BMW Seri 5 E34 - 518i, 520i, 530i

BMW 5 series E34 520i

Pada tahun 1980an, BMW yang saat itu masih dianggap sebagai merk mobil Eropa biasa saja mulai mengubah citra mereka menjadi produsen mobil sporty yang mewah. Salah satu cara mewujudkan citra ini adalah dengan memperbarui BMW seri 5 sebagai model menengah mereka dengan ide tersebut yang dituangkan pada generasi E34. BMW E34 menjadi BMW seri 5 generasi ke 3 dan dijual di Indonesia antara 1988 sampai 1996. 

Desain dari BMW E34 ini dirancang oleh Claus Luthe, Ercole Spada, dan J. Mays dengan mengikuti gaya desain mobil BMW lainnya dijamannya. Grill depan bergaya kidney style khas BMW, lampu depan ganda 2 buah, bonnet panjang, sampai lekukan garis Hofmeister kink yang sudah ada sejak jaman Neue Klasse. Sepintas, bentuk keseluruhan BMW E34 ini terlihat seperti BMW seri 7 generasi E32 yang diperkecil sesuai arahan Claus Luthe sebagai kepala desainernya.

Dibalik bodinya, BMW E34 punya rancangan yang standar saja untuk kelas mobil ini. Sasisnya monokok dengan suspensi depannya memakai model Macpherson strut sementara bagian belakang menggunakan semi trailing arm dengan per keong lengkap dengan stabilizer. Sistem kemudinya masih memakai worm steer yang lebih speleng dibandingkan rack and pinion yang dipakai BMW seri 3 dan seri 7 seangkatannya.

Fitur standar untuk BMW seri 5 tentunya sudah cukup lengkap. Power steering, power window, central lock, arm rest bahkan untuk penumpang depan, AC dengan pemanas, lubang AC untuk penumpang belakang, sampai lampu depan utama yang letaknya ada di sisi luar sudah memakai projector.

6 Silinder Standar

Pada awalnya, BMW seri 5 generasi E34 hanya tersedia dalam 1 tipe saja yaitu 520i. Pada awal keluar, warna interiornya adalah abu-abu kebiru-biruan dan joknya masih memakai material kain yang juga abu-abu kebiruan namun sedikit lebih terang dan bertekstur. Untuk model facelift yang keluar pada tahun 1994, warna interiornya menjadi hitam dengan jok warna hitam dan abu dengan material kombinasi kulit hitam dan kain abu-abu.

Mesin yang digunakan untuk model awal adalah BMW M20B20. Mesin ini memakai konfigurasi inline 6 SOHC 12 valve berkapasitas 1991cc dengan istem injeksi Bosch Motronic. Tenaga yang dihasilkan mencapai 127Hp pada 6000Rpm dan torsi 164Nm pada 4300Rpm. Untuk menggerakkan roda belakang, digunakan transmisi manual 5 percepatan.

Pada tahun 1991, BMW E34 mendapat pembaruan seperti interior dengan tambahan wood panel. Mesin yang digunakan juga diganti menjadi BMW M50B20 dengan konfigurasi 6 silinder DOHC 24 valve berkapasitas 1991cc. Tenaga yang dihasilkan mesin baru ini bisa mencapai 150Hp pada 6000Rpm dan torsi 190Nm pada 4700Rpm. BMW E34 dengan mesin M50 ini dikenal juga sebagai M50 non VANOS. Untuk transmisinya, tersedia pilihan manual 5 percepatan atau otomatik 4 percepatan.

BMW E34 mendapat facelift pada tahun 1994 dimana pada BMW 520i juga kembali mendapat ubahan pada mesinnya. Mesin yang digunakan masih sama-sama M50 lebih tepatnya BMW M50TU. Konfigurasi mesin M50TU ini yang masih sama dengan sebelumnya hanya saja sudah menggunakan sistem injeksi menggunakan Motronic, timing chain dan dilengkapi dengan sistem katup variabel BMW yang disebut sebagai VANOS. Transmisi yang digunakan masih sama dengan pilihan manual 5 percepatan atau otomatis 4 percepatan.

Mewah Kencang Mesin V8

Memasuki 1994, muncul tipe tertinggi dari BMW E34 di Indonesia dengan hadirnya BMW 530i. Yang spesial dari BMW 530i adalah penggunaan mesin 8 silinder dengan konfigurasi V8 yang juga dipakai oleh BMW seri 7 730i.

