Mitsubishi Lancer LeDangan CB2, CB4, CB5

Mitsubishi Lancer evo 3 GTi LeDangan CB5

Setelah cukup sukses dengan Mitsubishi Lancer Dangan, Mitsubishi kemudian memperkenalkan generasi baru dari Lancer dengan kode sasis CB pada tahun 1992. Masih dengan konsep yang sama namun dengan bentuk yang berbeda total dengan generasi sebelumnya membuat Lancer LeDangan cukup diminati oleh orang Indonesia. Lancer generasi kelima ini dikenal juga oleh orang Indonesia sebagai Lancer Evo 3 meskipun bukan seri Evolution.

Nama resmi mobil ini adalah Mitsubishi Lancer LeDangan dimana Le sendiri berasal dari bahasa Perancis yang maknanya kurang lebih seperti kata the dalam bahasa Inggris sementara Dan Gan artinya adalah peluru dalam bahasa Jepang. Namun karena pihak marketing Mitsubishi pada saat itu yang menempelkan iklan Lancer LeDangan dengan gambar Lancer Evolution III diajang WRC yang jauh lebih besar daripada gambar Lancer LeDangan membuat orang Indonesia kemudian menyebut mobil ini sebagai Lancer Evo 3. Toh bisa dimaklumi juga karena pihak dealer dan penjualan Mitsubishi saat itu juga menyebut mobil ini dengan nama Lancer Evo 3.

Desain mobil yang aslinya dinamakan Mitsubishi Mirage ini sebenarnya cukup bermacam-macam. Varian hatchback 3 pintu disebut dengan Mitsubishi Mirage Cyborg, varian coupe atau sedan 2 pintu disebut dengan Mitsubishi Mirage Asti sementara varian station wagon disebut dengan nama Mitsubishi Lancer Libero. Karena kerjasama pemerintah Malaysia dengan Mitsubishi, Lancer LeDangan di Malaysia dijual dengan nama Proton Wira untuk sedan dan Proton Satria untuk hatchback. Selain itu, Proton juga membuat varian lainnya seperti Wira Aeroback yang berupa hatchback 5 pintu dan Jumbuck yang berupa ute atau coupe utility alias pickup. Namun seperti biasanya, di Indonesia Mitsubishi Lancer LeDangan hanya dijual dalam bentuk sedan 4 pintu saja.

Meskipun hanya tersedia dalam bentuk sedan 4 pintu, namun pilihan tipe yang tersedia cukup beragam dengan 3 varian yang berbeda yaitu GLX, GLXi dan GTi. Oleh penggemarnya, Lancer GLX dengan ciri mesin 1500cc karburator ini disebut dengan Lancer CB2 sementara GLXi yang 1600cc injeksi disebut Lancer CB4 dan terakhir GTi yang memakai mesin DOHC 1800cc dengan sebutan CB5. Perbedaanya secara eksterior adalah antara Lancer CB2 dan CB4 hampir tidak ada bedanya kecuali adanya rear 3rd stoplamp dan handel pintu chrome pada Cb4 sementara CB5 mendapat tambahan berupa fog lamp, grill model split, spoiler belakang, dual muffler dan handle pintu sewarna bodi. Dibagian interiornya CB2 memakai bahan vinyl sementara CB4 memakai bahan kain dengan bentuk yang lagi-lagi persis kecuali setir yang memakai palang 3 pada CB2 dan palang 4 pada CB4. Bagian doortrim juga berbeda dimana CB2 memakai material plastik semua sementara CB4 ditambahi kain. Khusus untuk GTi, interiornya mendapat jok model semi bucket.

Seperti yang dijelaskan sebelumnya, mesin Mitsubishi Lancer LeDangan dibagi menjadi 3. Lancer CB2 memakai mesin Mitsubishi 4G15 dengan konfigurasi 4 silinder segaris SOHC 12 valve berkapasitas 1500cc dan masih karburator yang mirip dengan mesin Mitsubishi Colt T120ss. Untuk Lancer CB4 memakai mesin Mitsubishi 4G92 dengan konfigurasi 4 silinder segaris SOHC 16 valve berkapasitas 1600cc injeksi. Sementara itu Lancer CB5 memakai mesin Mitsubishi 4G93 dengan konfigurasi 4 silinder segaris DOHC 16 valve berkapasitas 1800cc injeksi. Tenaga yang dihasilkan ketiganya beragam dimana Lancer CB2 menghasilkan tenaga 85Hp pada 5500Rpm dan torsi 120Nm pada 3500Rpm, Lancer CB4 menghasilkan tenaga 110Hp pada 6000Rpm dan torsi 137Nm pada 5000Rpm dan Lancer CB5 menghasilkan tenaga 140Hp pada 6500Rpm dan torsi 167Nm pada 5500Rpm. Untuk menggerakkan roda depan digunakan transmisi manual 5 percepatan atau otomatis 4 percepatan pada Lancer CB2 dan CB4.

Pada tahun 1995, Mitsubishi Lancer LeDangan mengalami facelift. Meski begitu, perubahannya cukup kecil dengan Lancer CB4 yang memakai grill model split chrome, bumper baru dengan bumper depan yang memiliki foglamp yang bentuknya berbeda dengan Lancer CB5, dan velg yang lebih sporty. Untuk bagian interiornya, Lancer CB masih sama bentuknya hanya saja material yang dipakai sudah kulit. Untuk Lancer CB2 atau LeDangan GLX sudah tidak dilanjutkan lagi produksinya. Oleh karena itu Lancer GLXi mendapat pilihan transmisi otomatis yang sebelumnya hanya tersedia pada Lancer GLX CB2.

