Hyundai Elantra / Bimantara Nenggala J1

Hyundai Elantra Bimantara Nenggala bumper corolla

Pada tahun 1995, mulai masuk berbagai pabrikan mobil yang mencoba peruntungan di Indonesia yang saat itu digembar gemborkan sedang memasuki era lepas landas. Salah satu pebrikan mobil tersebut adalah Hyundai dari Korea Selatan. Mengingat pada masa itu semua mobil yang dijual di Indonesia wajib minimal dirakit di Indonesia, Hyundai juga langsung membangun pabrik di Pondok Ungu, Bekasi, Jawa Barat. Produk pertama yang dirakit dan dijual oleh Hyundai ini adalah Hyundai Elantra generasi pertama dengan kode bodi J1.

Mobil ini sejatinya diperkenalkan pada tahun 1990 di Korea Selatan. Bentuknya sendiri agak kotak dengan garis tegas dan lurus. Pada tahun 1993, mobil ini mengalami facelift yang menjadikannya sedikit membulat ala mobil 90an. Produksinya sendiri di luar sana dihentikan pada tahun 1995 dan dilanjutkan generasi keduanya. Berhubung di Indonesia sendiri Hyundai Elantra datang terlambat, hanya ada model faceliftnya saja yang hadir di Indonesia dan tidak ada ubahan sampai masa akhir produksinya pada tahun 1998.

Hyundai Elantra dibuat untuk menggantikan sekaligus mengisi kelas pasar dibawah Hyundai Stellar yang dibangun dengan sasis Ford Cortina dan bodi rancangan Giorgetto Giugiaro yang dipadukan dengan mesin Mitsubishi. Oleh karena itu Hyundai Elantra hanya ditawarkan dalam bentuk bodi sedan 4 pintu saja.   

Hyundai Elantra dibalik kulitnya pada dasarnya adalah sebuah Mitsubishi Lancer. Hal ini terjadi karena Hyundai saat itu memiliki kesepakatan kerja sama dengan Mitsubishi Motors dalam mengembangkan mobil-mobil Hyundai yang sebelumnya hanya sekedar Ford Cortina atau Ford Granada ganti logo. Pengembangan mobil Hyundai bersama Mitsubishi ini sudah dimulai sejak pertengahan tahun 80an dengan Hyundai Pony yang dibangun berdasarkan Mitsubishi Mirage dan Hyundai truk yang mengambil teknologi dari Mitsubishi Fuso.

Oleh karena itu teknologi Hyundai Elantra cukup canggih dimasanya. Mobil dengan sasis monokok penggerak roda depan dengan suspensi depan model macpherson strut dengan stabilizer anti roll bar sementara dibagian belakang memakai model triple link torsion bar dengan pegas koil dan shock absorber. Sistem kemudinya memakai rack and pinion dengan kolom setir collapsible, power steering dan tilt steering. Ukuran rodanya sendiri memakai ukuran 185/60 R14. Kapasitas tangki bensinnya mampu membawa 52 liter bensin. Untuk pengeremannya, bagian depan memakai cakram berventilasi sementara rem belakang masih teromol.

Tidak hanya sasisnya, mesinnya juga dipakai mesin turunan dari Mitsubishi. Mesin yang dipasang pada Hyundai Elantra ini adalah Hyundai G4CR dengan konfigurasi 4 silinder segaris DOHC 16 valve berkapasitas 1600cc dengan sistem injeksi multi point. Bila dilihat secara konstruksi, mesin ini sama seperti mesin 4G61 yang dipasang di Mitsubishi Lancer Dangan GTi dimana mesin ini tidak memiliki balancer shaft tidak seperti keluarga Mitsubishi 4G6x. Tenaga mesin yang dihasilkan mencapai 114Hp pada 6200Rpm dan torsi 139Nm pada 4500Rpm. Untuk menggerakkan roda depan digunakan transmisi manual 5 percepatan atau pilihan otomatik 4 percepatan.

Hyundai Elantra di Indonesia ditawarkan dalam 1 tipe yaitu Hyundai Elantra GLS. Kelengkapannya sudah sangat memadai dengan adanya power steering, tilt steering, AC dengan pengaturan knob putar, elemen pemanas kaca belakang, takometer, jok belakang split 60/40, dan jok bahan kain beludru. Sebagai opsional, pembeli bisa menambah beberapa aksesori untuk Hyundai Elantra yang baru dibeli berupa power window, audio dengan CD Changer, central door lock, antena elektrik, electric mirror, sabuk pengaman jok belakang, high mount stop lamp, mud guard dan warna metallic.

