Datsun Kotak 510
Nissan Bluebird selalu menjadi produk unggulan dari Nissan. Karena Nissan merasa nama Nissan itu sendiri yang terlalu berbau Jepang membuatnya takut untuk gagal berhubung beberapa tahun sebelumnya Jepang menjajah berbagai negara Asia pada perang dunia kedua, akhirnya Nissan menjual Bluebird dengan nama Datsun. Generasi kelima dari Nissan Bluebird yang pertama rilis pada tahun 1967 ini di Indonesia dikenal dengan nama Datsun 510 alias Datsun Kotak atau Datsun Tepak.
Generasi sebelumnya yang bernama Datsun 410 memakai desain Pininfarina sehingga terlihat mirip seperti mobil Eropa. Namun pada generasi Datsun 510, desainnya sudah tidak lagi dikembangkan oleh rumah desain terkenal di Eropa melainkan dirancang sendiri secara in-house oleh Nissan. Meskipun tidak dirancang di Eropa, namun Datsun 510 dibuat memiliki flair ala mobil Eropa utamanya mobil sport sedan seperti BMW 2002. Tidak heran kalau kemudian mobil ini dikenal juga sebagai poor man's BMW. Desainnya sendiri yang kotak tersebut dirancang oleh Teruo Uchino.
Pengembangan Datsun 510 tidak lepas dari kengototan seorang Yutaka Katayama yang juga dikenal sebagai Mr. K. Sebelum Datsun 510, Nissan hanya dipandang sebelah mata sebagai pembuat mobil kecil ekonomis membosankan. Namun stigma negatif ini tidak sampai ke telinga petinggi Nissan di Jepang. Katayama-san yang saat itu dimutasi ke Amerika karena terlalu kritis terhadap pimpinan Nissan Jepang sampai akhirnya menjadi presiden Nissan Amerika mencoba untuk mencari tau seperti apa selera orang Amerika akan sebuah mobil.
Desain keseluruhan Datsun 510 ini seperti julukannya, kotak. Lampu depannya bulat 4 buah dengan model awal rumah lampunya rata dengan grill depannya. Lampu belakangnya memakai model horisontal kecil yang juga kotak. Untuk model facelift yang muncul pada tahun 1970, rumah lampunya menjadi celong dan lebih menonjol sementara dibagian belakangnya memakai lampu belakang yang lebih lebar. Dibeberapa negara bahkan desain belakang dari Datsun 510 menjadi futuristis dengan adanya garnish yang menghubungkan antara lampu kiri dan kanan belakang dimana trend penggunaan garnish ini populer tahun 90an.
Untuk mesin, Datsun 510 dibekali dengan beberapa pilihan mesin mulai dari 1300cc sampai yang paling besar 1800cc untuk pasar Amerika. Semuanya menggunakan mesin 4 silinder segaris dari keluarga mesin Nissan L series. Datsun 510 yang juga dikenal sebagai Datsun 1600 di Indonesia menggunakan mesin Nissan L16 dengan konfigurasi 4 silinder OHC 8 valve berkapasitas 1600cc. Mesin ini sanggup menghasilkan tenaga sebesar 95Hp pada 6000Rpm dan torsi 135 pada 3600Rpm. Untuk menggerakkan roda belakang digunakan transmisi manual 4 percepatan.
Datsun 510 SSS
Dirancang dengan menyontek sport sedan, tentunya akan sangat kurang bila tidak ada varian sport yang tersedia. Oleh karena itu melanjutkan tradisi dari generasi 410, Nissan juga menawarkan Datsun 510 SSS. Nama SSS sendiri merupakan akronim dari Super Sport Sedan dimana sebetulnya Nissan akan memberikan nama SS namun batal berhubung trademark SS sudah dipakai General Motor untuk mobil-mobil seperti Chevrolet Camaro SS atau Chevrolet Chevelle SS.
Perbedaan antara Datsun 510 standar dengan 510 SSS ada pada kaki-kakinya dimana Datsun 510 SSS sudah memakai suspensi independen dikeempat rodanya. Tidak seperti Datsun 510 standar yang masih memakai per daun dibagian belakang dengan gardan solid axle. Bagian mesin juga mendapat sentuhan sedikit seperti penggunaan karburator SU dan rasio kompresi yang lebih tinggi. Sisanya masih mirip dengan Datsun 1600 lengkap dengan mesin L16 dan transmisi manual 5 percepatan.
Dikembangkan dengan cita rasa sport sedan membuat mobil ini populer dipakai untuk kegiatan balap. Beberapa diantaranya adalah Trans AM series di Amerika Serikat sampai Rally seperti East African Safari Rally dan Australian Rally Championship. Karena populer untuk kegiatan motorsport inilah yang membuat part racing Datsun 510 masih banyak diluar sana. Setelah munculnya Datsun 510 yang mengebrak inilah Katayama-san bisa membuat sport car Datsun yang fenomenal bernama Datsun 240Z.
Namun sayangnya di Indonesia populasi Datsun 510 SSS ini cukup langka. Wajar saja pada jaman itu mobil Jepang masih dipandang sebelah mata oleh orang Indonesia apalagi untuk varian sporty begini. PT Indokaya yang menjadi ATPM Nissan dan Datsun pertama di Indonesia juga baru berdiri pada tahun 1969 dan lebih fokus menawarkan Datsun 510 sedan. Namun pada jaman itu, bagi yang menginginkan mobil yang tidak dijual resmi oleh ATPM bisa melakukan impor sendiri termasuk Datsun 510 SSS selain juga varian Datsun 510 lainnya seperti coupe, sedan 2 pintu bahkan station wagon atau varian pickup yang diberi nama Datsun 520.
Kini Datsun 510 sudah menjadi ikon tersendiri karena prestasinya seperti pada kejuaraan SCCA (Sports Car Club America) dimana Datsun 510 ikut berpartisipasi dengan livery berwarna merah putih dan biru. Kebanyakan yang beredar di Indonesia adalah varian sedan 4 pintu namun tidak menutup kemungkinan adanya varian sedan 2 pintu ataupun coupe. Perbedaan mendasar antara sedan 2 pintu dengan coupe ada pada pillar C dimana varian coupe lebih landai daripada sedan 2 pintu yang mirip dengan sedan 4 pintu.Spesifikasi Datsun 510 ini adalah sebagai berikut:
Spesifikasi Datsun 510 | |
---|---|
Jenis | Sedan |
Tipe | P510 |
Mesin | L16 SOHC 1595cc |
Bore X Stroke | 83.0 X 73.7 mm |
Sistem Bahan Bakar | Karburator |
Transmisi | Manual 4 Speed |
Wheelbase | 2.420 mm |
Panjang | 4.120 mm |
Lebar | 1.560 mm |
Tinggi | 1.405 mm |
Keluaran tahun berapa ini? Sebelum 160J dan 120Y ?
ReplyDeleteKeluaran tahun berapa ini? Sebelum 160J dan 120Y ?
ReplyDeletetahun 1968 sampai 1973 aja. Datsun 160J sama 120Y pertama sekitar 1973 dan itupun di Jepang (buat Indonesia biasanya telat setahun)
ReplyDelete