Mitsubishi Chariot Grandis dan Nimbus UG

Mitsubishi Chariot Grandis

Pada tahun 1980an, mulai populer jenis mobil MPV yang merupakan pengembangan minivan yang dipelopori Chrysler Voyager/Dodge Caravan dan Renault Espace. Tidak ketinggalan, Mitsubishi juga ikut meramaikan kelas ini dengan menghadirkan MPV buatannya yang memasuki generasi ketiga pada 1997. Di Jepang, mobil ini lebih dikenal sebagai Chariot Grandis sementara di Eropa lebih dikenal sebagai Mitsubishi Space Wagon dan di Australia sebagai Mitsubishi Nimbus. Nama Chariot sendiri berarti kereta perang yang digunakan pada jaman dahulu. Tambahan nama Grandis sendiri hanya ada untuk model yang dijual di Jepang dimana nama Grandis berasal dari bahasa Perancis grandiose yang berarti megah menunjukkan ukuran mobil yang membesar dibandingkan generasi sebelumnya.

Dibandingkan generasi sebelumnya, Mitsubishi melakukan ubahan yang cukup besar dibagian sasisnya. Generasi sebelumnya masih menggunakan sasis ladder frame seperti Pajero yang kemudian kini diganti menjadi sasis monokok yang mana Pajero generasi ketiga yang muncul hampir bersamaan juga diganti menjadi sasis monokok. Oleh Mitsubishi, rancangan sasis Mitsubishi Chariot Grandis ini diberi tajuk RISE body.

Meskipun monokok, namun untuk bagian depan Mitsubishi Chariot Grandis masih memakai subframe untuk meletakkan lower arms, stabilizer bar dan steering gearbox. Suspensi depannya sendiri memakai model macpherson strut. Dibagian belakangnya, digunakan suspensi model semi-trailing arm yang dipasang pada sebuah cross member untuk meredam suara yang dihasilkan.

Bentuknya masih mirip dengan generasi sebelumnya yang sudah hadir sejak 1991 dengan tema kotak. Namun pada Chariot Grandis desainnya diperbaiki menjadi lebih mirip sebuah MPV dimana moncong depannya tidak terlihat bungkuk serta proporsinya lebih mendekati minivan daripada sekedar Lancer Dangan dengan atap yang ditinggikan atau Pajero yang dipipihkan. Untuk bagian belakangnya bentuknya berubah total dimana lampu belakang memakai model vertikal dan tidak lagi ditemani dengan garnish besar. Sekitaran kaca belakangnya juga diberi aksen hitam yang membuatnya terlihat lebih mewah.

Semua Mitsubishi Chariot Grandis dibekali dengan mesin 2400cc dengan kode 4G64. Mesin ini memiliki konfigurasi 4 silinder DOHC 16 valve berkapasitas 2351cc dan sistem pemasok bahan bakar gasoline direct injection atau GDI. Tenaga yang dihasilkan mencapai 165Hp pada 5500Rpm dan torsi 230Nm pada 3500Rpm. Untuk menyalurkan tenaga ke roda depan digunakan transmisi otomatik 4 percepatan yang dilengkapi dengan teknologi INVECS-II dan mode sports. Varian transmisi manual 5 percepatan juga ada namun jarang begitu pula varian AWD dimana pada tipe ini digunakan viscous coupling yang sama seperti yang digunakan Mitsubishi Lancer Evolution untuk menghubungkan as kopel depan dan belakang.

Fitur yang ditawarkan Mitsubishi Chariot Grandis terbilang cukup lengkap bahkan jauh lebih mewah dibandingkan mobil MPV maupun minibus yang dirakit lokal di Indonesia. AC sudah memakai double blower dan kisinya tersedia disetiap baris bangku. Mobil ini juga sudah dilengkapi dengan sunroof diatas bangku baris pertama dan moonroof besar diatas bangku baris kedua dan ketiga. Kelengkapan lainnya ada dual SRS airbag, ABS, roof rack, spion mundur, spoiler belakang, CD changer, dan lainnya termasuk kelengkapan standar seperti power steering, power lock, alarm, dan lainnya tentunya sudah tersedia.

Tergantung tipenya dimana tipe tertinggi untuk spesifikasi JDM ini adalah Super Exceed yang memiliki jok baris kedua model captain seat serta material kulit berwarna beige sementara setingkat dibawahnya tipe Exceed masih memakai model menyambung yang bisa dilipat 50:50 dengan material kain berwarna abu-abu. Perbedaan lain dari kedua tipe ini adalah tipe Super Exceed memakai velg alloy sementara Exceed masih memakai dop. Untuk tipe MX Select dan MX yang merupakan tipe bawah sepertinya tidak ada yang mengimpornya di Indonesia. 

