Daihatsu Midget MP series (Bemo)


Salah satu kendaraan beroda 3 yang sering digunakan untuk angkutan umum dan bisa dibilang legendaris adalah Bemo. Nama Bemo sendiri merupakan singkatan dari kata Becak Motor karena pada awalnya, Bemo difungsikan sebagai kendaraan pengganti becak kayuh yang dirasa kurang manusiawi. Kendaraan sejenis Bemo ini masuk kedalam kategori auto rickshaw menemani Piaggio Ape sampai Bajaj yang kita kenal sekarang. Bemo ini aslinya adalah buatan Daihatsu. Karena itu diluar sana Bemo dikenal juga dengan nama Daihatsu Midget, Daihatsu Tri Mobile dan Daihatsu 3 Wheeler.

Daihatsu Midget pada awalnya diproduksi di Jepang pada tahun 1957. Bentuk awalnya tidak monyong seperti Bemo yang dulu sering kita jumpai dijalan raya. Bentuk awalnya bisa dibilang lebih mirip Piaggio Ape yang muncul sekitar 1948 setelah Italia kalah perang. Model awal ini memiliki stang yang berbentuk seperti sepeda motor dan lampu depan berbentuk bulat yang jumlahnya hanya satu dan terletak ditengah. Kapasitas angkut orang didalam kabinnya yang kecil hanyalah 1 orang karena bentuk tempat duduknya juga mirip dengan sepeda motor. Dibagian belakangnya, Daihatsu Midget ini menggunakan bak yang terbuat dari kayu.

Pada tahun 1959, Daihatsu mengubah bentuk Daihatsu Midgetnya menjadi lebih mendekati mobil. Model baru ini memiliki kode bodi MP. Stang kemudi yang sebelumnya lebih mirip stang sepeda motor diganti dengan setir seperti pada mobil. Jok depannya kini sudah bisa memuat sopir dan seorang penumpang. Bodinya yang bagian depannya monyong tadi sudah memakai atap besi dengan pintu model suicide door dibagian depan. Suicide door sendiri merupakan model pintu yang arah membukanya terbalik dibandingkan pintu model konvensional. Daihatsu Midget ini mulai diproduksi dan dijual keluar Jepang seperti di Thailand, Pakistan dan Indonesia menyusul kemudian.

Pertama kalinya muncul model baru ini masih menggunakan Daihatsu ZA 250cc yang bertenaga 8Hp. Model dengan mesin lama ini memiliki kode MP2 atau MPA di Amerika Serikat. Mungkin karena dirasa sangat kurang tenaganya, muncul revisi dengan menggunakan mesin ZD 350cc yang bertenaga 12Hp. Model ini muncul pada awal tahun 1960 dan diberi kode MP3. Pada 1961 muncul versi baru dengan panjang 200mm lebih dan kaca jendela yang bisa dinaik turunkan seperti mobil pada umumnya dengan kode MP4. Pada tahun 1962 muncul versi terakhirnya dengan kode MP5 yang memiliki beberapa penyempurnaan dibanding pendahulunya. Model MP5 ini bertahan sampai tahun 1972 dimana saat itu mobil dengan 3 roda sudah mulai tidak populer lagi.

Di Indonesia, Daihatsu Midget masuk sekitar tahun 1962 di Jakarta bertepatan untuk keperluan Asian Games 1962. Bemo pada mulanya dibeli lengkap dengan perlengkapan perakitannya bahkan beberapa ahli dari Indonesia sudah dikirim ke Jepang untuk belajar meskipun batal. Selain untuk keperluan Asian Games, Bemo bekas Asian Games juga dipakai untuk acara Ganefo yang berlangsung setahun setelahnya. Setelah Ganefo selesai, Bemo akhirnya digunakan untuk transportasi umum yang dimaksudkan untuk menggantikan becak karena praktis dan bisa menampung 5 sampai 6 penumpang. Bagian bak belakang Daihatsu Midget yang awalnya hanya untuk mengangkut barang disulap menjadi kabin penumpang dengan bangku kayu dan atap terpal. Setelah laku keras di Jakarta, bemo mulai merambah ke daerah-daerah lain di Indonesia seperti Bogor, Malang dan kota-kota lain. Distributor utama Bemo sendiri adalah Departemen Perindustrian Rakjat P.N.P.R Leppin Karya Yasa.


Daihatsu Midget atau Bemo yang ada di Indonesia memakai mesin bensin 2 tak yang diberi nama kode Daihatsu ZD. Mesin ini hanya memiliki konfigurasi silinder tunggal berkapasitas 305cc dengan pendingin udara paksa. Tenaga maksimal yang bisa dihasilkan oleh mesin ini adalah 12Hp pada 4500Rpm dan torsi 23,5Nm pada 2500Rpm dan diklaim dapat menghasilkan kecepatan maksimal 65Km/jam. Mesin ini diletakkan di bagian tengah dan dipasang untuk menggerakkan roda belakangnya. Walau diatas kertas tenaganya kecil, namun untuk membawa muatan sampai 300kg di bodi kendaraan seberat 300kg rasanya sudah pas. Menurut info dari Daihatsu Jepang, kecepatan maksimal yang bisa diraih adalah 65Km/jam.

Kini populasi Bemo sudah semakin jarang. Di Jakarta sendiri sebenarnya Bemo yang masih layak menjadi transportasi umum sudah hampir tidak ada. Kebanyakan yang masih beroperasi kondisinya sudah mengenaskan dan parahnya lagi ijin trayeknya sudah mati sejak tahun 90an. Trayek Bemo sudah lama mati karena dihapuskan dari skema angkutan kota karena dianggap sudah terlalu tua, tidak aman lagi dan asapnya menyebabkan polusi udara. Bemo sendiri masih bisa ditemukan di pinggiran Jakarta seperti daerah Bendungan Hilir walau jumlahnya kian menyusut. Karena makin jarangnya populasi Bemo inilah, banyak yang mencari Bemo untuk dijadikan barang koleksi atau sekedar pajangan untuk kafe atau bengkel.

Spesifikasi Daihatsu Midget (Bemo) ini adalah sebagai berikut:

Spesifikasi Daihatsu Midget (Bemo)
Jenis Rickshaw / Pickup
Tipe MP
Mesin ZD 2 tak 1 silinder 305cc
Bore X Stroke 72.0 X 75.0 mm
Sistem Bahan Bakar Karburator
Transmisi Manual 3 Speed
Wheelbase N/A
Panjang 2.970 mm
Lebar 1.295 mm
Tinggi 1.455 mm


Comments