Sebagai tipe tertinggi, fitur yang disematkan juga lebih banyak dan mewah. Misalnya saja pada BMW 530i terdapat pengatur ketinggian sorot lampu, pengaturan ketinggian dan mundurnya jok depan termasuk bagian penumpang yang dikontrol secara elektrik sampai on board computer yang selain berfungsi sebagai MID juga menjadi pemberi pesan bila ada kerusakan atau masalah pada mobil. Selain itu material yang digunakan untuk interiornya sudah menggunakan bahan kulit hitam sepenuhnya tanpa campuran bahan kain.

Mesin yang digunakan BMW 530i ini adalah BMW M60B30 dengan konfigurasi V8 DOHC 32 Valve dengan kapasitas mesin 2997cc dan rasio kompresi 10,5:1. Dengan konfigurasi seperti ini, mobil ini sanggup menghasilkan tenaga sebesar 215Hp pada 5800Rpm dan torsi 290Nm pada 4500Rpm. Untuk menggerakkan roda belakang, digunakan transmisi otomatik 4 percepatan dengan model sport dan otomatis.

Bila masih merasa BMW 530i standar kurang mewah, BMW juga menjual BMW 530i individual. Ciri dari BMW 530i individual ini adalah embos BMW Individual pada tuas atau handle pembuka pintu, terdapat krey atau tirai pada kabin belakang dimana untuk bagian pintu untuk menutup tirai dilakukan dengan menarik secara manual sementara tirai belakang secara elektrik. Kemudian juga ada kulkas atau coolbox yang terletak dibelakang arm rest jok belakang.

Spek Taksi 4 Silinder

Pada tahun 1991, BMW mulai memproduksi varian termurah dari BMW E34 secara CKD dengan menghadirkan BMW 518i. Ada yang mengatakan bahwa BMW tipe bawah ini rencananya akan diproduksi untuk dijadikan taksi namun tidak jadi.

Sesuai dengan namanya, mesin yang dipakai pada BMW 518i ini adalah BMW M40B18 dengan konfigurasi 4 silinder segaris SOHC 8 valve berkapasitas 1800cc yang sama dengan yang dipakai BMW seri 3 318i. Mesin dengan injeksi Bosch Motronic ini sanggup menghasilkan tenaga sebesar 113Hp pada 5500Rpm dan torsi 160Nm pada 4250Rpm. Untuk menggerakkan roda belakang, hanya ada pilihan transmisi manual 5 percepatan.

Populasi BMW 518i ini cukup langka. Maklum saja mobil ini jadi tipe paling bawah yang kurang diminati karena tenaganya yang kecil untuk menarik bobot BMW E34 yang mencapai 1,6 ton meskipun BMW sudah melakukan ubahan pada rasio giginya. Konsumsi bensinnya juga jadi lebih boros karena memerlukan energi yang lebih banyak. Diperparah untuk kelas mobil seperti ini tentunya gengsi menjadi cukup penting dimana tipe bawah menjadikannya semakin tidak dilirik pembeli mobil baru di Indonesia pada jaman itu.

Life Cycle Impulse (LCI) 1994

Seperti yang sudah disinggung sebelumnya, pada tahun 1994 BMW memberikan facelift untuk BMW E34. Perbedaannya dengan model pre facelift sepintas terlihat minim bagi awam. Namun bila diperhatikan ada beberapa perbedaan. Misalnya grill depannya menjadi lebih lebar hampir menyentuh rumah lampu depan. Karena grill depannya lebih lebar, otomatis gundukan garis body pada kap mesin juga menyesuaikan dan menjadi lebih lebar. Pada bagian interior, warnanya kini berubah menjadi dominan hitam. Velg yang digunakan kini juga sudah alloy meninggalkan velg kaleng dengan dop. Selain itu juga terdapat tambahan berupa sistem rem ABS serta airbag yang membuat setirnya terlihat lebih gendut dibanding sebelumnya.

BMW E34 LCI

Tipe yang tersedia setelah facelift berubah menjadi 520i untuk tipe bawah dan 530i untuk tipe atas. Perbedaan kelengkapannya seperti yang sudah dijelaskan diatas. Di Indonesia selain 518i, 520i, 530i yang dijual resmi bisa saja hadir BMW E34 model lainnya seperti 535i yang masuk melalui jalur khusus seperti impor kedutaan asing misalnya. Tidak hanya sedan namun juga varian touring alias station wagon. Tidak heran kalau populasi varian aneh-aneh ini sangat jarang di Indonesia.

