BMW Seri 5 E39 - 520i, 523i, 525i, 528i, 530i

BMW E39 Indonesia

Generasi baru dari BMW Seri 5 diperkenalkan pada tahun 1996 menggantikan BMW Seri 5 generasi ke 3 atau E34 dengan kode bodi E39. Namun di Indonesia, BMW baru menjual generasi E39 pada tahun 1997. Mempertegas citra BMW sebagai mobil sporty yang mewah, BMW seri 5 menjadi lebih besar dan lebar serta dirancang lebih refine dibanding sebelumnya.

Desain dari BMW E39 ini dirancang oleh Joji Nagashima yang pengembangannya mulai sejak 1992. Secara proporsi, BMW E39 ini masih mengikuti desain BMW seri 5 generasi sebelumnya seperti kap mesin panjang, rumah roda depan mepet kedepan, grill ginjal 2 buah khas BMW, sampai Hofmeister kink pada jendela samping belakang. Hanya saja mengikuti trend gaya 90an dimana sudut-sudut lekukannya dibuat membulat meninggalkan desain klasik BMW E34 yang lebih kotak.

Untuk bentuknya sendiri, BMW E39 yang dijual resmi di Indonesia hanya tersedia dalam bentuk sedan 4 pintu saja. Tidak seperti generasi E34 sebelumnya yang dijual dalam berbagai pilihan mesin mulai dari 4 silinder, 6 silinder sampai 8 silinder. BMW E39 di Indonesia semuanya dijual dalam pilihan mesin 6 silinder yang berbeda-beda kapasitasnya. Meski begitu karena BMW E39 ini lahir pada masa diperbolehkannya impor kendaraan bermotor secara CBU, tidak menutup kemungkinan ada berbagai macam BMW E39 dengan model lain seperti station wagon alias touring serta mesin lainnya seperti V8.

Fitur standarnya sudah ada AC dual zone dengan pemanas, airbag 4 buah dimana 2 diantaranya adalah curtain airbag berhubung BMW E39 bersama dengan BMW seri 7 E38 menjadi mobil pertama yang dibekali dengan curtain airbag. Fitur keselamatannya juga masih ada ABS serta kontrol traksi yang disebut sebagai Automatic Stability Control+Traction atau ASC+T. Untuk interiornya, semua BMW E39 memakai material kulit dan interior hitam dengan tambahan wood panel.

Model Awal 523i dan 528i

Menggantikan BMW E34 yang terlihat jadi jauh lebih klasik, BMW E39 memiliki bentuk membulat ala jelly bean khas mobil era 90an. Lampu depannya kini ditutupi oleh mika buram tidak sekedar lampu bulat yang terekspos meski masih tetap menggunakan projector pada sisi luarnya. Ciri khas lain untuk model pre facelift ini adalah foglamp kotak serta velg yang digunakan berukuran 15 inch.

Tipe terbawah pada model awal ini adalah BMW 523i. Secara fiturnya masih serba manual dan serba kosongan. Joknya belum elektrik, bagian MID digital pada konsol meternya hanya sebagai odometer saja dan beberapa indikator. Velgnya sendiri memakai velg kaleng bukannya velg alloy.

BMW 523i memakai mesin M52B25 yang persis dengan yang digunakan BMW 325i E36. Mesin dengan konfigurasi 6 silinder segaris DOHC 24 valve single VANOS berkapasitas 2500cc. Tenaga yang dihasilkan mesin ini mencapai 170Hp pada 5500Rpm dan torsi 245Nm pada 4000Rpm. Untuk menggerakkan roda belakang, digunakan transmisi manual 5 percepatan atau pilihan transmisi otomatik 5 percepatan. Varian 523i ini menjadi BMW seri 5 terakhir yang memakai transmisi manual di Indonesia namun juga varian transmisi otomatisnya langka.

