
Pada tahun 1963, Cobra mendapat pembaruan. Kali ini sistem kemudinya menggunakan model rack and pinion yang diambil dari MG MGB dan kolom setir dari VW Kodok. Untuk bagian mesin sampai kaki-kakinya yang memakai per daun transversal masih sama seperti generasi sebelumnya. Model MK II ini diproduksi sampai 1965. Total ada sebanyak 528 unit Cobra yang diproduksi untuk model MK II.
Pada tahun 1965, Cobra dirombak total. Kali ini sasisnya mengalami ubahan yang mana meski masih tubular ladder frame namun kini menggunakan pipa besi dengan diameter lebih besar dengan 4 inch. Model suspensinya juga berubah menjadi model independen per keong. Sasis ini dikembangkan dengan bantuan Ford di Detroit, Michigan, Amerika. Pada bagian bodi, lubang depan dibuat lebih besar demikian jug dengan lekukan body yang lebih besar untuk memuat roda yang lebih lebar. Model baru ini dikenal juga sebagai Cobra MK III dan diproduksi sampai sekitar 1967. Untuk kode sasisnya sendiri menjadi CSX3001 series.
Untuk bagian mesin, awalnya digunakan mesin V8 4700cc namun pada model MK III ini juga terdapat model 427 dimana 427 menunjukkan mesin yang digunakan adalah mesin Ford V8 427 cubic inch atau 7000cc. Tenaga yang dihasilkan juga cukup besar dimana mesin 427 dari Ford ini sanggup memuntahkan 425Hp pada 6000Rpm dan torsi 651Nm pada 3700Rpm. Konfigurasi terebut datang dari versi jalan raya karena mobil ini dihomologasikan juga untuk kebutuhan balap. Varian yang lebih gila lagi seperti tipe S/C yang merupakan semi competition sanggup menghasilkan 485Hp dan top speed 298Km/jam.
Shelby Cobra
Carrol Shelby, seorang pembalap asal Amerika yang karirnya cukup moncer berlaga di balap mobil sport bahkan Formula 1 antara 1958 sampai 1959 dengan tim Aston Martin. Pada tahun 1957 Carrol Shelby bahkan juga memulai bisnis menjual mobil Maserati di Amerika barat daya bersama Dick Hall dimana keduanya sebelumnya membalap untuk Maserati.
Pada tahun 1959, ia bersama dengan Gary Laughlin yang memiliki usaha pengeboran minyak kemudian kontak dengan General Motor untuk membantunya membuat dan menjual mobil sport yang juga berlaga di ajang SCCA dimana mesin dan kaki-kaki Chevrolet Corvette dipasang ke body alumunium dari Carrozzeria Scaglietti yang lebih ringan. Namun GM menolak ide Carrol Shelby ini karena khawatir mobilnya malah bersaing dengan Corvette buatan mereka.
Tidak putus asa, Carrol Shelby yang kemudian ngontrak Dean Moon untuk bisnis ban Good Year dan busi Champion melakukan kontak dengan berbagai pabrikan mobil sport di Eropa untuk membeli sasis mereka yang mana kemudian akan dipasangi mesin V8 Amerika. Dari sini AC Cars kemudian menyambut sehingga lahirlah Shelby Cobra diana AC Cars menyuplai Carrol Shelby dengan sasis dan bodi mereka untuk dipasangi mesin V8 yang rencananya datang dari General Motor. Namun GM lagi-lagi menolak proposal dari Carrol Shelby yang khawatir Corvette buatan mereka disaingi sehingga ia berpaling ke Ford. Sasis dan bodi AC Cobra datang ke bengkel Dean Moon untuk kemudian dipasangi mesin Ford Windsor V8 dan transmisi T10 dari Borg-Warner dan jadilah Shelby Cobra yang cirinya sudah disebutkan pada bagian AC Cobra diatas.
