Hondamatic, Transmisi Matic Pertama Mobil Honda

Hondamatic CIvic

Saat ini, sudah jamak ditemukan mobil-mobil dengan transmisi otomatik dijalanan Indonesia. Beberapa orang utamanya yang tinggal di kota-kota besar seperti metropolitan Jabodetabek, mobil dengan transmisi otomatik adalah sebuah keharusan karena kemacetan dan hal lain yang membuat mobil matic sangat populer. Bahkan beberapa orang sudah tidak lagi bisa mengemudikan mobil dengan transmisi manual karena apa yang ditawarkan mobil transmisi otomatik sudah melebihi ekspektasi.

Di Indonesia sendiri, mobil pertama yang dijual ATPM dengan transmisi otomatik adalah Holden Statesman HQ sekitar tahun 1971 dimana transmisi yang digunakan adalah torque converter yang disebut sebagai GM Trimatic. Sistem transmisi otomatik 3 percepatan ini juga digunakan pada mobil-mobil General Motor (GM) di seluruh penjuru dunia seperti Chevrolet, Pontiac, Buick, Oldsmobile sampai Cadillac. Namun bila melihat lebih jauh lagi, mobil-mobil era 50an bahkan era 40an yang hadir di Indonesia saat itu masih diimpor langsung secara CBU juga tidak sedikit yang memakai transmisi otomatik. Bahkan mungkin juga termasuk sistem pengoperasiannya yang berupa tekan tombol seperti pada mobil-mobil Chrysler yang tombolnya berada disisi kiri dashboard atau di setir seperti mobil Edsel.

Transmisi otomatik sendiri lebih menjadi "mainan" mobil-mobil mewah karena kemudahannya dalam mengemudi yang disukai orang berduit banyak. Namun pada tahun 1973, Honda tidak mau kalah dalam perlombaan transmisi otomatik di Indonesia. Honda menawarkan transmisi otomatiknya pada mobil buatannya dimana transmisi otomatik ini tidak dipasang pada sedan besar mewah melainkan sebuah Civic generasi pertama yang bersahaja. Transmisi ini diberi nama Hondamatic dimana sistemnya adalah semacam torque converter 2 percepatan.

Pengembangan Hondamatic

Pada awalnya, Honda menyadari bahwa di Amerika sana kurang lebih 80% mobil baru yang terjual menggunakan transmisi otomatik. Berbeda dengan di Jepang yang hanya sekitar 10% saja saat itu. Oleh karena itu, Honda bertekad untuk membuat mobilnya memiliki transmisi otomatik. Tugas mengembangkan transmisi ini diserahkan kepada Torao Hattori yang saat itu sedang sakit karena kelelahan bekerja mengembangkan transmisi CVT untuk Honda T360 pikep. Saat dirumah sakit, Hattori dibesuk oleh Hideo Sugiura yang menjabat sebagai general manager R&D Honda. Bukannya dapat ucapan semoga cepat sembuh, Sugiura malah memerintahkan Hattori untuk mendesain transmisi otomatik baru. Meski kelihatannya seperti penurun semangat, namun Hattori malah bersemangat dengan perintah tersebut dan mulai branstorming akan desain transmisi otomatik buatannya. Pada awal tahun 1965, Hattori yang kembali bekerja di R&D Honda kemudian memamerkan beberapa konsep transmisi otomatik buatannya.

Salah satu supplier besar transmisi otomatik di Amerika sana adalah Borg Warner. Melihat hal itu, Hattori kemudian kontak dengan Borg Warner untuk membantu mendesain transmisi otomatik untuk mobil-mobil Honda yang akan dijual di Amerka. Ini dikarenakan pihak Honda sendiri tidak punya teknologi maupun pengetahuan mengenai transmisi otomatik. Namun sayangnya, Borg Warner tidak menyanggupinya karena mesin mobil Honda yang kecil bukan keahliannya. Transmisi otomatik saat itu baru akan efisien bila mesin yang dipakai paling tidak 1500cc yang lebih besar dari semua mesin buatan Honda saat itu. Apalagi mobil-mobil Honda baru keluar tenaganya pada RPM tinggi seperti S800 yang tenaganya baru muncul di 8500Rpm sementara mobil-mobil yang transmisinya dibuat oleh Borg Warner paling tidak 4000Rpm sudah mengeluarkan torsi puncaknya.

