Daihatsu Ceria L201

Daihatsu Ceria KX

Pada 1 Maret 1990, peraturan mengenai keicar di Jepang berubah dan membuat hampir semua pabrikan Jepang termasuk Daihatsu mengembangkan produk barunya. Salah satu mobil baru Daihatsu yang berdasarkan aturan baru mengenai keicar saat itu adalah Daihatsu Mira. Mira generasi ketiga ini sempat dijual di Indonesia dengan mesin yang lebih besar dari standar keicar Jepang dengan nama Daihatsu Ceria antara tahun 2001 sampai 2005.


Daihatsu Ceria yang beredar di Indonesia sebenarnya merupakan sebuah Perodua Kancil. Perodua pertama kali membuat Kancil pada tahun 1994 dan menjadi mobil terlaris di Malaysia. Model facelift pertamanya muncul sekitar tahun 1997 dan pada tahun 2001 model facelift ini baru dijual di Indonesia oleh Astra Daihatsu Motor. Model pertama Ceria masih mirip dengan Daihatsu Mira di Jepang hanya saja bumper, grill, dan lampu seinnya dibuat sedikit membulat dan diberi tambahan chrome. Sekitar tahun 2003 muncul facelift dengan bentuk yang lebih modern. Versi 2003 keatas ini memiliki ciri berupa lampu depan bulat, lampu belakang, bumper dan peletakan plat nomor di pintu belakang. Untuk bagian interiornya, versi facelift memiliki konsol speedometer yang diletakkan di bagian tengah dashboard sama seperti Toyota Vios dan Yaris.


Jika diJepang mobil ini dibekali mesin 660cc turbo, di Indonesia Daihatsu hanya membekali Ceria dengan mesin Daihatsu ED-10 3 silinder SOHC 6 valve berkapasitas 850cc. Mesin dengan stroke panjang yang masih mengandalkan karburator ini sanggup menghasilkan tenaga sebesar 36Hp pada 5500Rpm dan torsi sebesar 63Nm pada 3200Rpm. Terdengar kecil? perlu diingat bahwa mobil ini hanya memiliki berat isi (termasuk bensin, oli serta cairan lainnya) sebesar 1040Kg yang berarti cukup ringan untuk mobil sekelasnya. Untuk transmisinya, mobil ini mengandalkan transmisi manual 5 percepatan saja.

Pada versi awal, Daihatsu hanya memasarkan Ceria dalam 2 tipe saja yaitu KX dan KX-R. Kedua varian ini sebenarnya sama saja hanya varian KX-R merupakan varian terbatas yang memiliki perbedaan berupa bodykit add on, side skirt, velg model baru serta stripping oranye bertuliskan KXR. Pada versi facelift, Daihatsu menjual Ceria dalam 3 varian berdasar kastanya yaitu KL, KL+, dan KX. Tipe KL merupakan tipe terendah dengan ciri berupa bumper tidak dicat, serta tidak adanya foglamp. Velg yang dipakai keduanya juga masih sebatas velg kaleng 12 inch sementara pada tipe KX sudah memakai velg alloy.

Fitur yang tersedia untuk Ceria ini cukup lengkap untuk ukuran mobil kecil. Varian KX baik versi pra facelift maupun facelift sudah disediakan AC, central lock, power window, radio tape, wiper belakang, dan hi mounted stoplamp. Versi paling sederhana di varian facelift adalah KL dimana Ceria KL tidak dilengkapi dengan AC, central lock, power window dan radio tape. Ceria KL+ sebenarnya sama saja dengan Ceria KL hanya saja terdapat tambahan berupa AC. Mobil ini memang tidak disediakan power steering dari pabriknya untuk semua tipe namun karena memakai ban berukuran 12 inch, stir mobil ini masih cukup ringan. Handling mobil ini juga cukup bagus karena kaki-kakinya memakai suspensi macpherson strut independent coil sporing dengan stabilizer di bagian depan serta semi trailing independent coil spring dibelakang.

Kelebihan Daihatsu Ceria adalah harganya yang sangat murah. Rata-rata berkisar antara 30 sampai 40 juta saja untuk keluaran awal. Mesin dengan stroke panjang mobil ini memiliki torsi yang besar sehingga konsumsi BBM bisa sangat irit bahkan bisa setara motor matic karbu. Dalam kota kondisi macet angka 1:11 sudah termasuk boros untuk mobil ini sementara rute luar kota 1:27 bisa mudah tercapai tergantung cara berkendaranya. Mobil ini juga tergolong stabil karena diajak lari 135km/jam masih belum menunjukkan gejala melayang serta mesinnya terasa kencang karena ada yang bilang dalam kondisi standar masih bisa dipacu sampai 180km/jam. Nafas mobil ini juga panjang bahkan digeber sampai 9000Rpm rasanya masih enak dan benar-benar terasa seperti nyetir motor beroda 4 dengan atap dan AC. Selain itu harga sparepartnya juga kadang keterlaluan murahnya sebagai contoh sepasang lampu depan hanya 50ribu impor dari Malaysia.

Kelemahan Daihatsu Ceria ada pada harga sparepartnya yang kalau murah keterlaluan murahnya namun kalau mahal keterlaluan mahalnya. Ganti kampas kopling mobil ini bisa menghabiskan dana sampai 1,5 juta rupiah dan itupun harus bongkar mesin total karena sempitnya ruang mesin. Lebih parahnya lagi, sekelas bengkel resmi Daihatsu yang terkadang masih bisa menerima Hijet 1000 karena sparepartnya tersedia, untuk kasus Ceria sparepartnya harus indent. Ukurannya yang kecil memang memudahkan untuk belajar maupun mencari tempat parkir, namun sayangnya ruang kabin mobil ini juga terasa sangat sempit.

Spesifikasi Daihatsu Ceria L201 ini adalah sebagai berikut:

Spesifikasi Daihatsu Ceria L201
Jenis Hatchback
Tipe L201
Mesin ED-10 SOHC 849cc
Bore X Stroke 66.6 X 81.0 mm
Sistem Bahan Bakar Karburator
Transmisi Manual 5 Speed
Wheelbase 2.280 mm
Panjang 3.365 mm
Lebar 1.405 mm
Tinggi 1.415 mm


Comments

  1. 30-40 juta mending yang lain deh.. Sempitnya minta ampun apalagi duduk di belakang (untuk dewasa).. Dan gimana kalau kecelakaan head-on kuat gak ya..

    ReplyDelete
    Replies
    1. kalau stadar JDM (Mira L200) saya masih cukup yakin aman walau memang kemanannya tidak sebagus mobil yg lebih besar... tapi kalo standar malay/indo, masih butuh tambahan buku doa biar yakin...

      Delete
    2. sesuai tulisan di atas, anggap saja sebagai motor beroda 4 dengan ac, ya jadi nya isi saja 2 orang.... supaya bisa sekencang motor, daripada beli nmax...

      Delete
  2. Pernah nyoba ni mobil, versi taksinya disemarang, cukup nyaman utk ukuran mobil kutu, malah suspensinya jauh lebih empuk dibandingkan suzuki karkot saya dulu. Cuman ya, ruang kabinnya sempit bener, masih mending karkot saya. Pernah iseng tanya supir taxinya, bbm ternyata klo diajak jalan santai , bisa 1:11-12, irit bener, saya aja pake karkot, jalan santai, gak bisa dpt segitu

    ReplyDelete

Post a Comment