Nissan Silvia S15
Nissan 200SX atau yang di Jepang lebih dikenal sebagai Nissan Silvia merupakan mobil sport kecil yang populer. Di Jepang, mobil ini juga dikenal sebagai ichigo atau strawberry karena permainan kata bahasa Jepang dimana ichi berarti 1 dan go yang berarti 5 dari kode sasis S15. Di Indonesia, Nissan Silvia generasi S15 pernah dijual resmi oleh ATPM dan menjadikannya salah satu negara yang menjual Nissan Silvia S15 dalam kondisi baru selain Selandia Baru dan Australia yang mana mobil ini lebih dikenal sebagai Nissan 200SX disana.
Secara ukuran, Nissan S15 ini mengecil dibandingkan generasi sebelumnya atau Nissan Silvia S14 sama seperti Nissan Skyline R34 yang jadi lebih kecil dibandingkan Skyline R33. Ini dikarenakan di Jepang terdapat pajak untuk ukuran atau dimensi mobil selain juga ukuran mesin dimana dengan Nissan membuat Silvia S15 lebih kecil, pembeli S15 di Jepang membayar pajak tahunan lebih kecil dibandingkan pembeli Silvia S14. Apalagi Nissan Jepang saat itu menyadari kalau penjualan Silvia S14 kurang bagus dibandingkan Nissan Silvia S13.
Desain Nissan Silvia S15 juga berubah menjadi sporty dengan lampu depan yang memiliki lekukan agresif melanjutkan gaya desain Silvia S14 kouki atau facelift. Sayangnya karena masa produksinya yang sangat sebentar yaitu antara 1999 sampai 2002 saja membuat S15 hampir tidak memiliki model facelift dan desainnya mirip antara model pertama yang oleh penggemar JDM disebut zenki dan terakhir yang juga disebut kouki.
Masa produksi yang cukup singkat yaitu 3 tahun saja dan tanpa model major facelift serta hanya dijual di 3 negara bisa dimaklumi karena pada saat itu nilai tukar yen menguat dibeberapa negara sehingga membuat harga Nissan Silvia tidak kompetitif dan jauh lebih mahal dibandingkan 200SX di Eropa atau 240SX di Amerika. Selain itu juga perlu diingat Nissan pada akhir tahun 90an sedang mengalami permasalahan keuangan dan terancam bangkrut sebelum akhirnya bekerja sama dengan Renault membentuk aliansi serta menunjuk Carlos Ghosn yang menerapkan strategi cost cutting termasuk menghentikan penjualan mobil yang tidak menguntungkan salah satunya Nissan Silvia.
Mobil ini juga menjadi mobil sport terakhir Nissan dengan layout FR atau mesin depan dan gerak roda belakang murni karena mobil-mobil gerak roda belakang Nissan setelahnya lebih menekankan layout FMR atau mesin tengah condong kedepan dan gerak roda belakang seperti pada Nissan Fairlady alias 350Z dan Skyline R35 yang menjadi dasar pengembangan Nissan GT-R. Penjualannya juga hanya tersedia di 3 negara saja yaitu Jepang, Australia dan Selandia Baru meninggalkan pasar Eropa dan Amerika Serikat yang mana berarti pada Nissan Silvia S15 ini tidak ada versi setir kirinya.
Nissan 200SX versi ATPM Indonesia
Sejak diperbolehkannya impor mobil secara CBU pada tahun 1999, mulai berdiri perusahaan importir umum yang menjual mobil-mobil CBU yang sebelumnya hanya masuk melalui kedutaan atau organisasi asing atau impor oleh lembaga negara seperti misalnya ketika acara KTT Non Blok tahun 1992. Orang Indonesia kemudian mulai bisa merasakan mobil-mobil yang aneh karena jarang beredar di jalanan Indonesia meski harus membayar pajak yang lebih mahal berhubung aturan ini juga demi melindungi industri otomotif dalam negeri.
Antusiasme orang-orang berduit ini juga kemudian menarik perhatian ATPM. Beberapa mobil yang populer dijual oleh importir umum seperti Honda Fit, Honda Odyssey dan Toyota Alphard kemudian juga dijual bahkan diproduksi oleh ATPM. Selain itu, ATPM juga ikut bermain di kancah mobil CBU biasanya dengan menjual unit-unit tertentu yang dipesan melalui sistem spot order dan mungkin juga tidak tersedia didalam brosur sehingga konsumen harus bertanya langsung kepada sales yang bersangkutan. Salah satu mobil yang hadir di Indonesia dengan sistem ini adalah Nissan Silvia S15 yang masuk Indonesia dengan spesifikasi Jepang atau biasa disebut JDM dan hanya tersedia dalam 1 trim yaitu Spec S.