Kemudian ada BMW 528i yang menjadi tipe teratas. Fiturnya serba elektrik dibandingkan dengan BMW 523i sebut saja ada electric tilt steering, auto reverse mirror, electric seat dimana untuk bagian pengemudi sudah dilengkapi dengan memory, auto dimming mirror, OBC (onboard computer) yang tampil di instrument cluster untuk menampilkan komsumsi BBM, suhu luar, sampai pesan-pesan bila terjadi masalah pada mobil, dll. Setirnya sendiri juga sudah dilengkapi dengan audio control switch dan juga sudah terdapat cruise control.

Mesin yang digunakan masih sesuai namanya dengan BMW M52B28 dengan konfigurasi 6 silinder segaris DOHC 24 valve single VANOS berkapasitas 2800cc. Tenaga yang dihasilkan juga besar mencapai 190Hp pada 5300Rpm dan torsi 280Nm pada 2950Rpm. Tidak seperti BMW 523i, pada BMW 528i ini tidak tersedia pilihan transmisi otomatik karena transmisi yang digunakan hanyalah otomatik 5 percepatan yang disebut BMW sebagai Steptronic dengan mode manual. 

Model LCI 520i, 525i dan 530i

Pada tahun 2000, BMW memberikan facelift yang dalam bahasa BMW disebut sebagai LCI atau life cycle impulse. Perbedaannya adalah lampu depan memakai model proyektor dengan ring lamp yang populer disebut sebagai angel eyes dan foglamp depan memakai model bulat. Untuk lampu belakang modelnya berubah menjadi model kristal multi reflektor. Di bagian interior warnanya berubah menjadi lebih cerah dengan abu-abu. Selain itu ada ubahan pada bentuk bumper depan dan belakang serta desain velg yang berbeda. Tipe 523i dan 528i sudah tidak lagi tersedia dan digantikan oleh tipe yang akan dibahas dibawah ini. Mesinnya juga berubah meski sama-sama masih tetap 6 silinder dari M52 menjadi M54.

Tipe terbawah dari model LCI ini adalah 520i Interiornya berwarna kombinasi abu-abu terang dengan hitam meski tetap jok kulit. Sebagai tipe bawah, tidak ada aksen wood panel karena digantikan dengan panel polos berwarna silver. Untuk pengaturan AC masih memakai knob putar meski tetap ada pemanas sementara kisi AC belakang tidak ada pengaturan pemanas. Di bagian eksteriornya juga tidak ada lis chrome kecuali dibagian jendela. 

Meski namanya 520i, namun mesin yang digunakan mobil ini adalah BMW M54B22 dengan konfigurasi 6 silinder segaris DOHC 24 valve double VANOS berkapasitas 2200cc. Mesin ini sanggup menghasilkan tenaga sebesar 168Hp pada 6100Rpm dan torsi 210Nm pada 3500Rpm. Juga walaupun didaulat sebagai tipe terbawah, namun BMW 520i generasi E39 tidak disediakan transmisi manual. Transmisi yang digunakan sama seperti BMW E39 lainnya dengan ZF 5HP18 yang merupakan transmisi otomatik 5 percepatan dengan mode manual.

Pada tahun 2000, muncul tipe tengah dengan hadirnya BMW 525i. Fiturnya sama seperti pada BMW 520i ditambah pengatur jok elektrik, wood panel, pengatur AC digital, cruise control, audio steering switch, on board computer untuk menampilkan masalah pada mobil dan informasi lainnya, electric krey belakang. Kemudian kaca yang digunakan juga memakai model double glass untuk menambah kekedapan kabin dimana untuk 520i sendiri baru muncul setelah 2003. Interiornya sendiri berwarna abu-abu terang.

Mesin yang digunakan adalah BMW M54B25 dengan konfigurasi 6 silinder segaris DOHC 24 valve double VANOS berkapasitas 2500cc. Mesin ini sanggup menghasilkan tenaga sebesar 189Hp pada 6000Rpm dan torsi 245Nm pada 3500Rpm. Untuk menggerakkan roda belakang, digunakan transmisi otomatik 5 percepatan dengna mode manual yang disebut BMW sebagai Steptronic. 