BMW E34 dijual di Indonesia sampai tahun 1996 dan digantikan oleh BMW E39. Saat ini BMW E34 masih bisa dijangkau karena harganya yang lebih murah daripada mobil lain sekelasnya utamanya Mercedes-Benz W124 yang tersedia dalam berbagai pilihan mesin dan dipandang lebih reliable dibandingkan BMW. Wajar saja secara tipe mesin yang hanya 2000cc serta pengendalian yang biasa saja berkat worm steer yang dipakai. Bila ingin merasakan kelebihan sebuah BMW E34, pilihan yang paling masuk adalah BMW 530i dengan mesin V8. Namun karena tipe ini menjadi favorit, akhirnya harga jualnya menjadi lebih tinggi.

Spesifikasi BMW 5 series E34 ini adalah sebagai berikut:

Spesifikasi BMW 5 series E34
Jenis Sedan
Tipe E34
Mesin M40B18 SOHC i4 1800cc
M20B20 SOHC i6 2000cc
M50B20 DOHC i6 2000cc
M60B30 DOHC v8 3000cc
Bore X Stroke 84.0 X 81.0 mm (M40B18)
80.0 X 66.0 mm (M20B20)
80.0 X 66.0 mm (M50B20)
84.0 X 67.6 mm (M60B30)
Sistem Bahan Bakar Injeksi
Transmisi Manual 5 speed
otomatis 4 speed
Wheelbase 2.761 mm
Panjang 4.720 mm
Lebar 1.751 mm
Tinggi 1.412 mm


Comments

  1. Kerennya e34 ini ada di perpaduan gaya retro lampu bulet dengan desain modern, jadi everlasting modelnya..harga pasaran juga relatif murah untuk tipe 520i..

    Cuma dilihat dari rasio tenaga:bobot, 518i dan 520i rasanya agak lemot..530i baru kerasa BMW nya (karena 525i gak keluar di Indonesia)

    ReplyDelete
    Replies
    1. yup tapi kalau mampir kerumah camer pakai BMW kayak gini ada sedikit pandangan kurang enak karena modelnya terasa tua banget kayak mobil mafia... baru tau saya kalau yang 525 nggak keluar disini, berarti kapan hari lihat e34 525 itu CBU ya?

      Delete
  2. Kalo kinclong, pakai aksesoris dan velg yg cocok mah masi keren gan..
    Nah kalau mercy, diapain juga ttp bapak bapak tapi buat yg suka justru terlihat cantik..

    525i gak keluar di sini gan, kalo gak CBU paling ganti logo belakang biar keliatan lebih mantep hehe. Selain 525, ada juga CBU 535i 3500cc V8 bahkan ada juga yg punya versi tertingginya, E34 M5.

    ReplyDelete
    Replies
    1. sip, makasih tambahan infonya

      Delete
    2. Ralat bor, 535i itu 3500cc I6..540i baru 4000cc V8. Unit E34 CBU biasanya udah ada sunroof.

      Delete
  3. Mobil tua, murah lagi, gaka bakal ada yg mau 😂😂😂
    Tapi tetep gak murahan yah

    ReplyDelete
  4. Mobil tua, murah lagi, gaka bakal ada yg mau 😂😂😂
    Tapi tetep gak murahan yah

    ReplyDelete
    Replies
    1. coba merknya toyota
      *eh tapi jual cressida/crown aja lumayan susah 😂😂😂

      Delete
  5. Untuk parts baik fast maupun slow moving, apakah sangat mahal dengan range sekitar 1 - 7 jt? Atau 500 - 1 jt?
    Terima kasih

    ReplyDelete
    Replies
    1. paling murah yang pernah saya temui filter oli 75 ribu, filter udara 150 ribu... lainnya kampas rem 750 ribu depan belakang, shock belakang kanan kiri 2 juta, fuel pump 1,8 juta

      Delete
    2. Tetapi untuk mesin yang M20B20, apakah boros bensin kalo dibanding dengan mesin M50B20/M50B20 Vanos (jika di dalkot yang macet dan hanya kecepatan 40 - 60 kpj)? Atau masih relatif sama tetapi parts susah dicari?
      Sebelumnya terima kasih untuk jawabannya

      Delete
    3. kurang lebih sih sama aja. toh irit tidaknya tergantung bagaimana cara nyetirnya.

      Delete
  6. Ditmpat saya ada versi mutantnya 520i,udh di swap pake mesin punya BMW 320D yg pake turbo VGT + udh tuningan,kalo ga salah TP nya tembus 430Nm..body kit pake custom an ala GTr + velg r17..gantengnya gila bngt

    ReplyDelete
  7. Kalo bisa tarok foto udh gw tarok disini mobilnya,asli gantengnya parah bro...ga keliatan kalo mobil tua

    ReplyDelete

Post a Comment