Tidak kurang akal, Honda kemudian berusaha mengembangkan sendiri transmisi otomatiknya. Sebagai contekan, Honda membeli transmisi Borg Warner BW35 untuk dibongkar dan dipelajari konstruksinya untuk bisa ditiru dan dikembangkan untuk menyesuaikan kebutuhan Honda. Transmisi baru rancangan Honda ini mengandalkan stator untuk mengkontrol kopling. Dalam transmisi otomatik torque converter konvensional, ada beberapa komponen utama penting seperti pompa, turbin, dan stator, yang bekerja menyalurkan daya mesin melalui sirkulasi oli. Stator digunakan untuk mengubah torsi dan biasanya dilas mati sementara implementasi tim pengembang Honda saat itu adalah membuat stator ini bebas bergerak. Dengan menggunakan bantalan untuk memutar stator, mereka berpikir bahwa gaya yang cukup dari stator yang bergerak dapat dimanfaatkan sebagai diferensial torsi yang diperkuat dan disalurkan ke katup kontrol hidrolik. Hal ini kemudian dapat mengaktifkan kopling berdasarkan jumlah torsi yang ada di konverter.

Untuk melakukan uji coba, transmisi ini dipasangkan ke Honda L700 yang saat itu juga masih dalam tahap prototype dan akan diluncurkan pada tahun 1965. Tim R&D termasuk Soichiro Honda selaku bos Honda yang kemudian melakukan uji coba di jalan tol Ashinoko Skyline yang terletak di Kanagawa. Meski ketika percobaan terasa transmisi ini bagus bahkan tidak terasa sensasi jeda seperti transmisi matic konvensional pada umumnya. Namun ternyata setelah dibongkar untuk diteliti lagi, ternyata koplingnya aus. Bisa dibilang percobannya gagal namun pengalaman membuat transmisi otomatik ini adalah pengalaman berharga bagi Honda.

Pada tahun 1968, Honda bersiap untuk meluncurkan Honda N360 dimana mobil ini dirancang sebagai mobil murah dan efisien yang dilengkapi juga dengan transmisi otomatik. Untuk membuatnya murah dan efisien, mesin yang dipakai adalah mesin transversal atau melintang dan gerak roda depan. Ini menjadi masalah baru untuk transmisi yang digunakan termasuk prototype transmisi otomatik yang dikembangkan Honda saat itu. Memang secara kasar bisa saja transmisinya diputar 90 derajat namun mengingat N360 punya ruang mesin yang kecil sekali, para insinyur Honda kemudian putar otak dan akhirnya meletakkan gigi transmisi otomatiknya secara parallel dengan mesin. Peletakan ini dinamakan parallel axes seperti pada transmisi manual. Pada transmisi otomatik konvensional, terdapat planetary gear yang diletakkan antara mesin dan transmisi. Namun pada transmisi otomatik yang dikembangkan Honda ini, planetary gear dihilangkan dan diganti dengan struktur gigi yang lebih sederhana. 

Untuk meningkatkan efisiensinya, transmisi otomatik baru dari Honda ini juga punya fungsi lock up untuk menjaga agar gigi yang digunakan tidak berpindah-pindah. Fitur yang sangat normal hari ini tapi benar-benar revolusioner saat itu. Melihat rancang bangunnya, Soichiro Honda selaku bos Honda kemudian meminta untuk ditambahkan gigi yang membuat pengoperasian Hondamatic ini sama seperti transmisi manual hanya saja untuk pindah gigi tidak perlu injak kopling. Posisi giginya sendiri ada 1, 2, 3, N, D, R, dan P.

Biasanya pabrikan mobil lain membeli transmisi dari perusahaan lain yang memang membuat transmisi seperti BMW dari ZF atau Toyota dari Aisin misalnya. Namun dari pengalamannya mengembangkan transmisi Hondamatic, Honda kemudian menjadi pabrikan yang unik karena mereka juga membuat dan mengembangkan sendiri transmisinya. Karena dibuat dan dikembangkan sendiri, transmisi Honda juga unik seperti sampai tahun 2017 ketika mereka membuat transmisi otomatik 10 percepatan untuk Accord tidak ada transmisi Honda yang memakai planetary gear. Hal ini dilakukan karena ada banyak teknologi transmisi yang patennya dipegang oleh Borg Warner sehingga meski awalnya Honda mengembangkan transmisinya dengan nyontek desain Borg Warner, namun Honda berhasil mendesain sendiri transmisinya tanpa melanggar hak cipta paten yang sudah ada.



Comments