Toyota Kijang Kapsul KF, LF, RZF, 60/70/80

Kijang sebagai mobil niaga sederhana mulai berubah konsepnya ketika diluncurkan generasi keempat pada tahun 1997. Mobil ini dikenal masyarakat Indonesia sebagai Toyota Kijang Kapsul karena bentuknya yang jauh lebih membulat dibandingkan generasi ketiganya yang berbentuk kotak. Walaupun diperkenalkan pada masa badai krisis moneter dan gunjang ganjing politik di Indonesia, mobil ini tetap bisa mempertahankan gelarnya sebagai mobil penumpang paling laris di Indonesia bahkan menjadi mobil pertama buatan Indonesia yang bisa terjual hingga 1 juta unit pada tahun 2003.

Sampai pada titik ini, Kijang selalu dikenal sebagai mobil sederhana yang fokusnya sebagai mobil barang dengan body seadanya. Toyota yang berusaha memenuhi keinginan konsumen Indonesia membuat Kijang semakin mirip menjadi mobil penumpang yang sangat berbeda dengan konsep generasi pertama sebagai mobil KBNS (Kendaraan Bermotor Niaga Sederhana). Eksperimen ini sudah dilakukan sejak generasi ketiga dengan hadirnya Kijang Super G atau Kijang Grand Extra. Dari sini kemudian lahir Toyota Kijang Kapsul pada 15 januari 1997 sebagai penyempurnaannya.

Fokus Kijang sebagai mobil penumpang sudah terlihat dari desain luarnya. Bentuk Kijang serba membulat dan mulai mengikuti Toyota Land Cruiser generasi J80, J90 maupun J100 yang keduanya sama-sama dirancang sebagai Land Cruiser fokus untuk penumpang. Masih sama seperti generasi sebelumnya, Kijang ditawarkan dalam 2 panjang sasis yaitu sasis pendek dengan kode sasis F70 dan sasis panjang dengan kode sasis F80. Adapun pilihan bodinya ada minibus serta pickup dengan kode sasis F60.

Untuk mesinnya sendiri, tipe paling bawah masih menggunakan mesin Toyota 7K dengan konfigurasi 4 silinder OHV berkapasitas 1800cc. Mesin ini masih menggunakan karburator sebagai pemasok bahan bakar. Tenaga yang bisa dihasilkan mencapai 83Hp pada 4600Rpm dan torsi 147Nm pada 3200Rpm. Mesin ini sebenarnya sudah dipakai sejak Kijang Grand Extra 1800 yang muncul pada Agustus 1995. Untuk transmisinya digunakan transmisi manual 5 perepatan dan untuk pertama kalinya Kijang juga hadir dengan transmisi otomatik 4 percepatan untuk tipe tertinggi.

Pada tahun 2000, muncul pilihan mesin Toyota 1RZ-E dengan konfigurasi 4 silinder SOHC 8 valve berkapasitas 2000cc. Mesin dengan sistem electronic fuel injection untuk pemasok bahan bakarnya ini sanggup menghasilkan tenaga sebesar 108Hp pada 5200Rpm dan torsi 167Nm pada 2600Rpm. Untuk transmisinya, ada pilihan manual 5 percepatan serta otomatik 4 percepatan.

Selain mesin bensin, untuk pertama kalinya di Indonesia Kijang juga diperkenalkan dengan mesin diesel. Mesin diesel yang dipakai adalah Toyota 2L dengan konfigurasi 4 silinder segaris berkapasitas 2400cc. Mesin diesel ini masih memakai sistem diesel indirect injection untuk sistem bahan bakarnya sehingga mampu menghasilkan tenaga sebesar 82Hp pada 4200Rpm dan torsi 160Nm pada 2400Rpm. Untuk transmisi yang digunakan untuk menggerakkan roda belakangnya, hanya ada transmisi manual 5 percepatan saja.

Tipe Kijang Kapsul di Indonesia

Sesuai dengan namanya, pada dasarnya sistem penamaan tipe dari Toyota Kijang Kapsul adalah panjang sasis dengan awalan S untuk sasis pendek dan L untuk sasis panjang. Tipe bawah hanya berupa 2 huruf saja dengan akhiran X. Untuk tipe tengah, digunakan huruf S dan diakhiri dengan huruf X. Untuk tipe atas, dipakai huruf G dan diakhiri dengan huruf X. Jadi misalkan ada Kijang Kapsul tipe SSX ini berarti Kijang Kapsul sasis pendek tipe tengah.

Selain itu pada awal kemunculannya ada tipe paling mewah dengan Kijang Rangga untuk varian sasis pendek dengan body bergaya SUV dan Kijang Krista untuk varian sasis panjang dengan body bergaya station wagon MPV. Untuk bangku baris ketiga, varian sasis pendek memakai bangku model adu lutut seperti angkot sementara sasis panjang memakai bangku hadap depan. Karenanya baik tipe sasis panjang maupun pendek bisa memiliki kapasitas angkut yang sama.

