Volkswagen Typ 1 (VW Kodok)

VW Kodok convertible

Untuk meningkatkan national pride, kanselir Jerman yang saat itu dijabat oleh pelukis Austria dengan kumis ala Charlie Chaplin mulai mengembangkan ide akan transportasi rakyat yang murah bisa dijangkau oleh semua kalangan rakyat Jerman dimana mobilnya harus bisa muat 1 keluarga atau 5 orang, bisa melaju sampai 100km/jam di reichsban yang menjadi cikal bakal jaringan jalan autobahn, dan irit dimana konsumsi BBMnya paling tidak 7 liter untuk 100km. Ide ini dicetuskan tahun 1934 dalam sebuah pertemuan di hotel Kaiserhof Berlin. 

Ide dari mobil rakyat ini kemudian dituangkan menjadi KdF Wagen. Nama KdF Wagen sendiri merupakan singatan dari Kraft durch Freude yang berarti "kekuatan melalui sukacita" dan wagen yang berarti kendaraan. Pemerintah Jerman pada tahun 1938 berjanji semua rakyat Jerman bakal punya KdF Wagen dalam 10 tahun kedepan. Tapi pada tahun 1939 perang di Eropa berkecamuk sehingga produksi mobil rakyat Jerman dihentikan untuk fokus memproduksi mesin perang. Hingga akhirya tahun 1945 ketika kedamaian sudah tercapai, ternyata total hanya ada 210 unit KdF Wagen saja yang bisa diproduksi itupun kemudian banyak dipakai oleh tentara sekutu bertugas di Jerman sebagai mobil rampasan perang bukan rakyat Jerman. Pengembangan dari KdF Wagen inilah yang kemudian menjadi Volkswagen Type 1 pada tahun 1949. 

Nama mobil yang kemudian dikembangkan oleh Ferdinand Porsche ini sangat beragam diberbagai belahan dunia. Di negara asalnya mobil ini dikenal dengan nama Käfer yang berarti kumbang. Di Amerika mobil ini lebih dikenal dengan nama VW Bug sementara di Inggris lebih dikenal sebagai VW Beetle. Meski di negara lain namanya berhubungan dengan kumbang atau serangga, di Indonesia lain lagi dimana mobil ini lebih dikenal sebagai VW Kodok. Untuk bodinya sendiri ada sedan 2 pintu dengan atap besi, sedan 2 pintu dengan atap terpal atau ragtop, cabriolet, dan banyak modifikasi lainnya seperti misalnnya menjadi beach buggy. Di Indonesia sendiri kebanyakan yang beredar adalah sedan 2 pintu.

VW Kodok ini menjadi permulaan Volkswagen dalam berbisnis mobil dimana mobil ini kemudian dijual diberbagai negara dan memiliki masa produksi yang cukup lama sehingga muncul berbagai macam variannya dengan perbedaannya masing-masing. Rancang bangunnya menggunakan sasis body on frame yang lantainya rata, suspensi batang torsi, mesin dibelakang dengan pendingin udara, gearbox berada didepan as roda dan lainnya yang membuatnya terjangkau bukan hanya untuk rakyat Jerman tapi masyarakat negara lain di belahan dunia lainnya. Dari VW Kodok ini jugalah dikembangkan mobil-mobil Volkswagen lainnya mulai dari VW kombi, VW Variant bahkan putra Ferdinand Porsche juga mengembangkan VW Kodok rancangan ayahnya untuk menjadi mobil sport seperti Porsche 356

VW Kodok Split Window

VW Kodok rag top

Model awal dari VW Kodok ini bisa dikenali dari bagian belakangnya dimana mobil ini memakai jendela belakang kecil yang memiliki palang ditengahnya sehingga populer disebut split window. Ciri lainnya adalah tidak adanya lampu sein karena model awal ini memakai sein semaphore yang muncul keluar dari pillar B. Lampu belakangnya kecil dan hanya ada lampu merah untuk penanda dan lampu rem saja. Untuk bagian depannya memakai lampu dengan cover sehingga letaknya terkesan miring.

Mesin yang dipakai VW Kodok split window ini merupakan mesin paling kecil yang ada untuk Volkswagen Beetle. Mesin bensin dengan konfigurasi OHV 4 silinder flat pendingin udara berkapasitas 1100cc. Mesin ini sanggup menghasilkan tenaga sebesar 25Hp saja. Untuk menyalurkan tenaga ke roda belakang, digunakan transmisi manual 4 percepatan tanpa sinkromesh.

Volkswagen beetle split window

VW Kodok split window ini pertama kali diproduksi pada tahun 1949 dan diproduksi di Jerman barat sampai sekitar tahun 1953. Sebagai mobil rakyat yang terjangkau dibandingkan mobil lain, VW Kodok ini menjadi cukup populer di Indonesia saat itu meski kondisi negara yang masih kacau pasca pendiriannya sehingga ada cukup banyak toko yang mengimpor mobil ini dari Jerman. Sekarang populasinya menjadi sangat langka karena dulu ada cukup banyak VW Kodok split window yang dikonversi sendiri menjadi oval window atau jendela besar agar menjadi lebih modern.

