Toyota 2000GT MF10

Toyota 2000GT MF10 depan

Saat ini Toyota dikenal sebagai pembuat mobil palugada (apa lu mau gua ada) mulai dari mobil perkotaan ekonomis seperti Toyota Agya sampai mobil sport seperti Toyota Supra. Mobil sport Toyota juga memiliki nama dengan reputasinya yang cukup bagus baik di sirkuit maupun jalanan. Meski begitu, pada tahun 60an Toyota masih bukan siapa-siapa. Untuk mendongkrak image perusahaan, Toyota kemudian bekerja sama dengan Yamaha untuk membangun supercar pertama mereka dengan Toyota 2000GT.

Mobil Jepang pada tahun 60an masih dipandang sebelah mata dimana mobil-mobil Jepang dianggap hanyalah imitasi murahan dari mobil-mobil Amerika dan Eropa. Kemudian juga mobil-mobil Jepang yang ada ukurannya juga sangat kecil berhubung sistem perpajakan mobil di Jepang sangat merugikan untuk mobil dengan kapasitas mesin dan dimensi yang besar. Untuk mengubah hal ini, Toyota memerlukan sebuah mobil Halo dimana mobil Halo ini akan berfungsi sebagai penarik perhatian orang untuk mau berkunjung ke dealer Toyota dimana disana mungkin orang tidak akan beli mobil Halo tersebut namun setidaknya sales bisa mengarahkan mereka untuk melihat produk yang lebih terjangkau seperti misalnya Toyota Corolla.

Prototype Ditolak Nissan 

Pada awalya, Yamaha membentuk sebuah lembaga untuk riset teknis pada tahun 1959. Dari lembaga ini, Yamaha membuat sebuah prototype mobil sport yang terinspirasi dari mobil-mobil sport Eropa saat itu. Prototype tersebut dinamakan YX30. Untuk mesinnya sendiri, digunakan mesin 4 silinder DOHC yang mengambil inspirasi dari mobil Inggris, MG B. Namun bagi Yamaha Motor yang baru berdiri tahun 1955, membuat mobil adalah hal yang sulit. Oleh karena itu lembaga riset ini ditutup pada tahun 1962.

Meski begitu, Yamaha masih bersemangat untuk mengembangkan rancangan mobil ini dimana kemudian prototype YX30 berkembang menjadi A550X. Orang yang terlibat dalam pengembangannya juga bukan sembarang orang. Albrecht Graf von Goertz yang merupakan desainer dari mobil sport roadster BMW 507 turut berpartisipasi dalam pengembangan mobil A550X ini. Dari sini kemudian proposal rancangannya disampaikan ke Nissan.

Namun sayangnya, Nissan tidak tertarik dengan proposal mobil sport dari Yamaha tersebut. Nissan saat itu lebih mementingkan pegembangan Nissan Slivia generasi pertama daripada membuat mobil sport baru lagi selain Nissan Fairlady atau yang dikenal diluar Jepang sebagai Datsun Sport. Akhirnya proposal tersebut ditawarkan ke Toyota yang saat itu hanya memiliki Toyota Sport 800 sebagai satu-satunya mobil sport mereka.

Toyota kemudian menyempurnakan rancangan A550X dengan menunjuk Satoru Nozaki sebagai desainer industri dan Jiro Kono sebagai managernya. Desain dari Toyota 2000GT ini memiliki ciri berupa bonnet depan yang panjang, tinggi yang rendah dimana tinggi mobil dari tanah ke atap hanya sekitar 116cm saja dan bagian belakang fast back. Desain ini biasa dipakai oleh mobil-mobil gran turismo dimana Toyota 2000GT sepertinya mengikuti jejak Jaguar E-Type yang memang menjadi salah satu mobil paling cantik saat itu. Meski siluetnya mirip, namun Toyota 2000GT memiliki ciri khas tersendiri. Dibagian depannya terdapat lampu utama model pop up dengan lampu depan bulat serta ada tambahan driving light berbentuk bulat disebelah grill dan ditutup oleh plexiglass untuk meningkatkan aerodinamika.

Toyota 2000GT MF10 belakang

Dibagian interiornya, Toyota 2000GT juga menghadirkan kesan mewah dan elegan dimana pada bagian dashboard digunakan kayu wallnut atau rosewood yang biasa dipakai pada grand piano buatan Yamaha. Pada tahun 1969

Bagian mesinnya, digunakan mesin Toyota 3M yang dipasangkan di Toyota Crown. Mesin ini mendapat sentuhan dari Yamaha dengan cylinder head DOHC dan berbagai modifikasi lainnya. Hal ini membuat mesin dengan konfigurasi 6 silinder segaris DOHC 12 valve berkapasitas 2000cc dengan 3 buah karburator Mikuni 2 barrel ini sanggup menghasilkan tenaga sebesar 148Hp pada 6600Rpm dan torsi 175Nm pada 5000Rpm. Untuk menyalurkan tenaga ke roda belakang digunakan transmisi manual 5 percepatan. Mobil ini juga sudah dilengkapi dengan limited slip differential yang menjadikannya mobil Jepang pertama yang mengenakan LSD ini.