Ciri khas dari Kijang Kapsul SX dan LX adalah penggunaan lampu model celong dengan lampu sealed beam kotak dimana fascia ini juga dipakai untuk tipe pickup dan tanpa foglamp tentunya. Lampu seinnya berwarna oranye berbentuk kotak. Dibagian interior, dipakai warna abu-abu dengan setir palang 2. Kelengkapan lainnya adalah jendela masih diengkol semua, pengatur AC model geser, AC single, tidak ada takometer, tidak ada wiper belakang, tidak ada spoiler belakang, jam digital, serta velg kaleng 14 inch. Pilihan mesin dan transmisinya hanya ada mesin 7K karburator serta transmisi manual 4 percepatan.

Naik ke tipe SSX dan LSX, fascia depan Kijang Kapsul ini berubah dengan memakai lampu depan lebih menyatu dengan lampu kota di sisi dalamnya. Untuk fiturnya sama saja dengan tipe SX dan LX hanya saja ditambah dengan adanya takometer, audio 4 speaker, trim interior lebih banyak serta adanya pilihan mesin diesel. Transmisinya hanya ada manual 5 percepatan saja.

Kemudian naik ke tipe SGX dan LGX. Dibanding tipe SSX dan LGX, ditambah dengan adanya foglamp, velg alloy, spoiler belakang, wiper belakang dan power window. Khusus untuk tipe LGX mendapat AC double blower sementara Kijang SGX tidak ada AC double blower. Selain itu pada grill, cover spion, rumah plat nomor dan handle pintu diberi lapisan chrome. Pilihan mesinnya ada bensin 7K 1800cc atau diesel 2L 2400cc dengan transmisi manual 5 percepatan atau otomatik 4 percepatan.

Tipe tertinggi ada Rangga dan Krista. Tipe Rangga dengan body ala SUV dilengkapi denga ban cadangan yang ditempel di belakang dimana dudukannya mengikuti rangka pipa besi tersendiri sehingga tidak mengganggu akses pintu belakang sementara Kijang Krista memiliki side body moulding dan warna 2 tone. Fiturnya sama seperti tipe SGX untuk Rangga dan LGX untuk Krista hanya saja keduanya mendapat interior dengan aksen wood panel serta untuk Krista mendapat tambahan berupa electric mirror.

Facelift Tahun 2000

Pada tahun 2000, Toyota melakukan facelift yang pertama untuk Toyota Kijang Kapsul. Ciri khas dari facelift pertama ini adalah lampu depan model trapesium dan lampu sein segitiga yang lancip kebawah berwarna putih. Lampu senja pada model facelift ini menyatu tidak lagi terpisah. Untuk model SX, LX dan pickup, lampu depannya mirip dengan frame yang sama hanya saja lampu depannya memakai model celong dengan lampu sealed beam seperti model pre facelift. Selain itu untuk semua tipe sudah memakai kaca jendela belakang tanpa seal dengan logo Toyota pada kaca.

Secara fitur, semuanya masih sama dengan model sebelumnya termasuk tipe-tipenya. Kijang Krista kini dibekali dengan velg alloy berukuran 15 inch tidak lagi 14 inch. Dibagian interior, terdapat perbedaan dimana setir yang digunakan menjadi palang 3. Pada tahun 2001 untuk tipe SGX dan LGX kini sudah dilengkapi dengan electric mirror serta warna jok dan doortrim menjadi warna beige. Sayangnya karena penjualannya tidak bagus, Kijang Rangga sudah tidak diproduksi.

Untuk mesinnya, mesin 7K diperbarui menjadi 7K-E dimana huruf E menunjukkan bahwa mesin ini sudah memakai sistem bahan bakar EFI atau electronic fuel injection. Mesin diesel tidak ada ubahan dan hanya tersedia untuk tipe SSX dan LSX keatas. Sementara itu untuk Kijang Kapsul SGX, LGX dan Krista mendapat pilihan mesin 1RZ-E 2000cc injeksi.

Facelift Kedua Tahun 2002

Pada tahun 2002 untuk bersaing dengan pesaing baru seperti Panther kapsul dan Mitsubishi Kuda, Toyota kembali melakukan facelift untuk Kijang Kapsul pada akhir 2002. Ciri khas dari facelift ini adalah penggunaan lampu depan besar dengan model mirip seperti model facelift sebelumnya hanya saja bagian bawahnya lebih melengkung. Grill depannya juga mengikuti bentuk lampunya sehingga terkesan lebih besar. Dibagian belakang, terdapat tambahan tempelan garnish lampu belakang kecuali untuk tipe SX dan LX. Warna lampu sein depan putih sementara sein belakang oranye dengan reflektor untuk lampu belakang model kristal. Untuk interiornya tipe SGX, LGX dan Krista memakai warna beige termasuk di dashboard kecuali pada bagian atasnya yang masih tetap hitam.