VW Kodok Oval Window

Model kedua dari VW Kodok lahir pada pertengahan tahun 1953. Model ini populer disebut sebagai oval window karena bagian kaca belakangnya yang meninggalkan desain split seperti sebelumnya menjadi model oval yang seakan-akan Volkswagen memotong pillar tengah jendelanya. Sisanya masih mirip dengan VW Kodok split window seperti penggunaan lampu sein semaphor, lampu belakang yang kecil, dan lainnya. Pembeda utama lainnya hadir pada tahun 1956 dengan adanya knalpot 2 lubang yang menjadi opsional populer saat itu. VW Kodok oval window ini diproduksi sampai tahun 1958.

Untuk beberapa bulan, VW Kodok Oval window ini masih memakai mesin 1100cc yang juga dipakai VW Kodok split window. Sekitar 1954, baru hadir Beetle 1200 yang memakai mesin 1200cc pengembangan dari mesin 1100cc yang mana konfigurasinya sama hanya saja ukuran pistonnya lebih besar. Oleh karena itu mesin 1200cc VW Kodok ini sanggup menghasilkan tenaga sebesar 36Hp. Untuk transmisi yang digunakan, mobil ini masih memakai transmisi 4 percepatan manual tanpa sinkromesh untuk gigi 1 yang sama dengan sebelumnya. 

VW Kodok Belo

Pada tahun 1958, Volkswagen kembali memperbarui VW Kodok dengan facelift untuk menggantikan VW Kodok oval window. Perbedaannya bila melihat kaca jendela belakang, lagi-lagi terdapat perbedaan dimana ukurannya jadi lebih besar dan bentuknya lebih kotak daripada sebelumnya dimana bentuknya persis seperti VW Kodok oval peralihan. Model ini populer disebut sebagai VW Kodok Belo atau Bello karena lampu depannya yang bulat besar seperti mata belo. 

VW Kodok mata Belo

Untuk mesinnya, VW Kodok belo ini tersedia dalam 2 versi yaitu 1200cc dan 1300cc. Mesin 1200cc yang dipakai masih sama seperti VW Kodok jendela oval dengan tenaga 36Hp. Pada tahun 1961, Volkswagen melakukan penyempurnaan pada mesin ini sehingga tenaganya naik menjadi 40Hp. Bersamaan dengan itu, transmisinya juga mengalami penyempurnaan dimana meski masih hanya manual 4 percepatan namun sudah sinkromesh di semua gigi. 

Pada tahun 1965, Volkswagen kembali memberika update untuk VW Kodok dimana kali ini ciri khasnya ada pada kaca depan yang diperbesar sampai mengambil sedikit ruang atap meski kaca depannya masih tetap rata. Bersamaan dengan itu hadir juga pilihan mesin 1300cc dimana mesin ini sanggup menghasilkan tenaga sebesar 40Hp. Transmisi yang digunakan juga masih sama dengan manual 4 percepatan.

VW Kodok belo jendela besar

VW Kodok model ini juga menjadi VW Kodok pertama yang dijual resmi oleh ATPM Volkswagen di Indonesia. ATPM VW saat itu adalah PT Piola yang juga menjual VW Kombi dakota sebagai produk VW terlaris di Indonesia. PT Piola berdiri sekitar tahun 1960 dan agresif mempromosikan mobil-mobil VW melalui berbagai acara motorsport di tanah air. 

VW Kodok Lampu Berdiri

Pada tahun 1968, Volkswagen kembali menghadirkan pembaruan untuk VW Kodok yang sudah semakin tidak populer di Eropa karena sudah terlalu tua dan persaingan yang ada bahkan Volkswagen sendiri juga sudah merancang penggantinya dengan VW Golf. Ciri VW Beetle ini adalah lampu depannya yang mengecil karena memakai sealed beam sesuai peraturan Amerika. Kemudian pada bagian bawah bumper juga mendapat sentuhan berupa jenggot yang lebih membulat. Ciri lainnya adalah terdapat pintu untuk lubang pengisian bensin sehingga bila mau isi bensin tidak harus buka kap mesin depan. Dibanding VW Kodok sebelumnya, kap mesinnya juga lebih membulat dan lebih panjang.