Mesin yang ditawarkan Nissan Silvia yang dijual di Indonesia adalah Nissan SR20DE dengan konfigurasi 4 silinder segaris DOHC 16 valve tanpa turbo. Mesin ini sanggup menghasilkan tenaga sebesar 145Hp pada 6400Rpm dan torsi 179Nm pada 4800Rpm. Meskipun ada varian transmisi manual, namun Nissan Silvia versi Indonesia ini hanya dijual dalam transmisi otomatik 4 percepatan untuk menyalurkan tenaga mesin ke roda belakang.
Seperti yang disebutkan diatas, Nissan Silvia S15 versi Indonesia hanya tersedia dalam tipe Spec S. Spec S ini kurang lebihnya merupakan tipe bawah sehingga fiturnya lebih sedikit dibandingkan Spec R yang merupakan tipe atas. Ciri utama dari Spec S adalah tidak adanya sunroof. Namun begitu, Nissan Silvia Spec S setidaknya masih memiliki air bag depan 2 buah, wiper belakang, kaca di sun visor, AC mode auto sampai spion yang bisa dilipat secara elektrik. Namun sayangnya, Spec S belum dilengkapi dengan limited slip differential meskipun pembeli bisa meminta opsional ini.
Dulu Tidak Laku, Sekarang Lain Cerita
Nissan Silvia S15 ini sekitar tahun 2002 dijual dengan harga cukup mahal yaitu 420 juta rupiah. Sebagai pembanding, Mazda RX-8 yang juga dijual oleh ATPM Mazda dihargai 495 juta rupiah. Lebih murah? perlu diingat bahwa tenaga Nissan Silvia S15 ini hanya 140an Hp saja dengan transmisi otomatik pula yang bahkan sebuah Corolla Altis 1800cc atau mungkin Kijang Innova bensin yang jauh lebih murah dan terlihat biasa-biasa saja tenaganya juga segitu. Belum lagi gengsi sebuah Silvia saat itu boleh dibilang tidak ada. Orang yang punya uang akan lebih memilih RX-8 karena tenaganya jauh lebih besar atau sekalian mobil eropa seperti BMW Z3 atau Mercedes-Benz SLK 230.
Namun kemudian orang-orang mulai terpapar media yang bebas tidak seperti era orde baru dan mulai mengetahui kehebatan Nissan Silvia dari media seperti film, ajang balap internasional utamanya drifting, video game dan budaya pop lainnya. Bahkan dalam gelaran Formula Drift, Nissan Silvia menjadi mobil yang paling sering menjadi juara acara drifting. Wajar saja dengan layout FR, mesin turbo dan setup kaki-kakinya yang menurut beberapa drifter sangat mudah untuk melakukan drifting tanpa kendala. Akhirnya permintaan akan Nissan Silvia bahkan 200SX meningkat. Namun sayangnya, produksi Nissan Silvia S15 di Indonesia hanya sampai tahun 2002 saja dan impor mobil bekas dari luar negeri tidak diperbolehkan yang membuat harga Nissan 200SX melonjak tajam bahkan lebih mahal daripada BMW Z3 atau SLK yang dulunya lebih mahal.
Karena dulunya tidak laku, populasi Nissan Silvia S15 cukup langka di Indonesia. Diperparah dengan mobilnya yang modis, membuatnya cukup jarang yang masih dalam kondisi standar. Tidak menutup kemungkinan ada juga Nissan Silvia S15 yang diimpor dari Australia misalnya dengan spesifikasi Australia atau mungkin juga Silvia Spec R bahkan dengan transmisi manual yang masuk melalui importir umum karena kecewa dengan apa yang ditawarkan ATPM. Namun tentu saja jumlahnya jauh lebih sedikit dibandingkan Nissan Silvia yang dijual ATPM.
Spesifikasi Nissan Silvia S15 ini adalah sebagai berikut:
Spesifikasi Nissan Silvia S15 | |
---|---|
Jenis | Sport |
Tipe | S15 |
Mesin | SR20DE DOHC 1998cc |
Bore X Stroke | 86.0 X 86.0 mm |
Sistem Bahan Bakar | Injeksi |
Transmisi | Otomatik 4 Speed |
Wheelbase | 2.525 mm |
Panjang | 4.445 mm |
Lebar | 1.695 mm |
Tinggi | 1.285 mm |
Comments
Post a Comment