Pada tahun 1990an, KTB selaku ATPM Mitsubishi di Indonesia mensponsori sinetron Si Doel Anak Sekolahan dimana tokoh Sarah selalu muncul mengendarai Mitsubishi Lancer LeDangan ini. Diluar sana, berhubung Mitsubishi Lancer Evolution III menjadi bintang film dibeberapa film ternama seperti Evo 3 kuning dalam film Thunderbolt yang dibintangi Jackie Chan atau Evo 3 hitam dengan sistem anti lag (missfiring system) pada serial animasi Initial D membuat banyak pemilik Mitsubishi Lancer LeDangan yang menkonversi mobilnya menjadi Lancer Evolution yang perbedaanya sendiri lebih sedikit dibandingkan Lancer generasi setelahnya.


Mobil ini memiliki kelebihan dibandingkan dengan kompetitornya. Performanya bisa dibilang top dan bahkan bisa mengalahkan mobil mobil yang lebih muda dan kelasnya diatas Lancer LeDangan ini terutama varian GTi karena dibekali mesin DOHC 16v. Didukung handling lincah dan cukup stabil untuk high speed karena didesain untuk menaklukan lintasan reli. Untuk BBM cukup irit, masih bisa imbang fuel consumption mobil bermesin 1600cc lain untuk tipe GLXi. Untuk tipe GTi wajar bila boros karena tenaganya besar. Fitur fitur cukup lengkap dikelasnya. Misalnya untuk Jok, bentuknya lebih sporty dan bisa diatur ketinggiannya. Sudah disc brake depan belakang (tipe GTi). Dan plat bodynya lumayan kuat dan sangat tahan karat. Dan yang paling penting, mesinnya tidak gampang penyakitan alias cukup bandel.


Mesin Mitsubishi 4G93 DOHC

Walaupun memiliki segudang kelebihan, mobil ini juga memiliki kelemahan seperti Tipe GTi lebih sensitif terhadap kualitas oktan bensin karena mesin high compression. Oleh karena itu disarankan minimal menggunakan bensin sekelas pertamax. Untuk tipe GLXi dan GLX masih aman memakai bensin Premium atau Pertalite karena kompresi mesinnya tidak sebesar mesin 4G93 Lancer GTi. Tipe GTi ini juga lebih sensitif terhadap kualitas dan perawatan oli mesin karena mesinnya sudah memakai Hydraulic Lash Adjuster (HLA). HLA berguna untuk mengatur setelan klep secara otomatis. Jika perawatan olinya salah, maka HLA bisa mampet dan membuat klep bunyi berisik. Untuk tipe GLXi (CB4) masalah sering timbul di bagian servo idle up. Harga Spare parts lebih mahal dibanding merk jepang lain, walaupun dikompensasi kualitasnya yang baik. Terakhir karena didesain untuk sport, bantingannya rada keras dan kurang nyaman untuk mengimbangi performa corneringnya.

Spesifikasi Mitsubishi Lancer LeDangan CB2, CB4 dan CB5 ini adalah sebagai berikut:

Spesifikasi Mitsubishi Lancer LeDangan CB2, CB4, CB5
Jenis Sedan
Tipe CB2, CB4, CB5
Mesin 4G15 SOHC 1500cc (CB2)
4G92 SOHC 1600cc 16v (CB4)
4G93 DOHC 1800cc 16v (CB5)
Bore X Stroke 75.5 X 82.0 mm (4G15)
81.0 X 77.5 mm (4G92)
81.0 X 89.0 mm (4G93)
Sistem Bahan Bakar Karburator (CB2)
Multi Point Injection (CB4&CB5)
Transmisi Otomatis 4 speed
Manual 5 Speed
Wheelbase 2.500 mm
Panjang 4.375 mm
Lebar 1.690 mm
Tinggi 1.325 mm


Comments

  1. ukuran standar velg/ban mitsubishi lancer ledangan 1992 berapa ya...? mohon pencerahan.

    ReplyDelete
    Replies
    1. ukuran velg standar kalo nggak salah r14 PCD 4 X 100. ukuran bannya 185/65/14.

      Delete
    2. trims bantuan/jawabannya bro Charis Alfan.

      Delete
  2. Izin nanya lg, filter oli tuk mits.lancer dangan sohc 1992 sama apa tidak ya dg t120ss? Kira2 parts apalgi yg sama ya...?
    Trims sblumnya.

    ReplyDelete
    Replies
    1. kalau detilnya saya sendiri kurang paham, colt tss kode depan partnya MD sementara punya lancer MZ

      Delete
  3. Filter oli Lancer cb2 4g15 sama saja dengan punya Colt T120SS, filter udaranya bentuknya seperti piring di atas karburator yg sama dengan punya Mits. Kuda yg karbu

    ReplyDelete
  4. Mohon pencerahan nya om .. kalao no rangka CB5MT000093 . Itu buatan lokal indonesia atw langsung masuk utuh dari jepang ya om ?

    ReplyDelete

Post a Comment