Mitsubishi Nimbus

Selain Mitsubishi Chariot Grandis yang merupakan spek JDM, di Indonesia juga cukup populer mobil dengan spesifikasi Australia yang namanya Mitsubishi Nimbus. Tidak seperti versi JDM, versi Australia ini mengalami spec down untuk menyesuaikan dengan kondisi lingkungan Australia begitu juga dengan keinginan masyarakat.

Perbedaan paling mencolok dari Mitsubishi Nimbus dengan Mitsubishi Chariot Grandis ada pada fiturnya dimana Mitsubishi Nimbus tidak dilengkapi dengan sunroof, moonroof dan juga AC double blower. Interiornya memakai bahan kain abu-abu seperti Mitsubishi Chariot Grandis JDM tipe Exceed yang berarti 7 seater namun bagian headrest yang digunakan memakai model berlubang. Meski lebih sederhana, namun bagian lain seperti dual SRS airbag, ABS, power window, central lock dan lain sebagainya masih tetap hadir pada Mitsubishi Nimbus.

Perbedaan lainnya ada pada bagian mesin. Mesin yang digunakan masih sama dengan 4G64 2400cc namun konfigurasinya SOHC 16 valve dan masih memakai sistem multi point injection atau MPi bukannya GDI. Tenaganya turun menjadi 128Hp pada 5000Rpm dan torsi 210Nm pada 4000Rpm. Untuk transmisinya masih sama dengan otomatik 4 percepatan lengkap dengan teknologi INVECS-II. Versi Australia ini hanya ada varian 2WD gerak roda depan.

Moyangnya Mitsubishi Grandis di Indonesia

Karena kepopulerannya meskipun sebagai mobil CBU bahkan sampai 2 spesifikasi dari 2 negara yang berbeda hadir bersamaan, ATPM Mitsubishi saat itu PT Krama Yudha Tiga Berlian Motor kemudian berani untuk memproduksi dan menjual penerus mobil ini yaitu Mitsubishi Grandis bersaing dengan Toyota Kijang Innova dan mobil MPV sepantaran lainnya seperti Kia Carnival. Dibandingkan dengan Mitsubishi Chariot, Mitsubishi Grandis yang dijual ATPM mengalami spec down.

Bagaimana tidak? Banyak Mitsubishi Chariot Grandis yang mesinnya mogok utamanya dibagian fuelpump, injektor dan sekitarnya yang membuatnya berakhir di kampakan karena mesin GDI yang dipakai sangat sensitif terhadap bahan bakar. Sialnya, saat kemunculan mobil ini dari 1997 sampai berhenti produksi tahun 2003, bensin di Indonesia didominasi oleh bensin berkualitas rendah seperti Premium yang membuat mesin 2400cc GDI yang harusnya bertenaga dan irit malah loyo dan boros. Ini juga yang membuat Mitsubishi Nimbus di Australia yang kualitas bensinnya lebih jelek dibanding Jepang  hanya memakai mesin MPi bukannya GDI.

Kelebihan Mitsubishi Chariot Grandis adalah fiturnya yang lengkap dan nyaman sebagai mobil keluarga. Kabinnya luas bahkan untuk orang dengan tinggi badan yang diatas rata-rata Indonesia karena mobil ini juga dirancang untuk bule yang badannya tinggi-tinggi. Kelemahan dari Chariot Grandis ada pada sparepart yang cukup sulit karena mesin 4G64 tidak punya kembaran di Indoesia dan yang paling mendekati hanyalah mesin 4G63 seperti pada Eterna, Kuda dan lainnya atau juga mesin Grandis yang 4G69. Ini belum bicara part body yang rata-rata mobil CBU memang sulit. Kini Chariot Grandis harganya cukup gelap tergantung kondisi dan suka-suka penjualnya. Tapi rata-rata ada disekitaran 50 sampai 100 juta.

 Spesifikasi Mitsubishi Chariot Grandis UG ini adalah sebagai berikut:

Spesifikasi Mitsubishi Chariot Grandis UG
Jenis Minibus
Tipe UG
Mesin 4G64 DOHC 2400cc (Chariot Grandis)
4G64 SOHC 2400cc (Nimbus)
Bore X Stroke 86.5 X 100.0 mm
Sistem Bahan Bakar Gasoline Direct Injection (Chariot Grandis)
Multi point injection (Nimbus)
Transmisi Otomatik 4 Speed INVECS-II dengan mode manual
Wheelbase 2.780 mm
Panjang 4.585 mm
Lebar 1.775 mm
Tinggi 1.690 mm


Comments