Mercedes-Benz 230SL, 250SL, 280SL Pagoda W113
Ketika Mercedes-Benz merealisasikan usul dari Max Hoffman untuk menjual mobil balap W194 untuk jalan raya sebagai 300SL W198 dan kemudian ditemani dengan 190SL W121 sebagai model yang lebih murah, saat itu Mercedes-Benz sudah melahirkan lini baru mobil mereka dengan SL Class. Generasi selanjutnya dari lini SL-class ini kemudian muncul pada tahun 1963 dengan Mercedes-Benz 230SL atau yang populer disebut sebagai Mercy Pagoda.
Mercy Pagoda ini merupakan penerus dari Mercedes-Benz 300SL W198 yang bisa digolongkan sebagai supercar pada zamannya dan varian lebih murah dari 300SL yaitu Mercedes-Benz 190SL W121 yang dibangun menggunakan platform Mercy Kentang W120. Mercy Pagoda selain menjadi penerus juga menjadi jembatan antara keduanya sekaligus memeprbaiki kelemahan pendahulunya seperti W198 yang terlalu mahal dan W121 yang performanya dianggap mengecewakan untuk mobil sport berhubung kompoennya banyak memakai dari mobil sedan biasa.
Desain dari Mercy Pagoda ini dirancang oleh Paul Bracq mengikuti desain Mercy Batman yang menjadi basisnya. Lampu depan model vertikal berumpuk dimana lampu utaman bulat diatas dan sein dibawahnya dimana untuk versi Eropa dan internasional ditutupi oleh kaca sementara versi Amerika menggunakan lampu bulat sealed beam sesuai regulasi. Bagian belakangnya mengkotak seperti pada Mercy Batman namun ketinggian punuk sayapnya lebih rendah. Yang unik ada pada bagian kaca dan atap yang dibuat melengkung dengan pillar tipis sehingga terkesan seperti pagoda, tempat ibadah umat Buddha yang umum dijumpai di Asia timur maupun Asia tenggara daratan. Dari sinilah kemudian muncul nama Pagoda untuk julukan mobil ini.
Konstruksi Mercy Pagoda ini memakai pendekatan seperti 190SL dengan memakai rancang bangun sedan Mercedes-Benz daripada 300SL yang dibuat dari mobil balap asli tanpa ada padanannya dari produk jalan raya Mercedes. Sasisnya monokok dari 220S yang diperpendek hingga 30cm dengan konstruksi kaki-kaki yang mirip dimana bagian depan double wishbone dan belakang swinging axle low pivot point yang dipakai 300SL Roadster. Dibangun dari sasis S-class, Mercy Pagoda ini sudah memiliki crumple zone yang dipelopori oleh Mercy Batman dan memiliki beberapa panel seperti pintu, kap mesin dan bagasi belakang terbuat dari aluminium.
Mercy Pagoda 230SL
Model awal dari Mercy Pagoda ini adalah 230SL. Sesuai dengan namanya, 230SL memakai mesin Mercedes-Benz M127.II dengan konfigurasi 6 silinder segaris SOHC 12 valve berkapasitas 2300cc. Mesin dengan sistem injeksi mekanikal multi port dari Bosch ini sanggup menghasilkan tenaga sebesar 148Hp dan torsi 196Nm. Untuk menyalurkan tenaga ke roda belakang, digunakan transmisi manual 4 percepatan dan terdapat pilihan transmisi otomatik 4 percepatan dengan kopling hidrolis tanpa torque converter. Sejak mei 1966, terdapat pilihan transmisi manual 5 percepatan.
Ciri khas dari Mercy Pagoda 230SL ini adalah rem depannya sudah menggunakan cakram namun rem belakangnya masih teromol. Ban serepnya diletakkan disisi kiri didalam bagasi dan diletakkan secara vertikal. Detil kecil lainnya adalah spion tengahnya memakai model chrome, kantong pintu keras, dop velg 2 piece, lampu belakangnya rata, wiper chrome, serta klakson pada setir memakai model cincin seperti Mercedes klasik.
Mercy Pagoda 230SL ini pertama kali diproduksi pada tahun 1963 sampai tahun 1967 dengan total produksi 19.831 unit. Sekitar seperempatnya terjual di Amerika.
Mercy Pagoda 250SL
Pada desember 1966 sampai januari 1968, muncul pembaruan dari Mercy Pagoda dengan hadirnya 250SL. Meski tahunnya 1966 dan 1968, namun karena terlalu berada di penghujung tahun 250SL ini dikenal hanya diperkenalkan pada tahun 1967 saja. Karena hanya muncul setahun, 250SL menjadi Mercy Pagoda paling langka yang ada.
