Peugeot 403

Peugeot 403 depan

Pada dasawarsa 50an, ekonomi Eropa yang porak poranda pasca perang dunia kedua mulai bangki berkat bantuan Marshall Plan yang dibiayai oleh Amerika Serikat. Dengan perbaikan ekonomi, rakyat Perancis saat itu mulai memerlukan kendaraan yang cukup besar untuk keperluan membawa keluarganya. Oleh karena itu, Peugeot kembali memperkenalkan seri 40x dengan Peugeot 403 menemani Peugeot 203 yang laris di Perancis saat itu.

Desain dari Peugeot 403 ini cukup revolusioner untuk Peugeot di jamannya. Modelnya sudah memakai bodi model ponton dengan fender rata tidak seperti Peugeot 203 apalagi Peugeot 402 yang menjadi seri 40x sebelumnya yang dijual sampai 1942. Desain ponton ini dirancang dengan bantuan rumah desain Pininfarina asal Italia. Lahir pada tahun 50an, Peugeot 403 tidak dilengkapi dengan sayap belakang yang besar yang membuatnya tampil serba membula dari depan ke belakang. Untuk pilihan bodinya sendiri cukup lengkap dengan pilihan sedan 4 pintu, station wagon atau break 5 pintu, convertible 2 pintu, pickup, dan van 3 pintu.

Kolaborasi Perancis dan Italia ini konon terjadi karena Pininfarina menawarkan proposal untuk penerus desain Fiat 1400 atau 1900 namun desainnya ditolak Fiat karena merasa Fiat 1900 masih belum saatnya diganti. Penerus dari Fiat 1400 dan 1900 ini kemudian menjadi Fiat 1500 yang tidak memakai tema desain ponton. Secara teknologi, Peugeot 403 sudah memakai jendela belakang yang bisa diturunkan sepenuhnya, Pintu belakangnya juga bisa dibuka 90 derajat untuk mempermudah akses dimana bukaan pintu ini masih sangat jarang untuk mobil Eropa tahun itu. 

Mesin yang ditawarkan Peugeot 403 ini adalah Peugeot TN3 dengan konfigurasi 4 silinder OHV berkapasitas 1500cc. Mesin ini kurang lebih merupakan mesin Peugeot 203 yang diperbesar. Tenaga yang dihasilkan mesin ini mencapai 58Hp pada 4900Rpm dan torsi 101Nm pada 2500Rpm. Dengan skema penghitungan pajak mobil di Perancis saat itu, mesin ini dipajaki dengan tenaga 8 CV yang menjadikannya lebih murah dibadingkan pajak Citroen Traction Avant yang 11 CV. Yang unik dari mesin ini adalah penggunaan thermostat untuk mengatur putaran kipas radiatornya. Untuk menggerakkan roda belakang, digunakan transmisi manual 4 percepatan dengan sinkromesh di semua gigi.

Facelift Bertahap

Secara garis besar, dalam kurun waktu 11 tahun antara 1955 sampai 1966 Peugeot 403 tidak mengalami facelift yang besar. Ubahannya hanya bersifat kecil saja namun terjadi dalam selang beberapa tahun. Misalnya pada tahun 1957 lampu seinnya yang tadinya berbentuk semafor dan berada di pillar B kini dipindah ke bagian bawah lampu depan dan lampu belakang. Pada tahun 1957, wiper mobil ini juga berubah arahnya dimana sebelumnya memakai model cross dimana wiper kanan membuang ke kanan begitu juga wiper kiri yang membuang ke kiri, kini menjadi model parallel seperti umumnya mobil sekarang.

Peugeot 403 belakang

Pada tahun 1958, logo Peugeot pada mobil ini dipindah dari yang sebelumnya memakai hood ornament kepala singa menjadi logo kepala singa Peugeot yang diletakkan di grill depan. Alasan penghapusan hood ornament ini adalah untuk alasan safety utamanya untuk keselamatan pejalan kaki. Pada tahun 1959, klakson Peugeot 403 yang berupa ring setengah berubah menjadi ring penuh. Kurang lebih jadi seperti mobil Mercedes-Benz jaman dulu.

Dengan kejadian krisis Suez 1956 membuat Inggris dan Perancis mendapat embargo minyak dari Saudi Arabia dan beberapa negara penghasil minya terbesar didunia membuat mobil dengan mesin diesel mulai naik daun saat itu. Ini dikarenakan bahan bakar diesel yang bisa diproduksi sendiri di Eropa karena prosesnya yang bersamaan dengan minyak berat serta bisa dicampur dengan minyak nabati. Tidak mau kehilangan kesempatan, Peugeot kemudian merilis Peugeot 403 bermesin diesel dengan mesin Peugeot TMD85 dengan konfigurasi 4 silinder OHV diesel berkapasitas 1800cc. Mesin ini pertama kali muncul pada varian station wagon tahun 1958 dan untuk versi sedan baru muncul pada tahun 1959.

Pada tahun 1960, Peugeot 203 dihentikan penjualannya. Peugeot sebenarnya juga sudah memiliki pengganti Peugeot 403 dengan munculnya Peugeot 404 sejak 1959. Untuk mengisi celah pasar serta menawarkan Peugeot yang lebih murah akhirnya muncul Peugeot 403 dengan mesin Peugeot 203 yang awalnya diberi nama Peugeot 403 Sept dimana Sept ini berarti 7. Diberi nama demikian karena dengan mesin yang lebih kecil mendapat tenaga mesin yang bisa dipajaki lebih kecil dengan 7 CV. 

Di Indonesia, Peugeot 403 hadir melalui penjualan secara CBU yang sudah sangat biasa pada jaman itu. Selain itu Peugeot 403 juga masuk melalui jalur lain seperti misalnya mahasiswa Indonesia yang pulang setelah belajar keluar negeri dengan membawa barang-barangnya termasuk mobil Peugeot ini. Meskipun Peugeot 403 ini sangat populer sampai-sampai menjadi mobil Peugeot pertama yang penjualannya tembus 1 juta unit, namun pamor mobil ini masih kalah di Indonesia yang saat itu masih terpana dengan mobil Amerika yang besar atau mobil Eropa seperti Fiat, Volkswagen, Morris yang lebih umum dijalanan Indonesia bahkan beberapa modelnya dirakit di Indonesia. 

Spesifikasi Peugeot 403 ini adalah sebagai berikut:

Spesifikasi Peugeot 403
Jenis Sedan
Station Wagon
Tipe 403
Mesin TN3 OHV 1468cc
Bore X Stroke 84.0 X 73.0 mm (TN3)
Sistem Bahan Bakar Karburator
Transmisi Manual 4 Speed
Wheelbase 2.660 mm (Sedan)
2.900 mm (Wagon)
Panjang 4.470 mm (Sedan)
4.610 mm (Wagon)
Lebar 1.670 mm
Tinggi 1.510 mm


Comments