Bimantara Nenggala

Meskipun sudah diproduksi di Indonesia dengan nama Hyundai, namun karena saat itu terdengar kabar rencana akan mobil nasional dengan Keppres nomor 42 tahun 1996 dimana disana tertulis 3 syarat untuk bisa menjadi mobil nasional berupa penggunaan komponen dalam negeri sebanyak 20% untuk tahun pertama, 40% pada tahun kedua, sampai 60% untuk tahun ketiga, pembuatan mobil harus dilakukan didalam negeri serta menggunakan merk lokal asli Indonesia akhirnya Hyundai yang dipegang oleh PT Citramobil Nasional (Bimantara) berganti nama menjadi Bimantara. Kurang lebih mobil Bimantara saat itu seperti motor Binter yang diproduksi oleh Bintang Terang dimana pada dasarnya motor Binter hanyalah motor Kawasaki ganti nama.

Hyundai Elantra Bimantara Nenggala belakang

Tidak hanya merknya saja yang ganti, nama produknya juga berganti dari Elantra menjadi Nenggala. Nenggala sendiri sepertinya berasal dari kata lāŋgala dari bahasa Sansekerta yang berarti bajak atau luku. Nama Nenggala sendiri juga dipakai sebagai senjata pusaka Prabu Baladewa dalam cerita pewayangan dimana senjata ini digambarkan berbentuk bulat dengan kedua sisi runcing terbuat dari kayu, dan mampu melelehkan gunung serta membelah samudra.

Namun sayangnya meski Bimantara sudah terelihat sangat memenuhi persyaratan untuk menjadi mobil nasional, pemerintah Indonesia kemudian malah memilih Timor sebagai calon mobnas. Padahal PT Timor Putra Nasional selaku pemilik merk mobil Timor sama sekali tidak memenuhi 2 syarat yaitu produksi dalam negeri dan kompnen dalam negeri. Ini karena mobil Timor pertama datang ke Indonesia dalam bentuk CBU langsung dari Korea Selatan berhubung Timor belum memiliki pabrik. Pemerintah memperbolehkan Timor impor CBU dengan alasan untuk memperkenalkan merk.

Hal ini menjadi masalah tersendiri bagi Bimantara. Ini karena Timor bisa mendapatkan hak eksklusif seperti bebas pajak yang akhirnya membuat harga mobil Timor menjadi murah. Bimantara yang saat itu harus menjual mobilnya dengan harga murah karena konsumen Indonesia belum sepenuhnya percaya terhadap merk Hyundai juga Bimantara jadi harus menurunkan harga agar bisa bersaing. Pada awal peluncurannya, Hyundai Elantra dijual dengan harga 59,9 juta namun pada tahun 1996 harga Bimantara Nenggala turun menjadi 49,6 juta off the road DKI Jakarta.

Meskipun tidak resmi menjadi mobil nasional, namun masyarakat mengganggap bahwa mobil Bimantara juga mobil nasional. Bisa dimaklumi karena bos dari grup Bimantara adalah Bambang Triatmojo yang merupakan putra kedua presiden Suharto.  Bersamaan dengan kolapsnya orde baru, Bimantara akhirnya kembali menjadi Hyundai yang sayangnya tidak melanjutkan seri Elantra ini. Meskipun ATPM Hyundai saat itu sudah berpindah ke PT Hyundai Mobil Indonesia, namun Bimantara masih memiliki saham disana sampai sekitar 2021 ketika ATPM Hyundai berada di PT Hyundai Motor Indonesia.

 Spesifikasi Hyundai Elantra / Bimantara Nenggala J1 ini adalah sebagai berikut:

Spesifikasi Hyundai Elantra / Bimantara Nenggala J1
Jenis Sedan
Tipe J1
Mesin Hyundai G4CR DOHC 1596cc
Bore X Stroke 82.3 X 75.0 mm
Sistem Bahan Bakar Multi Point Injection
Transmisi Manual 5 Speed
Otomatik 4 Speed
Wheelbase 2.500 mm
Panjang 4.338 mm
Lebar 1.680 mm
Tinggi 1.375 mm


Comments