Untuk menggantikan 528i, BMW akhirnya menjual BMW seri 5 dengan mesin 3000cc kembali namun bukan mesin V8 seperti pada generasi E34, BMW 530i generasi E39 ini menggunakan mesin 6 silinder. Masih seperti model LCI lainnya, mesin yang digunakan adalah BMW M54B30 dengan konfigurasi 6 silinder segaris DOHC 24 valve double VANOS berkapasitas 3000cc.

Fiturnya menjadi BMW seri 5 rakitan Indonesia paling lengkap dimana pada dasarnya sama seperti pada BMW 525i E39 hanya saja diberi tambahan berupa pengatur jok elektrik yang terdapat memory seat yang menyimpan 3 posisi mengemudi, pengaturan setir kemudi juga elektrik, kisi AC belakang memiliki pengaturan untuk suhu termasuk pemanas, dan kaca double glass untuk menambah keheningan kabin.

BMW Seri 5 Overengineered

Secara konstruksi, BMW seri 5 generasi E39 lebih canggih dibandingkan pendahulunya untuk bersaing mobil sepantarannya seperti Mercedes-Benz E-Class atau Audi A6. Sasisnya mulai banyak menggunakan material aluminium seperti pada bagian subframe dan kaki-kaki. Karenanya dengan tingkat rigiditas sasisnya naik 40% dan meski lebih besar dan panjang 55mm beratnya hanya bertambah 10Kg dari pendahulunya. Suspensi depannya menggunakan model macpherson strut sementara bagian belakang menggunakan model 4 link yang oleh BMW disebut sebagai Z-link. Untuk steeringnya sekarang sudah menggunakan rack and pinion tidak lagi mengandalkan worm steer sehingga handlingnya menjadi lebih baik.

Kelebihan BMW E39 bagi beberapa enthusiast maupun pakar, BMW generasi E39 bersama dengan E36 dan E46 menjadi mobil BMW yang masih ramah dikantong untuk dirawat dan dipakai sehari-hari. Ini dikarenakan komponennya masih belum terlalu terkait dengan elektronik sehingga bisa dikerjakan sendiri tanpa harus membeli peralatan khusus. Namun begitu, BMW seri 5 masih bisa dijangkau karena tidak sepopuler BMW seri 3. Posisi duduknya cukup rendah mirip naik mobil sport meskipun ia hanyalah sedan keluarga berukuran agak besar. Tenaga mesinnya juga lebih dari cukup dengan torsi yang tidak terlalu membutuhkan putaran mesin tinggi. Bentuknya juga masih terlihat tidak kuno terutama bagi mereka orang awam yang bukan pemerhati otomotif.

Kelemahan BMW E39 khususnya untuk tipe mesin M52 adalah penggunaan liner silinder bahan nikasil yang mana akan rontok bila dipaksa menggunakan bensin dengan sulfur tinggi seperti Premium, Pertalite dan Pertamax 92 dengan kandungan sulfur 500ppm sehingga kompresinya bocor. Kemudian juga sistem pendinginan radiatornya karena beberapa komponen memakai bahan plastik yang terdegradasi seiring waktu. Kemudian juga komponen elektroniknya yang sudah mulai berumur.

 Spesifikasi BMW Seri 5 E39 ini adalah sebagai berikut:

Spesifikasi BMW Seri 5 E39
Jenis Sedan
Tipe E39
Mesin M52B25 i6 DOHC single VANOS 2494cc
M52B28 i6 DOHC single VANOS 2793cc
M54B22 i6 DOHC double VANOS 2171cc
M54B25 i6 DOHC double VANOS 2494cc
M54B30 i6 DOHC double VANOS 2979cc
Bore X Stroke 84.0 X 75.0 mm (M52B25)
84.0 X 84.0 mm (M52B28)
80.0 X 72.0 mm (M54B22)
84.0 X 75.0 mm (M54B25)
84.0 X 89.6 mm (M54B30)
Sistem Bahan Bakar Injeksi
Transmisi Manual 5 Speed (523i)
Otomatik 5 Speed Steptronic
Wheelbase 2.830 mm
Panjang 4.775 mm
Lebar 1.800 mm
Tinggi 1.435 mm


Comments