Subaru Leone 1400 DL
Di Indonesia, Subaru mengawali perjalanannya pada awal 1970an dengan beberapa mobil seperti pickup kei bernama Sambar, sedan kei bernama Rex dan untuk kelas atas disediakan Subaru Leone yang kelak bakal menjadi cikal bakal Subaru Impreza. Tidak tanggung-tanggung, ATPM Subaru saat itu, PT Insan Apollo menawarkan Subaru Leone dalam 2 varian yaitu 1400 DL dalam bentuk sedan 4 pintu dan 1600 GSR dalam bentuk coupe 2 pintu.
Nama resmi dari mobil ini adalah Subaru Leone dimana kata Leone berasal dari bahasa Italia yang berarti singa. Pertama kali diluncurkan pada tahun 1971, Subaru Leone bersaing ketat dengan mobil Jepang lain seukuran seperti Toyota Corolla, Nissan Sunny sampai Mazda Familia. Subaru Leone menjadi mobil terbesar yang diciptakan Subaru setelah sebelumnya ada Subaru 1500 P1 pada tahun 1954 yang kemudian vakum lama dan digantikan oleh Subaru FF-1 yang kemudian digantikan oleh Leone ini. Di pasar ekspor seperti di Indonesia, nama Leone biasanya ditanggalkan sehingga mobil ini lebih dikenal sebagai Subaru 1400 dan Subaru 1600 lalu ditambah trim level dibelakangnya dimana trim levelnya di Jepang dari paling bawah ada DL, GL, GSR, Super Touring.
Desain dari Subaru Leone ini terlihat sangat sporty dimana ciri khasnya adalah kap mesin yang panjang sementara kap bagasinya pendek dan lebih tinggi. Desainnya sangat populer pada tahun 70an dengan coke bottle styling dan bagasi model bongkok. Subaru Leone ini menjadi awal beberapa fitur desain mobil Subaru yang kelak populer seperti misalnya pintu dengan jendela frameless. Untuk Subaru 1600 GSR berhubung ini adalah moibl coupe pillar C mobil ini lebih landai. Dipadukan dengan jendela frameless, Subaru 1600 GSR terlihat mirip seperti muscle car Amerika yang diperkecil.
Sesuai dengan namanya, di Indonesia Subaru Leone dikenal sebagai Subaru 1400 DL. Mesin yang dipasangkan ke Subaru 1400 DL ini adalah Subaru EA63 dengan konfigurasi OHV flat 4 silinder berkapasitas 1400cc. Mesin dengan pengabut bahan bakar karburator ini sanggup menghasilkan tenaga sebesar 71Hp pada 6000Rpm dan torsi 103Nm pada 3600Rpm. Untuk menggerakkan roda depan digunakan transmisi manual 4 percepatan.
Subaru Leone yang saat itu menjadi mobil termewah dan terbesar Subaru sebelum munculnya Subaru Legacy menjadi template akan mobil Subaru termasuk sistem gerak semua roda. Sampai saat diperkenalkannya Leone, semua mobil gerak 4 roda hanya tersedia pada mobil-mobil jip seperti Jeep CJ-5, Land Rover dan Toyota Land Cruiser. Memang ada mobil sedan seperti Jensen FF yang langka. Namun karena penggunaan sistem AWD Subaru inilah yang kemudian membuat Subaru Leone populer di daerah dengan iklim salju seperti Swiss. Sayangnya di Indonesia Subaru 1400 DL dan Subaru 1600 GSR hanya tersedia dalam gerak roda depan saja.
Namun begitu setidaknya Subaru 1400 DL sudah cukup maju dengan sasis monokok. Suspensinya memakai macpherson strut independen di depan sementara bagian belakangnya memakai rigid axle. Untuk sistem kemudinya sudah memakai rack and pinion yang lebih presisis. Untuk pengereman, mobil ini mengunakan rem cakram untuk roda depan sementara roda belakang masih menggunakan rem teromol.
Facelift 1976
Pada tahun 1976 Subaru 1400 DL juga mendapat facelift dengan ciri khas memakai lampu depan model bulat 4 buah. Bentuk grill depannya juga berubah mengikuti desain lampu depan 4 buah yang tentunya lebih memakai ruang daripada model sebelumnya yang memakai lampu depan bulat 2 buah. Sisanya seperti interior, bentuk body dan lainnya masih sama seperti model sebelumnya.
Sayangnya model facelift dari Subaru 1400 DL ini tidak banyak terjual. Ini karena pada tahun 1976 PT Insan Apollo yang menjadi ATPM Subaru ditutup. Bahkan beberapa dealernya disegel oleh kejaksaan agung. Hal ini dikarenakan PT Insan Apollo yang menggelapkan pajak dimana mobil yang didaftarkan dalam bentuk CKD untuk dirakit di Indonesia ternyata datang dalam bentuk SKD bahkan CBU. Karena pajak untuk mobil SKD dan CBU jauh lebih tinggi daripada CKD, akhirnya PT Insan Apollo diminta untuk membayar kekurangan tunggakan pajaknya. Diperparah lagi PT Insan Apollo juga semakin tenggelam dalam hutang perusahaan yang kemudian membuatnya tutup pada tahun 1977.
Setelah era Insan Apollo, merk Subaru sebenarnya masih cukup populer apalagi dengan gelaran WRC tahun 90an dimana mobil Subaru Legacy dan Subaru Impreza yang mendominasi. Sayangnya karena peraturan di Indonesia saat itu yang mana mewajibkan ATPM baru yang ingin menjual mobil Subaru untuk melunasi hutang ATPM Subaru sebelumnya membuat tidak ada perusahaan yang mau untuk menjual Subaru di Indonesia.
Spesifikasi Subaru 1400 DL ini adalah sebagai berikut:
| Spesifikasi Subaru 1400 DL | |
|---|---|
| Jenis | Sedan |
| Tipe | A62 (1400 DL) |
| Mesin | EA63 OHV H4 1400cc |
| Bore X Stroke | 85.0 X 60.0 mm |
| Sistem Bahan Bakar | Karburator |
| Transmisi | Manual 4 Speed |
| Wheelbase | 2.455 mm |
| Panjang | 3.995 mm |
| Lebar | 1.500 mm |
| Tinggi | 1.385 mm |


Yang coupe GSR muscle car banget, bagus.
ReplyDeletetapi kecil lho.... sama ayla baru aja kalo parkir sebelahan masih gedean ayla
DeleteTemen dulu pny subaru leonne wagon, yang ternyata sudah 4x4, sayangnya, mesin diganti dgn mesin subaru yg lebih muda, entah tipe apa, tapi kata temen mesin yg baru lebih bertenaga & minim perawatan dibanding dgn mesin bawaan si leonne
ReplyDeletewah, jangan-jangan mesinnya legacy/imprezza yg dipake rally itu...
Delete