Selain Toyota 2000GT dengan mesin 3M DOHC, Toyota juga membuat sekitar 9 unit Toyota 2000GT dengan mesin Toyota 2M-B. Mesin ini memiliki konfigurasi 6 silinder segaris SOHC 12 valve berkapasitas 2300cc dan memiliki kode sasis MF12. Oleh penggemarnya, kadang varian MF12 ini diberi julukan 2300GT. Tenaganya lebih kecil dengan 138Hp pada 5800Rpm dan torsi 201Nm pada 3800Rpm. Untuk menggerakkan roda belakang juga masih digunakan transmisi manual 5 percepatan.

Mobil Jepang Langka Diekspor ke Amerika 

Selain untuk pasar Jepang, Toyota juga memproduksi Toyota 2000GT ini untuk pasar luar Jepang utamanya Amerika yang menjadi negara dengan produsen dan konsumen mobil terbesar pada saat itu. Toyota 2000GT versi Amerika ini pada dasarnya sama saja dengan versi Jepang hanya saja posisi setirnya dipindah ke kiri. Dari kode sasisnya bisa dibedakan dengan adanya tambahan L menjadi MF10L dimana L mungkin merupakan kode dari left hand drive.

Pada masa produksinya, Toyota 2000GT ini sangat mahal untuk ukuran mobil Jepang bahkan dibandingkan mobil Eropa lain yang lebih prestisius dengan performa lebih baik. Harga Toyota 2000GT untuk pasar ekspor Amerika saat itu adalah 7150 dollar atau bila dihitung dengan inflasi kira-kira nilainya setara dengan 65 ribu dollar pada tahun 2025. Jauh lebih mahal daripada Jaguar E-Type yang hanya 5539 dollar atau Porsche 911S yang 6790 dollar. Sebagai tambahan, harga sebuah Ford Mustang hardtop baru saat itu hanya 2461 dollar. 

Toyota 2000GT Tuksedo Studio

Untuk menjustifikasinya, Toyota 2000GT menawarkan beberapa fitur yang cukup canggih dan mewah pada masanya. Misalnya ada sasisnya memakai model backbone berbentuk X seperti mobil-mobil Lotus. Sistem pengeremannya memakai rem cakram di keempat roda yang menjadikannya yang pertama untuk mobil Jepang. Velgnya memakai velg magnesium alloy berukuran 15 inch dengan suspensi double wishbone. Untuk gardannya sudah memakai limited slip differential yang juga menjadikannya mobil Jepang pertama yang memakainya.

Namun dengan nama yang saat itu kurang terkenal dan harga yang mahal, Toyota 2000GT akhirnya hanya diproduksi sedikit. Total produksinya hanya 337 unit yang kini menjadikannya eksklusif. Semua produksi Toyota 2000GT dilakukan di pabrik Yamaha di Iwata, Shizuoka antara Mei 1967 sampai Agustus 1970. Meski pada awalnya desain mobil ini ditolak Nissan, namun Nissan kemudian memproduksi mobil sport yang mirip meskipun jauh lebih terjangkau dengan Nissan Fairlady Z S30 yang sangat laris. Meski Toyota 2000GT tidak begitu laris, namun dari sini Toyota dan Yamaha bisa belajar untuk membuat mobil sport dan kerjasama keduanya berlanjut dengan pengembangan mobil balap Toyota 7 sampai mesin-mesin DOHC Toyota seperti 4A-GE sampai 2ZZ-GE.

Toyota 2000GT Replika

Seiring berjalannya waktu, Toyota 2000GT kemudian mampu membuktikan bahwa Toyota bisa membuat mobil sport dan punya sejarah tersendiri. Misalnya pada tahun 1966 Toyota 2000GT bisa memecahkan rekor kecepatan di Yatabe meski tidak lama kemudian rekornya dipecahkan Porsche 911. Pada Grand Prix Jepang 1966 kategori sport car, Toyota 2000GT juga ikut berpartisipasi dan menempati posisi 3. Mobil ini juga berprestasi di balap ketahanan seperti Fuji 1000km tahun 1966, Fuji 24 hours tahun 1966, dan Suzuka 1000km tahun 1967 dengan menempati posisi 1. Tidak hanya di Jepang, di Amerika Caroll Shelby yang terkenal membuat Ford Mustang GT350 atau Shelby Cobra pernah berpartisipasi di SCCA menggunakan Toyota 2000GT modifikasiannya pada tahun 1968.