Dibandingkan 230SL, fitur 250SL ini bertambah dan mendapat perbaikan. Peletakan ban serep tidak lagi berdiri namun sudah seperti mobil sekarang yang berada dibawah bagasi. Pengeremannya juga mendapat pembaruan dengan menggunakan rem cakram di keempat roda meninggalkan rem teromol. Kapasitas tangki bensinnya naik dari 65 liter menjadi 82 liter. Sisanya, masih sama seperti 230SL.
Bagian yang berubah banyak ada pada mesinnya yang kini menggunakan mesin Mercedes-Benz M129.II dengan konfigurasi 6 silinder SOHC 12 valve berkapasitas 2500cc. Sistem bahan bakarnya masih sama dengan injeksi mekanis multi port dari Bosch dan sanggup menghasilkan tenaga sebesar 148Hp pada 5500Rpm dan torsi 216Nm pada 4200Rpm. Pilihan transmisinya ada manual 4 percepatan, manual 5 percepatan dan otomatik 4 percepatan sama seperti sebelumnya.
Mercy Pagoda 280SL
Menjelang akhir 1967, Mercedes-Benz sebenarnya sudah mulai menyiapkan penerus dari 250SL dengan Mercy Pagoda 280SL. Namun secara resmi, 280SL baru diperkenalkan sebagai model tahun 1968 dan diproduksi sampai 1971. Bila pada generasi 230SL dan 250SL Mercy Pagoda lebih dikenal sebagai mobil sport performa tinggi, dengan kemunculan 280SL fokusnya berubah menjadi mobil grand tourer yang nyaman untuk menjelajah jalanan benua.
Fitur-fiturnya mengalami pengembangan dibandingkan 250SL khususnya untuk bagian safety. Setirnya memakai bahan lebih tebal dan bagian tengah lebih besar serta kolom setirnya sudah collapsible ketika terjadi benturan. Spion tengah, wiper sampai tombol-tombol memakai bahan plastik berwarna matte untuk mengurangi pantulan sinar yang menyilaukan dan aman ketika kecelakaan. Dop velgnya memakai model single piece serta lampu belakang lebih cembung dan besar. Tambahan di bagian mesinnya kini sudah menggunakan oil cooler untuk sistem pendinginan yang lebih baik ketika mobil dioperasikan dalam durasi yang lama.
Bicara mesin, 280SL ini dibekali dengan mesin Mercedes-Benz M130 dengan konfigurasi 6 silinder segaris SOHC 12 valve berkapasitas 2800cc. Masih dengan sistem bahan bakar injeksi mekanis multi port dari Bosch, tenaga mesin yang dihasilkan mencapai 168Hp pada 5750Rpm dan torsi 240Nm pada 4500Rpm. Untuk menggerakkan roda belakang, hanya ada pilihan transmisi manual 4 percepatan dan otomatik 4 percepatan saja. Opsi transmisi manual 5 percepatan ZF S5-20 dihentikan pada tahun 1969 dan hanya tersedia sebagai special order saja setelahnya.
Di Indonesia, Mercy Pagoda ini tidak terlalu banyak populasinya meski tetap ada saja. Dalam skena mobil klasik Indonesia, Mercy Pagoda sudah memiliki tempat tersendiri di penggemarnya. Karenanya tidak heran kini harga Mercy Pagoda sudah sangat mahal melebihi angka 2 milyar rupiah. Populasi paling banyak adalah 230SL dan 280SL. Beberapa orang terkenal yang memiliki Mercy Pagoda ini adalah mantan presiden B.J. Habibie yang memiliki sebuah Mercy Pagoda 280SL.
Spesifikasi Mercedes-Benz Pagoda W113 ini adalah sebagai berikut:
| Spesifikasi Mercedes-Benz Pagoda W113 | |
|---|---|
| Jenis | Sport |
| Tipe | W113 |
| Mesin | M127.II i6 SOHC 2308cc M129.II i6 SOHC 2496cc M130 i6 SOHC 2778cc |
| Bore X Stroke | 82.0 X 72.8 mm (M127) 82.0 X 78.8 mm (M129) 86.5 X 78.8 mm (M130) |
| Sistem Bahan Bakar | Injeksi |
| Transmisi | Manual 4 Speed Manual 5 Speed Otomatik 4 Speed |
| Wheelbase | 2.400 mm |
| Panjang | 4.285 mm |
| Lebar | 1.760 mm |
| Tinggi | 1.305 mm |


Comments
Post a Comment