Cobra Daytona Coupe
Shelby Cobra namanya cukup harum dikancah balap baik di Amerika maupun internasional seperti di Eropa. Pada gelaran SCCA United States Road Racing Championship tahun 1963, Cobra sangat mendominasi melawan gempuran Chevrolet Corvette Sting Ray Z06 yang baru diluncurkan saat itu. Cerita agak lain di Eropa karena meskipun Cobra punya tenaga besar namun top speed mobil ini terbilang kecil bahkan keok dibandingkan mobil seperti Ferrari 250 GTO. Hal ini dikarenakan aerodinamika dimana Cobra yang open top roadster punya masalah drag dibandingkan Ferrari yang atapnya tertutup sehingga lebih aerodinamis.
Sebagai gambaran, top speed Cobra di Mulsanne atau bagian lurus dari sirkuit de la Sarthe yang digunakan pada gelaran leMans hanyalah 253km/jam atau 157 mil per jam sementara Ferrari 250 GTO sanggup mencapai top speed 299km/jam atau sekitar 48km/jam lebih kencang daripada Cobra. Dengan panjang lurusan Mulsanne, waktu yang bisa dipangkan Ferrari untuk mengejar ketertinggalan dari Cobra bisa mencapai 10 detik yang mana itu adalah angka yang sangat besar pada ajang balapan.
Meskipun AC Cobra punya saudara dengan bentuk bodi coupe seperti AC Aceca, namun Shelby Cobra kemudian dikembangkan ulang dengan desain atap baru selain juga desain bodi baru yang semakin aerodinamis. Desain ini dikerjakan oleh karyawan Shelby bernama Pete Brock untuk bagian bodi sementara itu Bob Negstad ditugasi untuk mengembangkan sistem suspensi yang kemudian kelak digunakan pada Cobra MK III. Selain itu Shelby juga berkonsultasi kepada Ben Howard dari Convair untuk mengembangkan lebih lanjut desain Cobra coupe yang kemudian diberi nama Daytona dari sirkuit Daytona Speedway di Amerika.
Hasilnya mengagumkan. Shelby Daytona yang dikendarai Ken Miles sanggup mencatatkan top speed 310km/jam di lurusan sirkuit Riverside Raceway setelah 30 hari melakukan serangkaian tes dan perbaikan. Total hanya ada 6 unit Shelby Daytona yang dibuat dimana unit pertama dibuat di bengkel Shelby di California sementara 5 sisanya dibuat oleh Carrozzeria Gransport di Modenna, Italia. Carrol Shelby dan Ken Miles tidak terlalu aktif melanjutkan Shelby Daytona karena ia kemudian direkrut Ford untuk mengembangkan GT40 setelah Ford gagal mengakuisisi Ferrari.
Replika
Bila ditelisik, hanya ada sekitar 1000 unit Shelby Cobra maupun AC Cobra yang diproduksi sampai akhir tahun 60an. Namun karena pesonanya, mobil ini terus dibuat model continuation model atau replikanya oleh berbagai pihak. Bahkan AC Cars sendiri juga masih membuat model Cobra dengan berbagai komponen modern dan masih mempertahankan desain originalnya yang sudah ada sejak tahun 50an. Salah satu replika yang dibuat baru sampai sekarang adalah dari Factory Five yang juga membuat replika Cobra Daytona.
Di Indonesia sendiri bisa dibilang semua Cobra yang ada adlah replika dimana kebanyakan merupakan garapan bengkel di Indonesia. Kualitas craftmanship yang ditawarkan juga beragam dengan material body juga tergantung permintaan yang mana kebanyakan terbuat dari fiberglass. Marvia selaku pembuat mobil replika legendaris jaman 90an dulu juga sempat membuat replika dari Cobra menggunakan sasis dan mesin dari Suzuki Katana. Marvia Cobra ini dulu diluncurkan pada tahun 1988 dimana saat itu bertepatan dengan tahun ular menurut kalender tionghoa.
Comments
Post a Comment