VW Kodok 1303 depan

Selain bagian yang nampak, Volkswagen pada dasarnya mengubah total VW Kodok pada model ini. Suspensi depan diganti menjadi model macpherson strut dengan wishbone dan stabilizer yang kemudian dipadukan dengan kap depan lebih besar membuat ban cadangan bisa diletakkan tiduran tidak lagi berdiri karena ruang bagasi juga bertambah hampir 2 kali lipat. Suspensi belakangnya juga menjadi independen dengan swing axle. Varian 1300 kemudian menjadi 1302 untuk membedakannya dengan Kodok 1300 sebelumnya. Dipakai nama 1302 karena nama 1301 sudah terlebih dahulu dipakai pabrikan mobil asal Perancis bernama Simca. Selain itu varian 1200cc juga masih dijual bersamaan sebagai pilihan VW Kodok termurah.

Untuk pertama kalinya, VW Kodok diproduksi di Indonesia. Pabrik tempat memproduksi VW Kodok ini adalah PT German Motor Manufacturing yang dibangun sebagai fasilitas perakitan mobil-mobil Mercedes-Benz. VW Kodok diproduksi di Indonesia karena memang sejak 1973 pemerintah Indonesia melarang impor mobil secara CBU seperti cara PT Piola menjual mobil-mobil VW sampai saat itu guna membangun industri otomotif dalam negeri.

VW Kodok kembali mendapat tambahan varian dimana VW Kodok 1302 kemudian menjadi VW Kodok 1303 pada tahun 1973. Ciri khas dari VW Kodok 1303 ini adalah lampu belakangnya yang menjadi besar sehingga bagi beberapa orang disebut lampu tapak atau kaki gajah (elephant foot). Perbedaan lainnya ada di interior dimana VW Kodok 1303 ini sudah memakai setir collapsed dengan setir kemudi palang 4 dan dashboard bukan sekedar besi sehingga lebih modern.

VW Kodok akhir

Pada tahun 1974, VW Kodok 1200 disebut juga sebagai Kodok banci karena modelnya yang mirip dengan VW Kodok 1303 utamanya dari belakang yang sudah muncul sejak 1973. Namun bila ditelisik lebih lanjut, ternyata ini hanyalah VW Kodok 1200 biasa termasuk dengan mesinnya yang memakai mesin 1200cc. Perbedaannya ada pada lampu belakang yang besar serta spakbor yang persis 1303. Beberapa orang juga menyebut varian ini sebagai VW Kodok peralihan atau VW Kodok 1274.

Super Beetle

Selain 1302 dan 1303 standar dengan mesin 1300cc, Volkswagen juga memperkenalkan varian mewah dari keduanya yang kemudian populer disebut Super Beetle diluar sana. Varian tersebut adalah 1302S dan 1303S dengan ciri khas penggunaan mesin 1600cc yang mana menjadikannya varian paling bertenaga dari VW Kodok dengan klaim tenaga mencapai 50Hp. Dengan tenaga lebih besar, VW Kodok Super Beetle ini sudah dilengkapi dengan rem depan cakram. Populasinya di Indonesia cukup jarang karena memang kebanyakan VW Kodok model lampu tegak ini adalah VW Kodok 1200cc.

Produksi VW Kodok di Indonesia dihentikan pada tahun 1976 ketika mobil-mobil Jepang yang lebih murah dan punya 4 pintu serta lebih bertenaga dengan fitur lebih lengkap muncul. Di Jerman sendiri Volkswagen sudah berhenti memproduksi VW Kodok sejak 1974 dan digantikan oleh VW Golf Mk1. Namun begitu di Amerika Latin seperti Meksiko VW Kodok ini masih diproduksi hingga 2003.

Kini VW Kodok sudah menjadi ikon tersendiri dimana bila membayangkan sebuah mobil bagi banyak orang yang terbayang adalah bentuk VW Kodok. Mobil ini sempir, pelan, boros untuk standar sekarang, mesinnya berisik sampai kekurangan-kekurangan lainnya. Tapi siapa peduli? gerakan hippies, anti perang, sunflower dan lainnya dari abad 20 sangat erat kaitannya dengan mobil ini. VW Kodok sekarang ini memang sudah sangat jarang ditemui dijalan namun penggemarnya terus-menerus ada dan beregenerasi sehingga tidak heran kalau pada tahun 1999 Volkswagen juga melahirkan kembali VW Kodok dengan sentuhan modern.

Spesifikasi Volkswagen Typ 1 (VW Kodok) ini adalah sebagai berikut:

Spesifikasi Volkswagen Typ 1 (VW Kodok)
Jenis Sedan
Tipe Typ 1
Mesin Volkswagen 1100 engine 1131cc
Volkswagen 1200 engine 1192cc
Volkswagen 1300 engine 1285cc
Volkswagen 1600 engine 1592cc
Bore X Stroke 75.0 X 64.0 mm (1100)
77.0 X 64.0 mm (1200)
77.0 X 69.0 mm (1300)
85.5 X 69.0 mm (1600)
Sistem Bahan Bakar Karburator
Transmisi Manual 4 Speed
Wheelbase 2.400 mm
Panjang 4.079 mm
Lebar 1.539 mm
Tinggi 1.500 mm


Comments