Sisanya, secara fitur dan kelengkapan selain yang disebutkan diatas masih sama saja antara Kijang Kapsul model 2002 dengan 2003 dan keatas. Sejak facelift kedua ini, Kijang Kapsul SX dan LX tidak lagi memakai lampu depan model sealed beam karena semua Kijang Kapsul memiliki fascia yang sama mungkin kecuali berbeda pada trim berlapis chromenya saja.

Kiprah Kijang kapsul kemudian digantikan oleh Toyota Kijang Innova pada 1 September 2004. Berhubung Kijang Innova tidak memiliki varian pickup, Kijang Kapsul pickup masih dijual sampai tahun 2005 dan kemudian digantikan oleh Toyota Hilux generasi ketuju pada 2006. Ironis karena dulu pada tahun 1981 PT Astra Toyota Motor menghentikan penjualan Hilux supaya Kijang laku, namun pada akhirnya Hilux datang untuk menggantikan Kijang yang sudah tidak lagi fokus sebagai mobil barang.

Karoseri Toyota Kijang Kapsul

Sejatinya, Toyota Kijang Kapsul masih memiliki model-model yang dibuat oleh perusahaan karoseri tangan ketiga. Contohnya saja seperti Kijang Rover Ace yang memiliki body hampir mirip dengan Toyota Land Cruiser utamanya pada garis bodinya. Namun sayangnya, Kijang karoserian ini kurang populer dibandingkan Kijang minibus yang pada generasi kapsul ini sudah dibuat sepenuhnya oleh Astra Toyota seperti Toyota Original Body pada generasi sebelumnya.

Ditambah lagi sejak tahun 1996, pemerintah sudah tidak lagi mewajibkan mobil penumpang dengan sasis terpisah untuk bodinya dibuat oleh perusahaan karoseri. Ini dikarenakan ATPM yang mengeluhkan kualitas yang tidak sama antara karoseri sehingga mobil buatan Indonesia sulit untuk bisa menembus pasar ekspor yang mana fokus industrialisasi otomotif saat itu sudah mulai mengarah ke ekspor. Belum lagi banyaknya kenangan buruk dengan model karoseri dengan dempul tebal yang rontok setelah beberapa tahun.

Kelebihan dan Kekurangan 

Murah dan mudah dalam perawatan serta tangguh untuk keperluan sehari hari merupakan kelebihan utama Toyota Kijang dari masa kemasa. Untuk keperluan angkutan keluarga 7 orang, sebuah Kijang sasis panjang sudah lebih dari cukup untuk membawa semuanya tanpa harus terlalu berdesakan karena ukuran kabinnya sangat lapang. Kaki-kakinya yang sederhana cukup tangguh menghadapi jalanan Indonesia yang tidak terlalu mulus. Harga jual mobil ini juga tergolong stabil dan tinggi sampai saat ini. Kelemahan utama mobil ini ada pada minimnya fitur termasuk fitur keselamatan. Sasis mobil ini masih sama dengan sasis mobil pikap sehingga untuk kestabilan terasa sangat kurang. Selain itu image boros tidak pernah bisa lepas dari versi mesin bensin mobil ini walaupun versi mesin dieselnya sangat irit bahan bakar.

Kini diberbagai daerah di pelosok Indonesia mobil ini masih menjadi primadona untuk angkutan keluarga. Harga jualnya untuk Kijang Krista keluaran terakhir malah harganya bisa lebih mahal dibanding Kijang Innova keluaran pertama. Beberapa alasan mengapa Kijang Kapsul lebih laris dibanding Innova mungkin ada pada kesederhanaanya dimana mobil ini sebenarnya termasuk tertinggal secara inovasi dan fitur elektrisnya pada saat diperkenalkan. Karena minim fitur elektik inilah yang mengakibatkan Kijang Kapsul jauh lebih mudah diperbaiki oleh bengkel-bengkel kecil yang tersebar dipelosok nusantara dibanding Kijang Innova.

Spesifikasi Kijang Kapsul F60/70/80ini adalah sebagai berikut:

Spesifikasi Kijang Kapsul
Jenis	Minibus Pick Up
Tipe	F60 (pickup) F70 (short) F80 (long)
Mesin	7K OHV 1800cc (KF) RZ-E SOHC 2000cc (RF) 2L diesel SOHC 2400cc (LF)
Bore X Stroke	80.5 X 73 mm (7K) 86 X 86 mm (1RZ-E) 92 X 92 mm (2L)
Sistem Bahan Bakar	Karburator (7K) Electronic Fuel Injection (7K-E & RZ-E) Diesel indirect injection
Transmisi	Manual 4 Speed Manual 5 Speed Automatic 4 Speed
Wheelbase	2.400 mm (short) 2.650 mm (long)
Panjang	4.155 mm (short) 4.495 mm (long)
Lebar	1.719 mm
Tinggi	1.815 mm