Nissan Infiniti I30 (Cefiro A32)
Di akhir 1980an menjelang 1990an, pabrikan Jepang berlomba-lomba membuat divisi mewah yang menjual mobil varian mewahnya untuk pasar Amerika Serikat. Honda membuat Acura, Toyota membuat Lexus dengan memperkenalkan LS400 dan Nissan membuat Infiniti. Walau Toyota dan Honda lebih dahulu membuat Lexus dan Acura, namun di Indonesia Nissan bergerak lebih cepat dengan menghadirkan Infiniti terlebih dahulu ke Indonesia. Mobil Infiniti pertama di Indonesia masuk pada akhir 1996 dengan model Infiniti I30 atau yang sebelumnya sempat dijual dengan merk Nissan Cefiro A32.
Pada awalnya, Nissan menjual Cefiro A31 sebagai mobil untuk kaum DINK atau dual income no kids yang mana memiliki penghasilan yang cukup besar karena digabung dengan pasangannya namun belum perlu keluar biaya untuk mengurus anak. Oleh karena itu Cefiro generasi sebelumnya dibuat sporty namun mewah lengkap dengan segudang fitur canggih, mesin 6 silinder yang bertenaga serta penggerak roda belakang. Namun ternyata penjualan Cefiro cukup memprihatinkan sehingga penerus dari Cefiro mendapat ubahan total menjadi sedan mewah ukuran menengah.
Diluar sana mobil ini lebih dikenal sebagai Nissan Maxima dan bila ditelusuri, mobil ini masih merupakan trah dari Nissan Bluebird atau Datsun 810 dimana pada tahun 70an Nissan memisahkan Nissan Violet alias Datsun 710 untuk sedan menengahnya yang lebih kecil dan Nissan Bluebird alias Datsun 810 untuk model yang lebih besar. Pesaing Nissan Maxima ini Toyota Cressida yang kemudian bertansformasi menjadi Toyota Avalon. Di Indonesia mobil ini dibuat untuk bersaing dengan mobil seperti Mercedes-Benz C-class sampai Toyota Crown dengan harga saat itu mirip-mirip dengan 130 jutaan rupiah.
Infiniti I30 di Indonesia
Pada saat itu, Nissan baru saja berganti ATPM dari PT Wahana Wirawan yang menjual mobil termewahnya dengan Nissan Datsun Laurel menjadi PT Indomobil Nissan dengan Nissan Cefiro sebagai mobil termewahnya. Sayangnya karena nama Nissan kurang menjual untuk kelas mobil mewah serta adanya kelas pajak membuat Nissan kemudian memasarkan merk Infiniti di Indonesia untuk menjual mobil ini. Karena dipasarkan di dealer Nissan, orang kadang juga menyebut mobil ini sebagai Nissan Infiniti.
Desain dari I30 masih mencirikan sedan Jepang era 90an yang serba membulat dengan lampu depan sipit memanjang serta lampu belakangnya disatukan oleh garnish. Sedikit berbeda dengan Cefiro A31 yang sporty, I30 atau Cefiro A32 memiliki bentuk elegan. Sayangnya, lampu depan Cefiro A31 yang sudah projector dihilangkan pada generasi ini dan diganti dengan lampu depan model diamond cut biasa. Sebagai gantinya, Nissan memberikan lampu bumper yang menyala kala setir dibelokkan selama lampu utamanya hidup. Ada 2 versi dari Cefiro A32 ini dimana versi prefacelift memiliki garnish belakang hitam sementara versi aceliftnya garnish sewarna body. Selain itu, hampir tidak ada perbedaan antara Infiniti I30 facelift.
Di Indonesia juga seluruh dunia, penamaan Infiniti i30 sedikit membingungkan karena penggunaan huruf I pada I30 terlihat seperti huruf L yang mengakibatkan ada yang menyebut mobil ini sebagai Infiniti L30 sampai Infiniti 130. Mobil ini sempat menjadi model Infiniti paling laris sehingga Infiniti berhenti memproduksi Infiniti J30 yang merupakan kembaran Nissan Leopard dan masih mirip secara ukuran dengan Infiniti I30 menemani Infiniti G20 yang lebih kecil dan Infiniti Q45 yang lebih besar. Sesuai namanya, angka 30 menandakan ukuran mesin yang digunakan.
Mesin yang digunakan Infiniti I30 ini adalah Nissan VQ30DE. Mesin dengan konfigurasi V6 DOHC berkapasitas 3000cc ini sanggup menghasilkan tenaga sebesar 192Hp pada 6400Rpm dan torsi 278Nm pada 4000Rpm. Tenaga ini sudah jauh lebih dari cukup untuk membawa mobil dengan berat kosong 1340Kg ini. Untuk menggerakkan roda depan, digunakan transmisi manual 5 percepatan atau pilihan transmisi otomatis 4 percepatan. Di pasaran, lebih banyak I30 bertransmisi otomatis dibanding transmisi manual. Pada tahun 2002, mesin ini oleh Nismo dipasang 2 buah turbo (dan modifikasi part internalnya tentunya) menjadi VQ30DETT yang terpasang pada Skyline GTR R34 serta 350Z JGTC musim 2002. Hasilnya, Nissan begitu mendominasi dan memenangkan kejuaraan JGTC tahun 2002 menggunakan mesin ini.
Kelebihan mobil ini adalah kenyamanannya yang cukup memadai sesuai kelasnya. Interiornya bisa dibilang cukup lega baik didepan maupun dibelakang. Dengan mesin 3000cc, tenaga yang dihasilkan mobil ini jelas jempolan dengan torsi yang juga cukup besar. Fitur-fitur yang disediakan juga cukup seperti ABS dan airbag depan untuk keselamatan, fitur standar lainnya, sampai ornamen mewah seperti wood panel. Untuk konsumsi BBM sendiri standar untuk kelas 3000cc dengan catatan mencapai 1:6 asal mesin sehat dan memakai bensin oktan 92.
Kelemahan mobil ini ada pada perawatannya yang cukup sulit dan mahal. Sparepartnya cukup sulit dan tidak semua bengkel bisa menangani mobil ini. Gengsi yang didapat mobil ini juga kurang jika dibanding Mercedes atau BMW yang kelasnya sama. Kadang bagi sebagian orang berdasarkan selera dan feeling, kenyamanan, fitur dan sebagainya yang ditawarkan mobil ini masih kalah dengan sebuah BMW E38 atau Mercedes W124 yang lebih tua. Harga mobil ini begitu murah bahkan kadang 20 juta sudah dapat yang membuat banyak orang tergiur. Sayangnya, setelah tau kalau perawatannya mahal orang akan menyerah dan membiarkan I30 ini teronggok begitu saja. Tidak heran kalau mencari unit Nissan Infiniti yang masih bagus cukup sulit.
Spesifikasi Nissan Infiniti I30 (Cefiro A32) ini adalah sebagai berikut:
Spesifikasi Nissan Infiniti I30 (Cefiro A32) | |
---|---|
Jenis | Sedan |
Tipe | A32 |
Mesin | VQ30DE V6 DOHC 2987cc |
Bore X Stroke | 93.0 X 73.3 mm |
Sistem Bahan Bakar | Injeksi |
Transmisi | Otomatis 4 Speed Manual 5 Speed |
Wheelbase | 2.700 mm |
Panjang | 4.815 mm |
Lebar | 1.770 mm |
Tinggi | 1.415 mm |
Comments
Post a Comment