Selain prestasi di ajang balap, Toyota 2000GT juga pernah tampil di layar perak dimana mobil ini digunakan pada film James Bond berjudul You Only Live Twice. Yang unik, Toyota hanya memproduksi Toyota 2000GT dalam bentuk coupe 2 pintu. Namun karena aktor James Bond saat itu, Sean Connery terlalu tinggi sehingga tidak muat masuk kedalam Toyota 2000GT, Toyota dan tim produksi kemudian memotong atap Toyota 2000GT dan menjadikannya sebuah mobil roadster open top untuk kebutuhan film. 

Karenanya tidak heran kalau kemudian Toyota 2000GT menjadi mobil Jepang paling mahal dan diminati. Dalam sebuah lelang pada tahun 2013, Toyota 2000GT berhasil laku dengan nilai 1,2 juta dollar Amerika. Pada tahun 2022, dalam lelang yang berbeda sebuah Toyota 2000GT berhasil terlelang dengan nilai 2,5 juta dollar Amerika.

Dengan harga mobil aslinya yang mahal dan langka yang tentunya tidak akan bisa dimiliki banyak orang, beberapa perusahaan kemudian muncul menghadirkan replika dari Toyota 2000GT. Misalnya di Jepang ada seperti Rocky Auto yang membangun Rocky 3000GT dimana pada dasarnya ini adalah replika Toyota 2000GT retromodern dimana sasis dan bodinya dibuat custom mirip dengan aslinya namun bagian interior mendapat modernisasi dengan adanya piranti seperti AC, transmisi otomatik, serta mesin lebih modern seperti Toyota 2JZ-GE. Harga satuan dari mobil buatan Rocky Auto ini jauh lebih murah dengan harga mulai dari 200 ribu dollar Amerika.

Bila mau yang lebih murah, ada kit seperti buatan Roadster Garage Japan. Kit ini pada dasarnya hanyalah bodykit untuk membuat Mazda Roadster atau yang di pasar internasional lebih dikenal sebagai Mazda MX-5 Miata menjadi mirip seperti Toyota 2000GT. Ada 2 varian yang ditawarkan yaitu Roadster Garage Aki untuk varian coupe dan Roadster Garage Hiroshi untuk varian roadster seperti di film You Only Live Twice. Namun karena secara dimensi antara Mazda MX-5 dengan Toyota 2000GT tidak sama persis, ada banyak kompromi yang membuatnya tidak terlalu mirip.

Namun bila ingin replika Toyota 2000GT yang lebih mirip lagi, sebuah bengkel di Gianyar, Bali bernama Tuksedo Studio bisa memenuhi permintaan tersebut. Tidak tanggung-tanggung, proses pembuatannya dilakukan secara manual dengan bantuan jig yang dibuat berdasarkan blueprint aslinya dengan bantuan wooden buck dan wireframe buck yang biasa dipakai karoseri mobil mewah jaman dulu. Komponen kecil seperti misalnya lampu, list, konsol meter dan sebagainya juga dibuat sendiri agar mirip dengan aslinya namun bila ada komponen aslinya bisa juga dipakai dan bisa kompatibel.

pembuatan Toyota 2000GT Tuksedo Studio

Berhubung di Indonesia cukup sulit untuk registerasi mobil custom, untuk running gear dan identitas mobil mengikuti mobil donor dimana Toyota 2000GT karya Tuksedo Studio ini mengambil dari sebuah Toyota Crown robot atau Toyota Crown lexus S130. Mesin asli Crown 1G-FE dengan konfigurasi 6 silinder segaris masih bisa membuat kesannya mirip seperti aslinya. Untuk bagian lain yang sulit untuk diproduksi ulang atau memang lebih baik pakai yang sudah ada seperti transmisinya masih dipertahankan dari mobil donor.

Berhubung Toyota 2000GT replika Tuksedo Studio Bali ini bisa dibilang karya seni karena dibuat seperti kerajinan tangan, proses produksi mobil ini bisa memakan waktu hingga 1 tahun dan biaya mencapai 5 milyar rupiah. Memang terdengar mahal namun bila mengingat kualitasnya yang dibuat semirip mungkin serta harga mobil aslinya yang jauh lebih tidak tergapai, rasa-rasanya Toyota 2000GT yang kami jumpai pada acara Indonesian Custom Show 2025 di Yogyakarta ini lebih masuk akal.

Spesifikasi Toyota 2000GT MF10 ini adalah sebagai berikut: 

Spesifikasi Toyota 2000GT MF10
Jenis Sports
Tipe MF10
Mesin 3M DOHC 1988cc
Bore X Stroke N/A
Sistem Bahan Bakar Karburator
Transmisi Manual 5 Speed
Wheelbase 2.330 mm
Panjang 4.175 mm
Lebar 1.600 mm
Tinggi 1.160 mm


Comments